Hallo Mommy Keceh semuanya ... semingguan ngga nulis Blog kok rasanya sudah rindu ya?
Sesuai judulnya, di sini saya ingin memberi informasi kepada para Mommy Keceh, bahwa tes STIFIn bukan merupakan tes untuk mencari minat dan bakat anak, melainkan untuk mengetahui Karakter Genetik (bawaan) anak agar mempermudah orang tua menjalankan proses belajar - mengajarnya dengan anak.
Ide menulis tentang ini datang dari beberapa Mom yang kontra dengan tes STIFIn yang saya lakukan, sampai harus berkonsultasi dengan psikolog segala. Heheheee ...
Sebenarnya itu hak masing-masing Mom sih, tapi di sini saya ingin memberi penjelasan mengenai tes STIFIn berdasarkan buku-buku yang saya baca dan penjelasan dari Griya STIFIn nya langsung. Buat yang awam, mungkin bisa membeli bukunya, dibaca dan dipahami lebih dalam.
Sumber: http://nakita.grid.id/index.php/Batita/Yuk-Bikin-Kreasi-Stempel-Jari-Bersama-Anak-Usia-1-Tahun |
Rumah STIFIn Banten, Jl Baru Ciomas, Tembong Sawo, RT 03 RW 02, Cipocok Jaya, Kota Serang, Banten.
Kontak: Bapak Nazarudin, HP. 0812-8382-344/0877-7135-3265
STIFIn Cabang Bogor
Ruko Palazzo R2 No 1, Perumahan Mutiara Bogor Raya, Kel Katulampa, Kec Bogor Timur, Bogor.
Kontak: Bapak Nurhadi, HP 0851-0918-0900/e-mail: stifincabangbogor@gmail.com
STIFIn Cabang Jakarta Timur
Kampus STIE Tunas Nusantara, Jl Budhi No 21, Dewi Sartika, Jakarta Timur 13630.
Kontak: Bapak Mahfudin, HP: 0819-3210-7318.
Bapak Iqbal Haryansyah, HP: 0812-1911-1912
STIFIn Cabang Jakarta Selatan
Jl H Gemin No 121 RT 01 RW 02, Kel Jatikramat, Jatiasih, Bekasi.
Kontak: Bapak Ramdhani Mulyadi, HP: 0878-8772-4024/089-5011-551/dhanie145@gmail.com
Akhirnya Aisyah resmi break dari Ballet Class yang harusnya sudah masuk tanggal 14 Juli kemarin after holiday. Fokus saya sekarang adalah Kids Mapping, sejak mendengarkan seminarnya Ayah Edy tempo hari. Kalau anak tidak memperlihatkan ketertarikan ya out, daripada mengeluarkan banyak biaya ketika ia mengambil perguruan tinggi, lebih baik dari sekarang.
Sudah beberapa kali Aisyah terlihat ogah-ogahan ketika Ballet Class akan dimulai, saya kurang mengerti apakah ia tidak tertarik dengan pelatihnya, tempatnya, teman-temannya, ataukah ia memang tidak berminat dengan Tarian Ballet. Karena saat ia berada di rumah, ia suka sekali memperagakan gerakan menari ballet atau split, tetapi ketika sudah sampai di depan studio, dia akan susah sekali diajak masuk ke dalam. Atau mungkin juga karena diantar oleh Daddy nya membuat dia salah tingkah dan mau berada di dalam mobil saja. Awal-awal kursus saya mengantar dia menggunakan gojek, tetapi bulan puasa kemarin selalu diantar si Daddy. Dulu waktu Aisyah masih sekolah di SBC pun ia harus dibujuk dulu untuk turun dari mobil ketika diantar Daddy nya. Maklumlah, ia jarang ketemu Daddy nya.
Memiliki anak perempuan menjadi kebahagiaan tersendiri bagi emak-emak di seluruh dunia ... khususnya saya, wkwkwkkk, karena bisa menjadikannya 'barbie' hidup di rumah.
Mulai dari gaya rambut, fashion baju, mode sepatu, aksesoris, dsb, tinggal dipadu padankan sesuai selera sang 'emak' saja. Bahkan sebelum keluar rumah, yang dipikirkan adalah tema pakaian yang akan dikenakan sang anak terlebih dahulu sebelum emaknya juga kecentilan dandan. Tapi terkadang sebagai emak-emak suka kehabisan ide untuk padu padankan pakaian yang ada di rumah saja, atau ada yang malah selalu kesulitan mengatasi fashion sang anak tersebut sehingga dibiarkan dengan gaya berpakaian yang berantakan.
Sering sekali saya lihat anak perempuan yang bukan hanya tidak mengikuti mode melainkan tidak mix and match warna pakaian yang dikenakan. Atasan berwarna merah, bawahan warna hijau, pakai kaos kaki warna kuning, dengan sepatu biru laut ... oops, lebay banget saya ... tapi beneran ada loh di sekitar kita. Emaknya kece badai, sementara anaknya kena badainya, heheheee.
Sayang banget kan ... yang difollow Suri Cruise, tapi tidak menjadikannya kiblat fashion bagi sang anak yang tentu bisa tak kalah kece dengan anak artis yang difollow tersebut.
Sumber: http://dpbbmlucu.info/2016/01/ibu-rumah-tangga/ |
Beberapa waktu lalu saya dikejutkan dengan status seorang kawan di media sosial mengenai seorang Bapak yang terlihat sedang menyuapkan makanan kepada anaknya di sebuah restoran yang berada di dalam mall, sementara istrinya tidak terlihat.
Sang kawan dengan nyinyir menyatakan sesuatu yang bersifat seolah-olah ibu dari anak tersebut sangat tidak bertanggung-jawab.
"Wajar jika suaminya minta kawin lagi.", kira-kira begitu isi kalimatnya.
Tidak heran jika yang mengatakannya adalah seorang pria, ... tetapi jika seorang wanita yang mengatakan rasanya kok miris banget ya?
Ide pergi ke dokter gigi anak tercetus ketika ponakkan saya mengalami sakit gigi yang sangat parah. Tetapi malang sekali karena dia merasakannya seminggu menjelang hari raya Idul Fitri, dimana para dokter mengambil cuti guna menyambut hari raya.
Sebelumnya kami sudah melakukan pencarian nama-nama dan tempat praktek dokter gigi anak di Kota Balikpapan, kemudian menemukan nama drg Evi yang beralamatkan di Wika. Namun ketika mami saya berkunjung ke sana membawa Sachio, ponakkan saya tersebut, rumahnya kosong, sehingga mencoba mencari alternatif lainnya.
Kami menemukan nama drg Helsa yang mana spesialis gigi anak recommended juga di Kota Balikpapan, dan alhamdulillah praktek di klinik dekat rumah saya. Saya memutuskan untuk ikut memeriksakan gigi Aisyah sekalian.
Sebelumnya kami sudah melakukan pencarian nama-nama dan tempat praktek dokter gigi anak di Kota Balikpapan, kemudian menemukan nama drg Evi yang beralamatkan di Wika. Namun ketika mami saya berkunjung ke sana membawa Sachio, ponakkan saya tersebut, rumahnya kosong, sehingga mencoba mencari alternatif lainnya.
Kami menemukan nama drg Helsa yang mana spesialis gigi anak recommended juga di Kota Balikpapan, dan alhamdulillah praktek di klinik dekat rumah saya. Saya memutuskan untuk ikut memeriksakan gigi Aisyah sekalian.