-->

The Oath of Love - Sumpah Cinta Mengalahkan Trauma dan Mysophobia Sang Dokter Bedah

Yang Zi dan Xiao Zhan
Sumber Foto: CNN Indonesia

Drama seri Mandarin keluaran tahun 2022 yang berjudul the Oath of Love atau dalam judul Indonesianya adalah 'Janji Cinta Kita' ini diperankan oleh Yang Zi sebagai Lin Zhi Xiao yang dipanggil Xiao Xiao dengan Xiao Zhan sebagai Dokter Gu Wei.

Dalam hidup ini, karakter setiap orang dapat terbentuk, selain karena faktor genetik 20%, juga dipengaruhi dengan 80% faktor lingkungan dan pengaruh lingkungan tersebut termasuk kejadian-kejadian yang pernah dialaminya.

Begitupun dalam pembuatan sebuah film atau drama seri yang membutuhkan tokoh-tokoh hidup untuk menjalankannya dimana dalam cerita tersebut karakter para tokohnya tentu berbeda-beda pula.

Nah, dalam Serial Mandarin alias Drama Cina (DraCin) 'Janji Cinta Kita' yang ditayangkan di WeTV sebanyak 29 episodes ini, tokoh utama wanitanya bernama Lin Zhi Xiao, sedangkan tokoh utama prianya adalah Gu Wei, dimana mereka punya latar belakang keluarga dan kehidupan yang berbeda sebelum bertemu.

Lin Zhi Xiao berasal dari keluarga sederhana dimana ayahnya yang bernama Lao Lin bekerja berpuluh tahun sebagai kepala sekolah SMA, sehingga sangat ketat dan over protective terhadap anak semata wayangnya itu.

Hal itu membuat Lin Zhi Xiao sering melakukan pembangkangan, apalagi dia berteman dengan San San yang memang pergaulannya lebih bebas dan sering nongkrong di bar.

Selain itu cita-citanya menjadi pemain cello selalu ditentang oleh ayahnya tersebut karena menganggap bahwa pemain cello bukanlah profesi yang menjanjikan masa depan.

Berbeda dengan Lin Zhi Xiao yang bermasalah dengan ayahnya, Gu Wei adalah seorang Dokter Bedah yang mengalami trauma berat karena gagal menyelamatkan dosennya sendiri.

Bukan hanya permasalahan itu yang dia miliki, melainkan juga mysophobia yang dia derita.

Kedua insan yang berbeda latar belakang kehidupan itu pun mendadak dipertemukan dalam berbagai momen hingga pada akhirnya Dokter Gu Wei justru menjadi Dokter penanggung jawab atas kesehatannya Lao Lin, ayah Lin Zhi Xiao.

Lao Lin terkena kanker lambung sehingga membuatnya harus bolak balik opname di rumah sakit tempat Gu Wei bekerja.

Tresno Jalaran Soko Kulino kalau katanya orang Jawa, Cinta Datang Karna Terbiasa, pertemuan yang intens membuat keduanya jatuh hati dan menjalin hubungan khusus.

Motivasi penuh cinta dari Lin Zhi Xiao yang seorang mahasiswi dan berusia lebih muda 10 tahun dari Dokter Gu Wei, membuat sang dokter mampu melawan rasa traumanya dengan ruang bedah.

Dokter Gu Wei pun kembali ke divisi bedah, serta sudah mampu melawan mysophobianya ketika bersama Lin Zhi Xiao.

Mysophobia itu adalah ketakutan berlebihan terhadap kuman dan bakteri sehingga selalu menjaga kebersihan serta menjaga jarak dengan benda-benda yang sekiranya kotor dan juga menjaga jarak dengan orang lain.

Begitupun dengan Lin Zhi Xiao yang sempat patah semangat karena selalu ditempatkan sang guru sebagai pemain triangle dalam kelompok bermusiknya, namun dengan dukungan dari Dokter Gu Wei, Lin Zhi Xiao berhasil mengatasi rasa kecewanya dan kemudian sungguhan mendapatkan peran sebagai pemain cello.

Kisah kasih dua orang dengan rentang usia yang cukup jauh dan latar belakang keluarga serta lingkungan hidup yang berbeda membuat hubungan mereka ditentang oleh dua pihak keluarga.

Lao Lin masih berharap Lin Zhi Xiao menyelesaikan perkuliahannya terlebih dahulu dan mampu menjadi wanita yang mandiri, sementara keluarga Gu Wei juga pada awalnya berniat menjodohkan anak mereka dengan dokter cantik perempuan yang juga cerdas bernama Dokter Gao Xi.

Cerita ini mengharu biru namun segar karena dibumbui dengan momen lucu antara Lin Zhi Xiao dan Gu Wei ataupun antara Lin Zhi Xiao dengan Lao Lin, ayah kandungnya di beberapa scene.

Memang dalam realita hidup itu kan tidak datar, ada kalanya suka, ada masanya duka, tak pernah sedih terus ataupun bahagia terus tanpa jeda.

Kemasan drama seri yang sesuai realita semacam inilah yang sering kali membuat para penonton ikut hanyut di dalamnya.

Apalagi drama seri ini didukung dengan para pemain yang cantik-cantik dan ganteng-ganteng, jadi nggak rela untuk beranjak sebelum menyelesaikan perepisodenya.

Walau awalnya rada gemes sih dengan kelakuan si dokter yang mysophobia.

Gimana bisa pacaran coba kalau disentuh dengan orang saja kudu langsung cuci tangan atau pakai hand sanitizer.

Gelas sudah dicucikan pacarnya eh kepergok sang pacar kalau dia pergi membilasnya kembali.

Kesannya kayak kita ini penuh kuman ya kalau menjalin hubungan dengan tipikal orang semacam itu.

Syukurlah cinta sudah mengalahkan segalanya termasuk soal mysophobianya tersebut.

Mysophobia
Sumber Foto: cewekbanget.grid.id

Tapi ngomong-ngomong, phobia itu ternyata banyak macamnya ya?

Dulu aku cuma tahu phobia yang sebatas takut berlebihan dengan hewan tertentu, seperti aku yang phobia banget dengan hewan melata, eh ternyata ada phobia yang semacam OCD (Obsessive Compulsive Disorder) gini.

Nah selain itu, ternyata ada juga loh yang namanya Nomophobia alias No Mobile Phone Phobia, aku dapat informasinya dari Blognya Dokter Spesialis Anak

Dokter Kesehatan Anak yang kita kenal dengan sebutan Dokter Taura ini memang sering berbagi informasi yang bermanfaat seputar dunia medis.

Kayaknya kalau Nomophobia ini, aku termasuk di dalamnya, karena aku suka panik kalau nggak bawa charger dan powerbank, apalagi sampai handphone-nya yang nggak dibawa, karena aku tipikal yang bergantung dengan aplikasi ojol untuk berpergian.

Nomophobia
Sumber Foto: Alo Dokter

Ya sudahlah ya, tetap saja aku jauh lebih beruntung daripada pengidap mysophobia seperti Dokter Gu Wei, dimana untuk berpacaran saja takut terkontaminasi dengan virus dan bakteri dari luar, hehehee.

Alhamdulillah tetap cintalah yang menjadi pemenangnya.

Ending cerita ini adalah ...

Sorry, sebagai Calon Film Maker, aku sudah anti buat spoiler, heheheee, jadi nonton sendiri saja ya? Masih tayang kok di We TV.

You Might Also Like

0 comments