-->

Logline dan Premis Film - Mengorek Ide Cerita Luar Biasa Untuk Sebuah Film

Film Maker Indonesia
Bahas Logline dan Premis Film yuk!
Sumber Foto dan Desain: Pribadi

Mengikuti Scene 2023 Masterclass pada tanggal 16 hingga 18 Juni 2023 dengan menginap di Hotel Grand Tjokro, membuatku banyak belajar bersama sesama teman penulis yang sudah lebih berpengalaman, ditambah para mentor profesional yang membimbing kami selama pembelajaran.

Hari pertama dan hari kedua itu kami digembleng hingga jam 9 malam, sampai-sampai pada hari pertama itu aku sama sekali tidak ada tidur pada malam harinya karena harus mengerjakan pitch deck yang diminta.

Pitch deck adalah susunan presentasi yang dibuat untuk menyampaian ide cerita kita, serta gambaran-gambaran umum mengenai karakter para tokoh inti dan latar belakangnya.

Berkat ruwet dengan Pitch Deck sampai tidak tidur, alhasil pas hari kedua aku malah tidak bisa menyimak karena ketiduran, atau lebih tepatnya duduk sambil merem tanpa sadar. Sadarnya pas dipanggil oleh Ibu Rina, teman sekelompok yang duduknya tepat di sampingku, heheee.

Sayangnya, walau sudah mengorbankan waktu tidur, ide ceritaku ternyata juga tidak diangkut oleh para juri dan panitia, alias tidak masuk 15 besar dari 30 orang peserta workshop saat itu.

Ide ceritaku yang mungkin dianggap biasa-biasa ditambah cara penyampaian logline-ku yang kurang jelas, tidak mampu menarik hati para juri.

Alhamdulillah aku tidak merasa kecewa dan down, melainkan tambah semangat untuk menggali ide yang lebih luar biasa lagi untuk pembuatan novelku berikutnya.

Siapa tahu novelku yang berikutnya jadi novel yang filmis juga. Iya kan? Terus dipinang oleh sebuah PH, Aamiin yaa Rabb. Heheee.

Selain itu aku juga sadar bahwa fokusku sebelumnya adalah membuat pitch deck dan judul yang menarik hati, namun abai dalam hal menggali ide cerita yang liar serta mencari cara terbaik dalam menyampaikan ide ceritaku melalui logline.

Padahal penyampaian logline yang jelas juga merupakan hal yang terpenting dari keseluruhan proses dalam membuat pitch deck.

Oleh karenanya di sini aku ingin berbagi kepada teman-teman sekalian mengenai Logline Film yang sesuai dengan kebutuhan Production House (PH) di Indonesia.

Nah, sebelumnya kan aku hanya sempat mengikuti kelas kepenulisan novel dimana dalam membuat cerita novel, kita harus bisa menyampaikan premisnya terlebih dahulu melalui satu kalimat yang terdiri dari tokoh, tujuan tokoh, dan hambatannya.

Ternyata cukup jauh berbeda pembelajaranku tentang cara memulai menulis novel dengan penyampaian ide cerita untuk sebuah film, dimana dalam sebuah produksi film, hal tersebut kita sampaikan melalui logline yang terdiri dari 40 hingga 60 kata.

Ada pun untuk premis film adalah bentuk penjabaran dari logline dengan bentuk yang lebih sederhana daripada sinopsis.

Jadi susunan awal untuk penyampaian ide cerita film adalah sebagai berikut:

  • Logline
  • Premis
  • Sinopsis

Kebetulan aku juga sempat lolos audisi kepenulisan skenario tahap kedua untuk menyampaikan logline, premis dan sinopsisku melalui e-mail kepada salah satu PH yang cukup terkenal di Indonesia, namun karena masih minimnya ilmu yang kumiliki saat itu, sepertinya aku tidak lanjut tahap berikutnya juga, karena nggak dapat panggilan lagi nih.

Kebetulan saat itu aku juga masih terbalik dalam mengungkapkan logline dan premis, karena aku hanya memegang modal belajar dasar kepenulisan novel ditambah pencarian ilmu melalui 'mbah' google.

Ajaibnya, dari hasil pencarianku secara online tersebut, belum ada yang membahas dengan jelas mengenai logline dan premis sebuah film.

Padahal dalam mahzab perfilman (istilahnya) logline dan premis memiliki dalilnya sendiri, agak berbeda dengan ketika kita mau mulai menulis sebuah novel.

Nah, itulah yang ingin aku bagikan di sini, agar tidak ada yang salah kaprah lagi karena cukup jauh berbeda.

Ide Cerita

Aku takjub sih dengan ide cerita liar dari kawan-kawanku pada saat workshop dimana ketika itu aku agak takut untuk berimajinasi yang kelewat batas, karena dalam pikiranku cerita yang dicari itu paling tidak yang real alias tak jauh berbeda dengan kehidupan yang biasa dijalankan di dunia.

Membuat Film
Yuk mari kita berimajinasi.
Desain Gambar: Pribadi

Imajinasi liar itu seperti apa sih?

Misalnya saja seperti cerita tentang kisah percintaan remaja dua dunia, kehidupan di dunia mistik, pertarungan antar naga, mengangkat cerita misteri yang berkaitan dengan kearifan lokal, dan sebagainya.

Pokoknya gali saja ide orisinil yang ada di pikiranmu hingga mendapatkan cerita yang berbeda dari lainnya.

Itu semua contoh dariku saja sih sebenarnya, karena ide asli teman-teman workshop kan merupakan rahasia antar kami dengan pihak PH tersebut, tapi tidak jauh berbeda-lah dengan yang aku sampaikan di atas, dimana kita harus berani berimajinasi dengan liar dan menyampaikannya secara jelas melalui logline.

Logline

Logline ini bisa dibilang sebagai garis besar dari cerita yang akan kita sampaikan melalui sebuah film.

Kalau dalam menulis novel, logline ini disampaikan melalui sebuah premis yang terdiri dari satu kalimat saja untuk menyampaikan seorang tokoh dengan tujuan dan hambatannya.

Sementara dalam logline film, maksud cerita tersebut bisa kita sampaikan melalui 40 hingga 60 kata dimana di dalamnya sudah dapat menjawab 8 pertanyaan.

Pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah:

  • Tujuan si tokoh
  • Motivasi tokoh
  • Mengapa harus dicapai
  • Apakah ada tokoh penghambat
  • Tokoh tersebut siapa
  • Kenapa tokoh itu menghalanginya
  • Kekuatan si tokoh utama apa
  • Kekurangan si tokoh utama apa
Menulis Logline
Logline harus menjawab 8 pertanyaan ini.
Desain Tulisan: Pribadi

Pertanyaan-pertanyaan tersebut tidak harus kok dijawab satu persatu untuk sebuah logline, melainkan dalam maksimal 60 kata saja, paling tidak sudah bisa menjawab ke delapan pertanyaan itu.

Misalnya saja:

  1. Tujuan si tokoh: Mendapatkan warisan
  2. Motivasi si tokoh: Harapan untuk mendapatkannya karena dia anak sulung
  3. Mengapa harus dicapai: Untuk menyelamatkan salah satu anak perusahaan papanya
  4. Apakah ada tokoh penghambat: Ada
  5. Siapa tokoh penghambatnya: Anak kedua ayahnya namun anak dari istri pertama
  6. Kenapa tokoh tersebut menghalanginya: Karena merasa dia lebih berhak
  7. Kekuatan si tokoh utama: Memegang induk perusahaan ayahnya
  8. Kekurangan si tokoh utama: Dia anak dari istri kedua

Dalam logline-nya, bisa saja dituliskan seperti berikut di bawah ini:

Rizky (28) adalah anak pertama dari pemilik perusahaan bakery terkenal, sekaligus pemegang induk perusahaan tersebut.

Suatu hari ayah Rizky meninggal dunia dan meninggalkan warisan untuk Rizky, namun ternyata Erik (26), anak dari istri pertama ayahnya menggugat hak waris.

Rizky pun berusaha mempertahankan hak waris dengan melawan adiknya sendiri demi menyelamatkan salah satu anak perusahaan milik ayahnya yang hampir bangkrut.

Itu merupakan salah satu contoh menggali ide liar juga, dimana si anak pertama adalah anak dari istri kedua, sementara anak kedua justru dilahirkan oleh istri pertamanya, sehingga masing-masing tokoh protagonis maupun antagonis memiliki keunggulan dan kekurangannya masing-masing.

Premis

Premis dalam pengajuan ide cerita film merupakan bentuk panjang dari logline namun bentuk sederhana dari sinopsis.

Singkatnya adalah jika sinopsis itu menjelaskan alur maju secara poin-poin penting dalam cerita tersebut dari awal hingga ending cerita, nah kalau premis ini ending-nya juga masih mengambang sehingga dapat menimbulkan rasa penasaran tim audisi dan melahirkan pertanyaan-pertanyaan dari mereka.

Misalnya saja dalam cerita yang sudah aku sampaikan sebelumnya dalam bentuk logline, maka premisnya adalah sebagai berikut:

Rizky (28), pemegang induk perusahaan milik ayahnya, sedang berduka karena sang ayah baru saja meninggal dunia.

Meninggalnya sang ayah membawa masalah baru bagi Rizky karena dia menjadi hak waris induk perusahaan milik sang ayah.

Hal itu membuat Erik (26), adik Rizky dari istri pertama ayahnya melakukan gugatan untuk memperebutkan hak waris karena Rizky hanyalah anak dari istri kedua ayahnya.

Sebenarnya Rizky bisa saja merelakan hak waris tersebut jika dia tidak teringat pesan sang ayah yang mempercayakan salah satu anak perusahaannya untuk diselamatkan oleh Rizky.

Anak perusahaan itu butuh suntikan dana, sedangkan Rizky tahu niat Erik merebut hak waris adalah untuk menjual induk perusahaan milik mereka.

Apalagi Erik selalu diprovokasi oleh Mira (55), ibu kandungnya untuk memusuhi Rizky.

Rizky pun berjuang dan terus maju, pantang mundur untuk melawan adiknya sendiri, demi mendapatkan hak waris itu kembali.

Intinya sih logline adalah hal yang terpenting dalam pengajuan ide cerita orisinil milik kita pribadi, sementara premis tinggal mengembangkannya dari logline dengan paragraf yang tidak terlalu banyak juga.

Untuk premis ini sepertinya bisa dicukupkan pada kurang dari setengah halaman A4 saja.

Semoga bisa dipahami oleh teman-teman sekalian ulasan singkat dari saya.

Di tulisan berikutnya kita bahas soal sinopsis, pitch deck, dan skenario ya?

Buat kawan-kawan yang mau berkomentar atau berdiskusi, kolom komentar di bawah selalu terbuka untuk kalian semua.

You Might Also Like

0 comments