-->

Kang Soo Jin - Menjadi Ibu Tak Harus Dengan Melahirkan

 

Drama Seri Korea Mother
Salah satu scene dalam Drama Seri Korea Mother.
Sumber Foto: Koleksi Pribadi

"Eomma ... Eomma lang iss-euneo, wae bu deunsae budeu nago, budeul leobgo, gibun i joh iyu?"

            Salah satu kalimat pertanyaan dalam Bahasa Korea yang mengandung sebuah perumpamaan itu sungguh berkesan dalam hati saya.

            "Ibu, saat aku bersamamu, mengapa semuanya terasa sangat lembut?" Sekiranya begitulah arti dari kalimat tersebut.

            Pernyataan itu keluar dari bibir mungil tokoh utama anak pada Drama Seri Korea berjudul 'Mother', yang baru saja selesai saya tonton di Aplikasi Viu. Kata-kata yang sangat bisa menggugah hati setiap orang ketika mendengarnya, dan saat mengetahui kepada siapa kalimat itu ditujukan. Karena seseorang yang dia panggil 'eomma' alias 'ibu' itu, bukanlah orang yang sungguh-sungguh telah melahirkannya.

            Kisah ini bercerita tentang seorang anak perempuan berusia 9 tahun, Kim Hye Na, korban pelecehan serta penganiayaan oleh ibu kandung dan pria yang hidup bersama ibunya dalam satu rumah. Dua orang guru yang mengajar di tempat anak itu mengenyam pendidikan Sekolah Dasar menaruh perhatian secara khusus.

            Terutama guru yang bernama Song. Dia memang menunjukkan kekhawatiran yang berlebihan terhadap anak itu bahkan menginterogasinya dengan terus terang. Song juga tak segan mengunjungi Kim Hye Na ke rumahnya dan mempertanyakan bekas luka di tubuh anak itu secara langsung kepada ibunya juga. Tetapi sia-sia, karena Kim Hye Na selalu melindungi ibunya dari prasangka orang lain. Pihak kepolisian yang berkunjung ke rumah Hye Na atas laporan Song juga tak dapat berbuat apa-apa, karena Hye Na bersikap seolah tak terjadi hal apapun padanya.

            Ini yang saya suka dari Drama Seri Korea 'Mother', karakter para tokohnya sangat jelas dan tegas. Seperti Kim Hye Na, dia selalu menunjukkan kepada setiap orang yang ditemuinya bahwa dia baik-baik saja, walau kenyataannya tidak seperti itu.

           Kemudian ada yang karakternya seperti Guru Song, yaitu menunjukkan perhatiannya secara frontal kepada sang murid, sementara di sisi lain ada seseorang yang seperti Kang Soo Jin, yaitu sang pengamat burung yang kebetulan baru saja diterima sebagai wali kelas pengganti di sekolah Kim Hye Na.

            Kang Soo Jin, berwajah dingin, terlihat tak peduli dengan apapun yang terjadi di sekitarnya. Namun, sesungguhnya dia memiliki caranya sendiri untuk memberi perhatian pada Hye Na.

            Seperti saat Hye Na mendapat perlakuan buruk dari teman-teman sekolahnya, karena memang gadis kecil ini tampak kurang terawat, sehingga tidak ada yang mau berteman dengannya. Soo Jin mengulurkan tangan dengan cara meminta Hye Na untuk merawat diri sendiri, jika memang tidak ada yang bisa membantunya di rumah.

            Kedekatan antara Soo Jin dan Hye Na terjalin begitu saja, dimana jodoh selalu mempertemukan mereka di jalan. Hampir setiap malam Kim Hye Na berkeliaran tanpa tujuan, kadang hanya duduk di trotoar bersama hamster peliharaanya, sehingga membuat Soo Jin cukup prihatin.

            Sampai pada suatu hari, ketika Soo Jin berkunjung ke rumah Hye Na di tengah malam untuk mengembalikan buku catatan harian gadis kecil itu, ia menemukan Hye Na terbungkus oleh plastik sampah di depan pagar rumah. Tubuh Hye Na penuh dengan bekas luka lebam akibat pukulan, tetapi anak itu masih terlihat sangat tabah di hadapan Soo Jin.

            Padahal bukan perkara ringan, Hye Na baru saja mengalami pelecehan yang menjurus ke arah seksualitas oleh Lee Seol Ak, kekasih ibunya, tepat saat sang ibu mendadak pulang ke rumah. Namun bukannya membela, justru ibunya ikut menganiaya karena cemburu.

            Peristiwa yang Hye Na alami membuat pikiran Soo Jin ikut menerawang ke belakang, dimana di balik wajah dinginnya, Soo Jin pun pernah mengalami peristiwa serupa dengan yang anak didiknya itu kini alami. Meski tidak terlalu jelas di ingatan Soo Jin saat itu, tapi samar ada di benaknya saat ia disiksa dan disakiti oleh seseorang.

            Hal itu membuat Soo Jin nekad membawa lari Hye Na bersamanya. Dan drama mengharukan pun dimulai, dimana Kim Hye Na yang kemudian berganti nama menjadi Kim Yoon Bok, pada akhirnya terbiasa memanggil Kang Soo Jin dengan sebutan ibu.

            "Kau mungkin tak bisa jadi Yoon Bok secara tiba-tiba, tapi kau bisa menjadi Yoon Bok sedikit demi sedikit. Akupun mungkin tak bisa tiba-tiba menjadi ibu Yoon Bok, tapi kurasa aku akan menjadi ibunya sedikit demi sedikit." Kata-kata itu yang disampaikan oleh Soo Jin ketika awal pelarian mereka di dalam bus yang sedang melaju.

            Begitulah kisah kasih antara Kim Hye Na dan Kang Soo Jin sebagai anak dan ibu bermula. Ikatan cinta yang terjalin antara mereka sangat dalam, membuktikan bahwa menjadi seorang ibu tidak harus selalu dengan melahirkan anak-anak mereka.

            Drama Seri ini sungguh membuat saya meneteskan air mata dari episode awal hingga akhir, karena jalan cerita dan karakter para tokohnya sangat luar biasa, mampu mengobrak-abrik hati ini, membawa emosi meluap ke permukaan.

Mother

Para Wanita Luar Biasa

            Serial berjudul 'Mother' ini menampilkan banyak perempuan hebat di dalamnya. Bahkan hingga episode terakhir pun, kita masih terus disajikan kejutan-kejutan yang luar biasa. Selain tokoh Lee Seol Ak yang sangat antagonis di sini, dan Shin Ja Young (ibu kandung Kim Hye Na yang menjadi 'bucin'nya Seol Ak sampai tega menelantarkan anak kandungnya sendiri), selebihnya karakter para tokoh di drama seri ini sangat manusiawi.
Mother
Kim Hye Na di antara Shin Ja Young dan Kang Soo Jin.
Sumber Foto: Koleksi Pribadi

            Ibu angkat Soo Jin adalah sosok yang cukup istimewa di film ini. Dia adalah seorang aktris bernama Cha Young Sin yang membesarkan tiga orang anak seorang diri, tanpa suami di sisinya, sejak ia berusia muda. Saat ia mengadopsi Soo Jin, anak sulungnya, statusnya sudah pernah menikah tanpa anak. Kemudian walau ia terkesan angkuh, namun aktris yang dikenal public sebagai Nona Cha ini merupakan sosok yang penyayang.
            Di sisi lain, ada ibu kandung dari Kang Soo Jin yang selama puluhan tahun lamanya, membawa ia dalam perangkap rasa bimbang, sehingga hatinya terseret terlalu dalam pada kebencian, karena menganggap dirinya terlahir sebagai anak yang tidak dibutuhkan dan dibuang oleh orang tuanya sendiri. Namun pada kenyataannya, ada bagian-bagian dalam hidupnya yang sempat ia lupakan. Justru ia dibuang bukan karena tak dicintai, melainkan karena sang ibu terlalu mencintainya.
            Kekasih Nam Hong Hee yang tinggal bersama mereka, sering melakukan tindak kekerasan kepada ibu-beranak itu. Sampai pada suatu saat, lewatlah batas kesabaran Nam Hong Hee ketika melihat anak yang dicintainya disiksa. Ia membunuh lelaki itu sebelum melarikan diri bersama Soo Jin.
            Cara ia menyelamatkan Soo Jin dari status sebagai anak pembunuh, adalah dengan jalan meninggalkan anak yang masih berusia 8 tahun itu di bawah sebuah pohon, tepat di depan Panti Asuhan, sebelum ia mulai menyerahkan diri pada polisi.
            Sementara itu,  Soo Jin menyimpan perasaan sakitnya selama 30 tahun, setiap teringat bahwa ia pernah menunggu sang ibu sambil mengunyah roti kacangnya, sedikit demi sedikit dengan harapan ibunya itu kan kembali saat roti kacangnya habis. Namun berbuah kekecewaan, karena ibunya tak pernah datang untuk menjemput. Ditambah dengan prasangka bahwa semasa kecilnya dahulu, ibunya-lah yang telah menyiksa ia.
            Selain dua orang ibu yang memiliki ikatan emosional dengan Kang Soo Jin, masih ada dua perempuan yang juga berkaitan dengan kehidupan Soo Jin.
            Perempuan pertama adalah Kang Yi Jin, adik dari Kang Soo Jin yang bersuamikan seorang jaksa dan memiliki sepasang anak kembar. Pada awal kemunculannya, ia sempat membuat saya kesal, karena terkesan judes dan julid, serta egois. Namun ternyata ia cukup penyayang juga, hanya saja ia pernah dibayangi oleh rasa iri kepada sang kakak sehingga selalu sinis.
            Selain Kang Yi Jin, Soo Jin masih memiliki seorang adik yang bernama Kang Hyun Jin, sosok jurnalis cantik, cerdas dan penuh energi. Hyun Jin juga digambarkan sebagai gadis yang baik, bijaksana dan adil.
Kang Yi Jin dan Kang Hyun Jin
Adik-adik dari Kang Soo Jin.
Sumber Foto: Koleksi Pribadi

    
        Ketiga wanita berbeda darah itu, dibesarkan oleh seorang ibu yang sama, yaitu Cha Young Sin. Di sinilah kita bisa melihat, betapa untuk menjadi seorang ibu itu tidak hanya butuh rahim yang luas, tempat anak mereka berasal, tetapi butuh hati yang sangat lua
s agar mampu meletakkan mereka semua di dalamnya.

Lelaki Dalam Drama Seri Ini

            Ketika masih dalam pelarian, Kang Soo Jin banyak bertemu dengan orang-orang yang baik. Yang pertama adalah Jung Jin Hong, dimana awalnya dokter berusia muda ini sengaja diperkenalkan oleh Cha Young Sin agar anak sulungnya itu memiliki jodoh yang baik.
            Kang Soo Jin berulang kali menolak cinta ataupun pertemanan yang ditawarkan oleh Jung Jin Hong, namun lelaki itu tetap datang dan bersikap baik pada Kang Soo Jin. Bahkan dia yang pertama kali mengetahui bahwa Yoon Bok, bukan sungguhan anak kandung Soo Jin. Walau demikian, dia tak pernah berbicara sedikitpun tentang hal itu, melainkan malah selalu mencoba menyelamatkan Soo Jin dan Yoon Bok.
            Jung Jin Hong menganggap Kang Soo Jin memiliki karakter yang sangat kuat, mandiri dan punya prinsip. Hal itu yang membuatnya menyukai Soo Jin.
            Kisah antara Soo Jin dan Jin Hong cukup romantis dengan cara yang berbeda. Hal ini juga memberikan sentuhan warna lain dalam Drama Seri 'Mother'.
            Selain Jung Jin Hong, ada juga pria tua yang selalu setia melayani di samping ibu angkatnya, bernama Jae Beom, dimana ia juga selalu membantu dan memenuhi permintaan Kang Soo Jin, seperti saat Soo Jin memintanya untuk membuatkan paspor ilegal.
            Kemudian biksu yang berada di kuil, yang juga dimintai tolong oleh Kang Soo Jin, untuk memberi tumpangan tidur satu malam pun, ikut membantunya meloloskan diri dari kejaran polisi.
            Bahkan detektif muda yang menemani Detektif Chang Geun sebenarnya sudah ingin menutup mata saja akan kasus penculikan yang dilakukan oleh Kang Soo Jin, karena sepanjang proses penyidikan, tak ada seorang pun yang mengatakan bahwa Soo Jin adalah orang yang jahat. Namun sayangnya detektif Chang Geun sangat terobsesi untuk menemukan Hye Na dan penculiknya, sehingga terpaksa diapun ikut memburunya.
Figuran di Mother
Orang baik selalu bertemu dengan orang baik juga. Ini adalah para tokoh ikut membantu Kang Soo Jin meloloskan diri dari kejaran polisi. Dari Kiri ke Kanan: Jae Beom, Jung Ji Hong, Pria di penginapan, dan Biksu.
Sumber Foto: Koleksi Pribadi
            Orang baik yang terakhir membantu Soo Jin dan Hye Na sebelum akhirnya dia tertangkap adalah pemilik dari Daejang Taekwondo yang juga merupakan Single Dad dengan 1 anak lelaki seusia Hye Na. Mereka bertemu secara tak sengaja di sebuah penginapan.
            Siapa yang tak akan tergugah dengan sebuah ketulusan? Cinta yang diberikan Soo Jin kepada Hye Na, terlihat jelas di mata setiap orang yang mereka temui. Oleh karena itu, tak ada yang tidak bersedia membantu mereka untuk lari dari kejaran polisi.

Wanita Yang Kalian Sebut Penculik Itu Adalah Orang Yang Aku Panggil Ibu

            Mungkin benar jika ada kalimat pepatah yang mengatakan bahwa, menjadi seorang ibu itu tak harus dengan melahirkan anak-anak mereka.
            Bagi Kim Hye Na yang kemudian dalam pelariannya bersama Kang Soo Jin berganti nama menjadi Kim Yoon Bok itu, Soo Jin lebih dari penyelamat baginya. Di saat ia butuh pegangan, Soo Jin menyediakan dadanya untuk ia mencari kehangatan. Di saat ia merasa terluka, Soo Jin datang sebagai pembalut luka itu. Di saat ia sangat membutuhkan ibu di sisinya, Soo Jin ada di sana sebagai ibunya.
            Hye Na dengan suka rela mengikuti kemanapun kaki Soo Jin melangkah, namun pihak kepolisian terus mengirim detektif guna menyelidiki keberadaan mereka, walau Shin Ja Young sendiri telah ditahan atas tuduhan penculikan dan penganiayaan anaknya sendiri.
            Ya, hal gila yang Ja Young lakukan bukan sekedar menganiaya anaknya hingga sang anak lari bersama Soo Jin, melainkan ketika ia telah menemukan anaknya, ia malah ikut serta menjadi bagian dalam perencanaan penculikan dan pemerasan yang dilakukan oleh Seol Ak, kekasihnya itu.
            Padahal Seol Ak memiliki riwayat membunuh anak-anak dari mantan-mantan kekasihnya. Sebelum Hye Na, sudah ada dua orang anak yang dianiaya oleh Seol Ak hingga meregang nyawa.                            Peristiwa buruk di masa lalu yang Seol Ak alami, membuatnya memiliki kelainan psikologis yang merasa puas setelah menyiksa anak-anak yang hanya hidup bersama seorang ibu.
            Semasa kecil, Seol Ak pun tinggal berdua saja dengan ibunya, tak memiliki ayah juga, sama seperti Hye Na. Ibu yang menyayanginya itu, seringkali juga mengeluh dan kasar kepadanya, bahkan kadang mengatakan bahwa kehadiran Seol Ak hanya menyusahkan saja.
            Sampai pada suatu pagi, Seol Ak kecil berharap ia dapat menemukan sang ibu yang akan melihatnya sambil tersenyum manis, ketika menyadari bahwa sudah banyak makanan yang dihidangkan di atas meja untuknya. Tapi siapa sangka, yang ia temukan justru sang ibu sudah tewas tergantung di dalam lemari baju. Ibunya bunuh diri setelah menyiapkan makan pagi untuknya.
            Sejak saat itu, Seol Ak berjanji bahwa dia tidak akan menangis, tidak akan berisik, dan tidak akan jorok lagi, sehingga dia juga benci anak-anak yang suka menangis, berisik, jorok, dan menjadi beban bagi ibu mereka.
Lee Seol Ak
Lee Seol Ak saat menyekap Kim Hye Na.
Sumber Foto: Koleksi Pribadi
            Kim Hye Na disekap oleh Seol Ak di Jungaewon, panti asuhan tempat Soo Jin dulu dirawat, namun kini kosong tak berpenghuni.
            Soo Jin terpaksa pergi ke sana, menghadapi Seol Ak seorang diri terlebih dahulu. Sementara Jung Jin Hong yang selalu menemaninya itu, menyusul melalui jalan bawah tanah untuk menembus ke arah pintu belakang panti asuhan.
            Tujuan Seol Ak sebenarnya bukan uang, melainkan hanya untuk menyusahkan orang lain demi kepuasan hatinya. Ketika Soo Jin mengatakan bahwa ia telah menyanggupi permintaan Seol Ak akan uang, asal memastikan Hye Na bisa masuk ke dalam mobil dengan selamat, Seol Ak malah menolak. Ia hanya ingin membunuh Hye Na untuk mendapat kepuasan batin saat melihat Soo Jin menangisinya.
            Kang Soo Jin berusaha mengulur waktu, dengan cara mengalihkan perhatian Seol Ak dari Hye Na. Ia terus memancing Seol Ak menggunakan kalimat-kalimat pedas, sehingga membuat Seol Ak kesal dan mencekik leher Soo Jin.
            Syukurlah Jung Jin Hong datang tepat waktu ketika Seol Ak masih dalam keadaan memegang leher wanita itu. Ia melumpuhkan Seol Ak dengan memukulkan Patung Bunda Maria ke kepala pria itu. Saat yang bersamaan pula, dua orang detektif yang datang untuk menemukan Soo Jin juga berhasil menerobos masuk ke dalam bangunan tersebut, namun Soo Jin bersama Hye Na dan Jin Hong sudah menyusup keluar melalui pintu belakang.
            Terjadilah baku hantam antara dua orang detektif dan Seol Ak, hingga Seol Ak memutuskan untuk mengurung diri di satu ruangan, lalu membakar bangunan bekas panti asuhan itu beserta dirinya yang masih ada di dalam ruangan. Sebelum mati Seol Ak sempat mengirimkan pesan permintaan maafnya melalui ponsel kepada Ja Young.
            Seol Ak tewas, sementara Ja Young ditangkap untuk diadili. Dalam proses penyidikannya, yang ditanyakan dan dipedulikan oleh Ja Young hanyalah seputar keamanan serta pembelaan bagi Seol Ak. Tak nampak kekhawatiran sedikitpun dalam diri Ja Young terhadap Hye Na. 
            Seandainya saja Hye Na bisa memilih dari rahim siapa dia dilahirkan. Rekan detektif Chang Geun juga sudah memperlihatkan kekecewaannya yang mendalam terhadap Ja Young.
            "Apa anda sungguhan ibunya Hye Na?" Tanyanya dengan nada tak percaya.
            Kang Soo Jin dan Kim Hye Na sudah berhasil melewati banyak sekali rintangan, sampai pada suatu saat dimana mereka sudah hampir bisa pergi berlayar ke luar pulau menggunakan kapal ekspres yang disewa, mendadak para detektif dan polisi tiba untuk menangkap, lalu memisahkan keduanya.
            Kim Hye Na dibawa ke Tempat Perlindungan Anak Mooryeong, sementara Kang Soo Jin dibawa oleh pihak kepolisian ke tempat penyidikan untuk dilanjutkan pada sidang. Jalannya sidang Kang Soo Jin bersamaan juga dengan sidang Shin Ja Young yang belum selesai.
Penculik Anak Ditangkap
Detik-detik Kang Soo Jin tertangkap dan dipisahkan dari Kim Hye Na/Yoon Bok oleh Detektif Chang Geun dan rekan-rekannya, disaksikan langsung oleh Nam Hong Hee.
Sumber Foto: Koleksi Pribadi
                Di Tempat Perlindungan Anak, Kim Hye Na menolak dipanggil dengan nama aslinya, ia lebih bersedia jika orang-orang memanggilnya Yoon Bok. Berbeda halnya dengan Kang Soo Jin yang merasa pasrah, ia meminta pengacaranya agar tak melakukan pembelaan apapun karena ia merasa bersalah atas kejahatannya dan telah bertaubat.
            Tapi satu-persatu saksi yang dibawa ke persidangan mengatakan hal-hal baik tentang Kang Soo Jin, termasuk detektif Chang Geun yang telah menangkap Soo Jin, karena dia sempat menemui Yoon Bok yang terlihat sangat merindukan 'ibu'nya itu, di Tempat Perlindungan Anak,
            "Saya juga berpikir banyak tentang motif tersangka. Tersangka tak meminta imbalan atau mengancam wali yang sah saat dia menculik anak itu. Tujuan dia hanyalah kabur bersama anak itu. Sepertinya dia hanya menginginkan itu. Kenapa dia melakukan itu?"
            Detektif Chang Geun terdiam sejenak, sebelum mulai melanjutkan kembali, "Sebagian besar orang yang saya temui selama penyidikan mengatakan bahwa dia orang yang baik, bilang Kang Soo Jin dan Kim Hye Na tampak seperti ibu dan anak sungguhan. Jika itu benar, jika Kang Soo Jin sungguh menganggap Kim Hye Na sebagai putrinya sendiri, jika dia merasa dan bersikap seperti ibu sejati, saya pikir itu menjelaskan kenapa tersangka mempertaruhkan hidupnya sendiri, dan berusaha sangat keras, untuk kabur bersama Kim Hye Na."
            Seusai sidang, Chang Geun memberikan minuman kaleng yang dititipkan oleh Kim Hye Na untuk Soo Jin. Pada kaleng itu bertuliskan, "Apakah kau baik-baik saja, Ibu? Aku baik-baik saja."
            Sementara itu, pada persidangan Shin Ja Young, Hye Na berada dalam posisi yang cukup sulit, karena ia akan dihadirkan melalui video siaran langsung di ruang sidang, untuk memberi kesaksian. Sebenarnya ia tak ingin menjadi anak durhaka yang menjerumuskan ibu sendiri. Ia merasa ibunya sudah sangat menderita selama ini. Tapi ia tetap harus jujur tentang kejadian yang ia alami sebelum melarikan diri bersama Kang Soo Jin. 
            "Itu hari yang sangat dingin di tahun lalu, paman membuatku takut. Dia menaruh lipstik ibuku di bibirku, dan menekanku dengan keras. Tapi Ibu datang, ibu bilang aku menjijikkan dan memukulku, lalu dia menaruh kantung sampah di kepalaku, dan memasukkanku ke dalamnya. Lalu dia membuangku di luar. Aku pasti sudah mati saat itu, jika Bu Kang Soo Jin tidak datang untukku."
            Pernyataan itu membuat Shin Ja Young dijatuhi hukuman 7 tahun penjara, sehingga Hye Na tak perlu kembali kepada ibu kandungnya, melainkan tetap berada di Tempat Penampungan Anak.
Kim Hye Na
Kim Hye Na bersaksi atas penganiayaan yang dilakukan oleh ibu dan kekasih ibunya.
Sumber Foto: Koleksi Pribadi
            Persidangan Kang Soo Jin masih berjalan, namun akan segera berakhir juga, sehingga menjelang persidangan terakhir, Nam Hong Hee menemuinya, meminta Soo Jin untuk melakukan pembelaan dirinya demi Yoon Bok (Hye Na).
            Kang Soo Jin tidak mengatakan apapun, tetapi ia terus berpikir dan akhirnya bersedia menceritakan apa yang ia dan Hye Na alami sebelum ia membawa kabur anak itu bersamanya.
            Pernyataan Kang Soo Jin pada saat sidang terakhir itupun mengharu biru. Dia menceritakan betapa ia tak pernah ingin menjadi seorang ibu, sampai akhirnya ia bertemu dengan Hye Na, gadis kecil yang mengalami peristiwa seperti apa yang dulu pernah dia alami juga.
            Dia tak berpikir panjang dan tak pernah menyangka kalau akhirnya akan sangat menyakitkan. Di sisi lain ia adalah seorang ibu, namun di sisi lainnya ia kini harus meninggalkan Hye Na karena terlibat kasus hukum penculikan anak.
            Tapi seandainya waktu bisa terulang, ia tetap akan menggenggam tangan Hye Na dan mengajaknya kabur lagi, tutup Kang Soo Jin dalam pernyataannya.
            Kang Soo Jin pun dihukum satu tahun dan 6 bulan penjara dengan dua tahun masa percobaan oleh hakim, sehingga dia tak perlu dimasukkan ke dalam penjara, hanya saja tidak boleh bertemu dengan Hye Na dulu.
            Namun Hye Na sudah tak mampu menahan kerinduannya lagi. Begitu mengetahui bahwa Kang Soo Jin sudah bisa pulang ke rumah, tidak jadi dipenjara, Kim Hye Na kabur dari pengawasnya, ia pergi membawa peta dan uang yang dimilikinya untuk mengunjungi Soo Jin.
            Kim Hye Na datang menemui Kang Soo Jin di rumahnya, tepat menjelang kematian Cha Young Sin, sehingga ia merasa bahwa semua keluarga yang ia miliki memang akan pergi satu persatu dari hidupnya. Sudah waktunya mengucapkan selamat tinggal, karena seusai pemakaman, Kang Soo Jin juga harus mengirimnya kembali ke Tempat Penampungan Anak.
            Sebelum mengantar Kim Hye Na kembali, mereka juga menyempatkan waktunya untuk mampir menemui Clara, wanita tua yang dulu merupakan ketua yayasan panti asuhan tempat Soo Jin pernah tinggal. Clara juga pernah turut andil dalam menyembunyikan Soo Jin dan Hye Na.
            Sayangnya orang tua itu kini sudah pikun, ia melupakan Soo Jin dan Hye Na, membuat Hye Na merasa yakin bahwa memang sudah waktunya mengucapkan selamat tinggal kepada semua orang yang pernah mampir dalam hidupnya sebagai keluarga.
            Walau terbilang singkat, tetapi Hye Na merasa sangat bahagia di saat-saat itu. Khususnya pada masa  dimana ketika ia memiliki Kang Soo Jin sebagai ibunya, seseorang yang sangat berarti dalam hidup Hye Na.
Kim Yoon Bok dan Kang soo Jin
Kim Yoon Bok dan Kang Soo Jin.
Sumber Foto: Koleksi Pribadi
            "Yoonbogdo, annyeong."
            Dalam kepasrahan, Hye Na juga mengucapkan selamat tinggal bagi Yoon Bok, sebuah nama pemberian Soo Jin yang membuat hidupnya jauh lebih berbeda dari sebelumnya.

Tak Ada Cara Yang Tepat Memisahkan Seorang Anak Dari Ibunya

            Satu-satunya harapan dalam hidup Hye Na adalah bisa berkumpul bersama Kang Soo Jin kembali, sehingga ketika itu pupus, Hye Na menjadi sosok yang berbeda dengan sebelumnya.
            Hye Na menjadi anak yang pemurung, apalagi ketika ketua yayasan mulai mencarikan orang tua angkat untuknya, walaupun calon orang tua angkat yang dipilihkan oleh ketua yayasan adalah orang-orang yang baik, penyayang, perhatian serta mampu memberikan apapun yang Hye Na minta.
            Bahkan ketika Hye Na diajak untuk mencoba menginap di rumah orang tua angkatnya itu, ia diberikan kamar yang indah dan makanan-makanan yang enak. Tetapi bagi seorang anak, tak ada hal apapun di dunia ini yang bisa menggantikan rasa nyamannya, dibandingkan dapat berkumpul dengan ibu pilihan hati.
            Sementara itu, Kang Soo Jin kembali melewatkan kesempatannya untuk berangkat ke Islandia dalam waktu dekat, karena merasa tidak lengkap pergi tanpa Hye Na.
            Masa percobaannya yang telah selesai, membuat Kang Soo Jin mulai memanggil pengacara untuk mengurus hak asuh Hye Na. Tekadnya sudah bulat untuk mengadopsi Hye Na.
            Sayangnya, ia lemah karena memiliki catatan kriminal dan harus mendapatkan surat persetujuan dari ketua yayasan terlebih dahulu. Sedangkan ketua yayasan sama sekali tidak bersedia memberikan restunya, karena ia berharap Hye Na bisa mendapat keluarga dan rumah yang lebih layak untuk ia tinggal.
            Sampai pada suatu waktu, saat Hye Na dijemput untuk kedua kalinya oleh calon orang tua angkatnya itu, tak beberapa lama iapun diantarkan kembali ke Tempat Penampungan Anak. Hal itu dilakukan pasangan suami istri yang berniat mengadopsi Hye Na tersebut bukan karena Hye Na tidak baik untuk mereka, melainkan karena Hye Na secara khusus menuliskan catatan yang sangat menyentuh kepada calon ibunya.
            "Tolong jangan bawa aku, karena aku sudah memiliki ibu."  
  

Adaptasi Dari Drama Seri Jepang Berjudul Sama

            Ternyata Drama Seri Korea yang berjudul 'Mother' ini diadaptasi dari Drama Seri Jepang yang dirilis tahun 2010 dengan judul sama. Dimana serial ini digarap dengan sengaja untuk mengangkat isu kekerasan pada anak di Korea Selatan yang terus meningkat.
            Drama Seri 'Mother' atau dalam versi Korea tertulis sebagai 'Madeo' masuk sebagai nominasi Festival Serial International Cannes di Perancis yang digelar pada tanggal 4-11 April 2018. Selain itu, ia juga menjadi pemenang Drama Terbaik dalam Baeksang Arts Awards ke 54, dan Seoul International Drama Awards ke-13.
            Menurut saya Drama Seri ini memang pantas mendapatkan penghargaan, karena mampu membuat penonton ikut tenggelam dalam emosi yang diciptakan oleh pemilik ide cerita, penulis skenario, dan sutradaranya. Pengambilan gambar oleh kameramen, penata musik, dan editornya juga keren. Ditambah pemilihan lokasi dan para tokohnya yang memang sangat cocok memainkan peranannya masing-masing.

Kang Soo Jin - the Real Mother

            Wanita ini berusia 38 tahun, belum pernah menikah, dan hal yang paling ia takutkan adalah menjadi seorang ibu. Karena baginya menjadi seorang ibu itu susah, karena ia berkaca pada dirinya sebagai anak yang dibuang oleh ibu kandungnya sendiri. Kemudian ia juga melihat ibu angkat membesarkan 3 orang anak seorang diri, tanpa ada suami yang mendampingi.
            Apalagi ia memiliki trauma di masa lalu, dimana ketika ia kecil dahulu, ia sempat mengalami kekerasan rumah tangga yang dilakukan oleh seseorang. Awalnya bahkan ia berpikir bahwa penganiayaan yang ia alami itu dilakukan oleh ibunya sendiri. Belakangan barulah ia teringat kalau yang melakukannya adalah kekasih ibunya, dan justru sang ibu-lah yang berusaha melindunginya dengan membunuh pria itu. Ia ditinggalkan karena ibunya harus mendekam di balik jeruji besi.
            Kang Soo Jin tak pernah menyangka bahwa menjadi seorang ibu itu adalah hal yang sangat membahagiakan, dimana ketika mereka bersama, mereka memiliki semangat yang jauh berbeda dari sebelumnya.
            Sosok Kang Soo Jin diciptakan dalam sebuah serial berjudul 'Mother' ini untuk menyampaikan kepada para penonton dimana menjadi seorang ibu itu tak harus selalu dengan melahirkan anak-anak mereka. Di sisi lain juga ingin mengatakan bahwa menjadi ibu tunggal itu sama sekali bukan masalah besar selama kita bisa menjadi orang yang dicintai dan bisa mencintai anak-anak kita dengan setulus hati.
            Ada tiga orang wanita yang menginspirasi saya di sini. Yang pertama adalah Cha Young Sin, karena ia membesarkan tiga orang anak yang bukan dilahirkan dari rahimnya sendiri dengan kasih sayang yang melimpah ruah, walau ditutupi dengan sikapnya yang angkuh.
Cha Young Sin
Cha Young Sin yang selalu tampil bermartabat.
Sumber Foto: Koleksi Pribadi
            Kemudian yang kedua adalah Nam Hong Hee, ibu kandung Kang Soo Jin yang memiliki cara sendiri untuk mencintai anaknya itu, meski harus menyiksa sang anak bertahun-tahun dengan kebohongan yang berusaha ia tutupi seorang diri.
Nam Hong Hee
Nam Hong Hee, Ibu yang melahirkan Kang Soo Jin.
Sumber Foto: Koleksi Pribadi
            Dan, best of the best woman who I love from this story, of course Kang Soo Jin.
            Meskipun ia belum pernah menikah, apalagi memiliki anak-anak dalam hidupnya, ditambah wajahnya yang selalu terlihat dingin, namun tanpa ragu ia bersedia mengorbankan dirinya sebagai seorang penculik anak, demi membawa lari Kim Hye Na bersamanya. Padahal ia sendiri memiliki mimpi yang besar untuk bisa pergi ke Islandia menjadi seorang pengamat burung.
Kang Soo Jin
Kang Soo Jin, potret ibu yang sesungguhnya.
Sumber Foto: Koleksi Pribadi
            Saat menjelang keputusan pengadilan, dia juga mengatakan bahwa walau kali ini dia dihukum dengan berat atas kejahatannya, ia tetap terima, namun jika waktu dapat terputar kembali pada masa dia bertemu dengan Hye Na, maka ia tetap akan menggenggam tangan anak itu dan membawanya pergi lagi.
            Begitu besar rasa cinta yang diberikan oleh seorang ibu terhadap anaknya. Tiada siapapun juga yang akan dengan mudah memutuskan ikatan batin yang sempat terjalin antara ibu dan anak, walau mereka bukan berasal dari darah dan daging yang sama. Itu yang membuat saya sangat menyukai sosok Kang Soo Jin.
            Jika saya adalah Kang Soo Jin, saya akan melakukan hal itu juga, yaitu menggenggam tangan Kim Hye Na dan tak akan pernah melepaskannya walau rintangan menghadang.
            Seorang anak yang tak diinginkan oleh ibunya, kadang adalah anak yang ibu-ibu lain impikan, jadi jangan pernah sia-siakan seorang anak yang telah dianugerahkan Tuhan kepada kita.

Viu

            Awal mula saya mengenal Aplikasi hiburan ini adalah sejak tahun lalu Pandemi melanda negeri tercinta kita ini. Rasa bosan berada di rumah saja membuat saya mencari aktivitas hiburan yang bisa mengatasi rasa bosan.
            Sebagai seorang Single Mom seperti saya yang membesarkan kedua orang anak seorang diri, saya harus tahu cara me-manage diri saya sendiri agar jauh dari kata stres. Tentunya saya harus mengenali diri saya dengan baik terlebih dahulu.
            Saya suka menonton film, membaca buku, bernyanyi, maka saya akan mencari cara agar kebutuhan batin saya itu terpenuhi. Misalnya mencari aplikasi yang sesuai sebagai sarana hiburan di kala senggang. Ketika anak sedang tidur, saya dapat memanjakan diri dengan menonton drama seri favorite misalnya.
           Me Time itu penting, namun kadang beberapa wanita yang telah memiliki anak, mengatakan bahwa mereka tidak memiliki waktu untuk itu. Padahal untuk memanjakan diri kita sendiri sangat mudah, yaitu dengan melakukan hal-hal yang kita gemari. Sekarang jamannya smartphone, bahkan untuk berkaraoke ria saja sekarang tinggal download aplikasinya.
            Apalagi untuk menonton film. Saya rasa tidak ada yang tak suka dengan film, hanya saja masing-masing individu memiliki genre-nya sendiri. Ada sebagian orang yang menyukai the movie karena tak terlalu suka alur panjang yang menurut mereka bertele-tele, namun ada juga orang-orang yang seperti saya, sangat gemar menonton Drama Seri. Kalau urusan Drama Seri, baik Chinese maupun Korea juga saya tonton.
            Itu dapat menjadi hiburan tersendiri bagi saya, ditambah adanya cemilan-cemilan untuk dikunyah sepanjang film. Paling tidak ketika anak-anak saya bangun dari tidur lalu menyapa saya dengan suaranya yang lembut, saya sudah bisa tersenyum dengan sangat manis kepada mereka karena mood-nya sukses meningkat.
Aplikasi Viu di HP
Aplikasi Viu di halaman depan pada layar ponsel saya.
Sumber Foto: Koleksi Pribadi
            Saya langsung download Aplikasi Viu begitu mendapat rekomendasi dari salah seorang kawan saya melalui Sosial Medianya, bahwa melalui Aplikasi Viu tersebut, saya bisa menonton dengan bebas tanpa harus takut mengeluarkan uang banyak.
            Kebetulan untuk menonton dengan bebas, sejak saat itu sampai kini, saya hanya perlu membayar sebesar 30 ribu perbulan yang langsung dipotong melalui kartu kredit. Kalau pas dapat promo, kadang hanya bayar setengah harga pada awal berlangganan, yaitu 15 ribu saja untuk bulan pertama.
            Selain serial Mother, ada juga kisah menyentuh lainnya tentang hubungan antara ibu dan anak yang pernah saya tonton melalui aplikasi Viu juga, yaitu 'A Pledge to God'. Kisah tersebut bercerita tentang seorang anak dengan leukimia, sehingga membuat ayah dan ibunya yang telah berpisah melakukan perbuatan terlarang untuk memberi adik pada anak itu, agar kelak bisa menyumbangkan sumsum tulang belakangnya pada sang kakak.
            Kisah itu juga membuat saya yang menontonnya banjir air mata. Memang tak diragukan lagi kalau Korea itu memiliki drama-drama yang menarik dan mampu membuat emosi para penontonnya ikut bergejolak karena terbawa pada alur ceritanya yang memang sangat touching.
            Sebagai seorang ibu, saya cenderung memilih serial-serial Korea yang tidak jauh beda dengan kehidupan saya, sedangkan drama seri yang fokus ceritanya berkisah tentang hubungan antara ibu dan anaknya, biasanya selalu mellow.
            Tapi buat kalian yang tidak suka film yang membuat kalian unhappy sepanjang tayangannya, jangan khawatir. Banyak pilihan cerita di dalam Aplikasi Viu, baik yang disajikan dalam bentuk serial ataupun film tunggal. Khususnya untuk Drama Korea yang memang sangat lekat dengan Viu. Karena saya sendiri, setiap mendapat rekomendasi tentang drama-drama seri Korea yang bagus, saya langsung teringat pada aplikasi yang satu ini, kemudian tinggal saya searching saja judul filmnya pada kolom pencarian.
Aplikasi Viu
Saya ketika menonton Drakor melalui Aplikasi Viu di Ponsel.
Sumber Foto: Koleksi Pribadi
            Nonton Drama Korea di Aplikasi Viu tidak hanya bisa dilakukan ketika berada di rumah, bahkan ketika saya sedang duduk menunggu antrian di bank ataupun di kantor pelayanan public lainnya. Saya tinggal membuka aplikasinya dan memasang headset pada kedua telinga saya.
            Setiap individu pasti selalu memiliki cara untuk bahagia, seperti saya yang memilih Viu sebagai salah satu cara saya dalam memanjakan diri. Kalian pasti juga sama, hanya saja dengan cara yang berbeda. Buat kalian yang suka menikmati sebuah cerita yang disajikan melalui film atau drama seri juga, apalagi pencinta Drama Korea (DraKor), yuk download Aplikasi Viu.

You Might Also Like

42 comments

  1. Aku cuma lihat episode awalnya aja mam. Ga tega pas si kecil dihukum dan dipukul, huhu....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyaa Mom ... mewek banget pas dia ceria lihat mamanya pulang, dia malah dipukul juga sama mamanya itu. 😭😭😭

      Hapus
  2. Aku udah nonton drama ini tapi nggak sampai selesai, lupa kenapa. Masih inget banget Kang Soo-jin yg rela batalin rencana study demi menyelamatkan anak itu, tapi malah dituduh penculik. Jadi kangen aktingnya Lee Bo-young lagi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pemerannya memang keceh-keceh ya Mom. Ceritanya juga bagus, dan kata-kata di dalamnya juga bagus-bagus. Saya mewek dari awal drama sampai akhir. 😭😭

      Hapus
  3. 30.000 perbulan buat nonton drama Korea memang menyenangkan di kantong dan bisa mengambil manfaat dari setiap cerita

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul banget Mom. Kalau di Balikpapan, DVD sekelas bajakan saja, 10000/disk-nya, jadi kalau nonton drama seri setidaknya 30000-60000 untuk 1 filmnya. Sedangkan harus say no untuk DVD bajakan. Di Viu nonton film kualitas HD hanya bayar segitu. Hehehee. Sudah banyak film yang bisa ditonton pula. ❤️❤️

      Hapus
  4. hiks , gak kerasa ikut nangis dan dada terasa sakit

    saya paling nggak bisa ngelihat anak perempuan nangis

    dalam "Mother", Kim Hye Na disiksa parah, duh

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul sekali. Dan jika Kim Hye Na nggak bisa memaafkan mamanya kelak ia dewasa, saya rasa itu sangat wajar. Tapi Kim Hye Na malah bersikap sangat tabah di usia segitu, bikin tambah mewek.

      Hapus
  5. Dulu aku udah nonton versi Jepangnya mba. Mengharu biruuuuuu. Nah, kebetulan pas muncul di JUST ADDED-nya VIU, aku kaget. Eh, ini Mother apaan ya? Aku baru tahu ada versi Koreanya di 2018. Wkwkwk. Mungkin gak sempat nonton karena sibuk hamil si kembar waktu itu. Mewekkkkkk terus di setiap episode. Versi Korea menurutku lebih manusiawi (walaupun sesadis itu). Hihihi. Versi Jepangnya, ibu Si Reina meninggal karena kanker. Nah versi Koreanya ibunya dihukum 7 tahun penjara.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Oh gitu ... tapi meski cerita adaptasi, tapi para pemainnya di DraKor juga nggak kalah keceh ya. Nyaris nggak terlihat kalau sedang akting. Jalan cerita dan pemilihan diksi saat berdialog juga bikin hati ikut meleleh. Pokoknya mewek dari awal sampai akhir. 😭😭

      Hapus
  6. Konsep cerita yang unik, aku jadi penasaran pingin nonton. Kirain awalnya ini film lho ternyata drama ya..
    Fix..masuki next tontonan berikutnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyaa Mom, Drama Seri 16 episode. Kalau suka alur yang touching gitu, ini pas banget buat ditonton Mom.

      Hapus
  7. aplikasi viu memang enak untuk nonton drakor tanpa ada hambatan, ternyata film drakor itu banyak versinya, ada versi jepang adapula versi korea, jadi kita tingga pilih ya ...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yap Mom, kebetulan drama seri Korea mother ini adaptasi dari drama seri Jepang, tapi punya pengemasan sendiri didukung dengan para pemainnya yang juga luar biasa aktingnya Mom. Bikin mewekk. Pokoknya nonton drama korea di viu bagi saya itu anti bosan Mom.

      Hapus
  8. Kisah Kim Hye Na ini memang banyak juga ya menimpa anak². Semoga tidak ada lagi yang mengalaminya, karena anak² calon pemimpin masa depan, dan supaya mereka juga tidak mengalami trauma

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin yaa Rabb. Betul sekali Mom. Anak-anak seringkali jadi korban kebengisan orang-orang dewasa di sekitarnya. Padahal mereka merasa aman saat di dekatnya ada orang dewasa yang mendampingi.

      Hapus
  9. Biasanya film yang mengangkat tema tentang kekerasan pada anak, jalan ceritanya cukup membosankan, tapi drakor ini memiliki alur cerita yang unik dan sukses membuat penasaran sekaligus mampu mengaduk perasaan si penonton. Korea memang keren kalau bikin film cukup totalitas ya. Istri juga sering nonton drakor di VIU nih. Jadi ketagihan, coba mau recommended film Mother ini deh.

    Nice post

    BalasHapus
    Balasan
    1. Coba direkomendasikan ke istrinya Pak ... ini film yang nyentuh hati banget.

      Hapus
  10. selalu suka dengan review film2 korea. realisitis, jadi banyak membuka pikiran orang tentang kehidupan yang sebenarnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul banget. Akting dan dandanannya terkesan natural banget. Itu yang saya suka dari Drama Seri Korea.

      Hapus
  11. Sayangnya pas on going aku nggak nonton-nonton. Ternyata emang sebagus itu, ya. Sering baca komentarnya pada nyesek gitu dan bagus banget. Jadi penasaran buat nonton.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ayoo Mom ditonton. Nggak nyesal nonton film ini. Pintar banget ngolah cerita dan ngatur pemainnya. Bintang anaknya pun pada pandai memerankan tokohnya.

      Hapus
  12. Film ini benar2 sukses menyentuh perasaan penontonnya. Sosok mother yang yang penuh dramatis seperti Kang soo jin dan juga pesan moral dari film ini memang cukup mengaduk perasaan pencinta drakor..hehe :) makasih kak reviewnya, siap nontonlah ini. Apalagi langganan murah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyaa Pak ... mantap jiwa pokoknya kalau suka drama mellow .. ini bikin mewek banget.

      Hapus
  13. Banyak banget asli yang bisa dipelajari ya Kak dari drama Korea. Kita jadi bisa bersiap diri gitu. Viu asli ya banyak drakornya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul banget Mbakk .. pokoknya kalau nonton drakor, harus download Viu Mom, karena banyak banget pilihannya.

      Hapus
  14. Bagus banget filmnya. Kang Soo Jin, tak ingin menjadi ibu, karena alasan diperlakukan buruk pada masa kanak-kanaknya, namun nyatanya menunjukkan diri sebagai sosok ibu yang luar biasa.

    BalasHapus
  15. wuah banyak yang ngeriview drama ini
    dan mbak annisa ngerekomendasiin
    hmmm mari kita tonton
    dan mari kita terenyuh saat menonton,

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bagus soalnya Mom ... saya nangis terus sampai episode akhir. Hehehee ...

      Hapus
  16. Drakor ini banyak berisi irisan bawang merah, ya mbak. Bener banget nih jadi ibu tidak perlu melahirkan anak dari rahimnya. Seperti drama ini banyak hikmah kehidupan

    BalasHapus
  17. Cerita Kim Hye Na ini memang banyak menguras air mata banget. Aku nggak tega nyaksiinnya. Pilu nonton film ini. Keren ya alur ceritanya. Drakor memang tontonan yg bukan sekadar hiburan. Banyak pesan dan hikmah dari setiap karakter dan adegannya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, betul sekali Mom. Melihat ketabahan Hye Na saja bisa bikin saya mewek.

      Hapus
  18. Baca reviewnya sukses bikin aku pengen segera nonton. Menarik sekali sudut pandang ceritanya
    Tak akan habis kisah tentang ibu dan anak. Kehangatan dan cinta tanpa batas

    Dan yang aku suka drama2 keluarga gini biasanya related banget sama kehidupan kita sehari-hari jadi enak nontonnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul banget Mom. Apalagi cerita ini diangkat karena tingkat kekerasan anak di Korea terus meningkat.

      Hapus
  19. Saya mungkin termasuk orang yg gak pernah liat Drakor, Tapi setelah baca review Drakor ini sepertinya bagus bgt ceitanya, apalagi banyak adegan-adegan yang mengharukan. Pantas saja Banyak sinetron-sinetron dalam negeri yang meniru jalan cerita dari Drakor..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul banget Pak, kelebihannya lagi, akting aktris dan aktor Korea tampak alami banget, dandanannya juga. Jadi yang nonton bisa sangat menikmati.

      Hapus
  20. aku juga udah nonton serial moter ini nih.
    ngefans juga sama pemeran utamanya yg jadi ibu.
    Teryata di viu juga bisa ya nonton ini

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyaa Mom, drama serinya ini bagus banget, kebetulan suka drakor yang mampu menguras emosi ... dan cerita mother ini benar-benar membawa emosi penonton ke dalam kisahnya ... sepanjang seri saya ikut nangis 😭

      Hapus
  21. Baca review Mba Annisa ini saya jadi keinget drakor ongoing ku yg masih eps 6 hihi... karena kesibukan rutin sampai lupa blm khatam judul yg itu. Huhu sedih banget ya Mbak jd Kim Hye Na ya, dan syukur juga dipertemukan dengan Kang Soo Jin yang baik hati, nah terbukti sudah bahwa menjadi mother tak harus melahirkan ya, huhuu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul banget Mom. Ini benar-benar nguras emosi kisahnya ... saya nangis dari episode awal sampai akhir. Ceritanya dikemas dengan baik, pengambilan gambarnya baik, pemainnya terbaik, alur ceritanya pun bagus banget, ditambah jernih nonton di Viu ... ❤️❤️❤️

      Hapus