-->

BRI Bersinergi untuk Indonesia - Transformasi Bisnis Menuju Kemandirian

Indonesia, sebagai cikal bakal keberagaman dan kekayaan budaya, menawarkan lebih dari sekadar panorama alam yang memesona. Maknanya terletak pada kesempatan memberdayakan potensi lokal. Dalam konteks ini, Bank Rakyat Indonesia (BRI) hadir sebagai pemangku utama yang merangkul Ultra Mikro dan UMKM, menggerakkan roda ekonomi secara inklusif dan berkelanjutan.

Pahlawan UMKM
Ilustrasi UMKM.
Desain Gambar: Pribadi

BRI Menjadi Induk Ekosistem Bisnis Ultra Mikro

Kementerian Keuangan yang mewakili pemerintah telah menjalankan program pembiayaan Ultra Mikro (UMi) sebagai tahap lanjutan dari bantuan sosial (bansos) menjadi kemandirian usaha yang menyasar usaha mikro.

Ultra Mikro adalah pengusaha yang memiliki segmen usaha dengan jumlah aset hingga Rp50 juta dan omzet maksimal Rp300 juta.

Dalam rangka mendukung program pemerintah itulah, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk sebagai bank yang memiliki business core UMKM telah membentuk Holding Ultra Mikro (UMi) sejak tahun 2021.

Holding yang terdiri dari kolaborasi antara BRI, Pegadaian, dan Permodalan Nasional Madani (PNM) ini menargetkan melayani masyarakat yang belum punya akses ke layanan keuangan formal (unbankable) hingga 45 juta pada tahun 2024.

BRI, bersama Pegadaian dan PNM pun telah menorehkan jejak signifikan dalam mendukung Ultra Mikro dan UMKM di Indonesia. Bahkan dengan kehadiran lebih dari 35 juta nasabah yang sebelumnya dianggap tak bankable, BRI dapat membuktikan bahwa inklusi keuangan bukanlah mimpi belaka. Mereka menjadi tulang punggung pertumbuhan ekonomi dengan mengakomodasi segmen yang sebelumnya terpinggirkan.

Kolaborasi Sinergis: BRI, Pegadaian, dan PNM

Kunci keberhasilan terletak pada kerjasama yang sinergis antara BRI, Pegadaian, dan PNM. Kolaborasi ini tidak sekadar menyediakan layanan keuangan, tetapi juga memberikan pendampingan, pelatihan, dan dukungan yang holistik kepada para pelaku usaha Ultra Mikro dan UMKM. Langkah ini memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan, menjadikan mereka agen perubahan dalam perekonomian nasional.

BRI untuk Indonesia
Kolaborasi BRI, Pegadaian, dan PNM.
Desain Gambar: Pribadi

Mulai awal tahun 2022, sudah ada sinergi antara BRI, Pegadaian dan PNM dalam bentuk Pengembangan Kapasitas Usaha (PKU) kepada para pelaku Ultra Mikro dan UMKM, antara lain pelatihan yang bertemakan Literasi Keuangan untuk Perempuan Umi yang digelar di Resto Joglonekarto, Takeran, Magetan pada Senin (24/1/2022).

Pelatihan tersebut diikuti sekitar 50 orang wanita pelaku usaha Ultra Mikro yang merupakan nasabah PNM Mekaar Cabang Jiwan.

PKU terhadap nasabah PNM Mekaar pada masa itu dilakukan serentak di 62 kota mulai Bulan Januari 2022 hingga Bulan April 2022.

Transformasi Nasabah Unbankable Menuju Pertumbuhan

Bankable merupakan salah satu istilah yang cukup sering dibicarakan ketika membahas soal inklusi keuangan. Selain bankable, ada istilah lain di dalam inklusi keuangan juga, seperti underbanked dan unbankable.

Bankable
Ilustrasi Bankable.
Desain Gambar: Pribadi

Pada dasarnya, bankable adalah kata yang diserap dari Bahasa Inggris, yaitu bank ability, yang bisa diartikan sebagai nasabah yang memenuhi persyaratan kelayakan. Mereka yang diminta untuk memenuhi persyaratan dari adalah setiap orang yang berperan sebagai nasabah debitur, nasabah tabungan maupun deposito, serta masyarakat lainnya yang juga memerlukan layanan perbankan.

Untuk kita yang memiliki suatu bisnis dan membutuhkan pinjaman kredit dari bank, maka bankable adalah kita mampu memenuhi persyaratan yang diajukan oleh bank agar bisa mendapatkan kredit usaha. Sebaliknya, bila kita tidak dapat memenuhi persyaratan kelayakan yang diajukan oleh pihak bank, maka kita akan masuk ke dalam daftar nasabah unbankable.

BRI, melalui pendekatan inklusifnya, mampu mentransformasi nasabah 'unbankable' menjadi entitas yang berkontribusi secara nyata dalam perekonomian. Dengan menghadirkan layanan yang terjangkau, pendampingan yang berkualitas, dan aksesibilitas yang luas, BRI menjadi tonggak perubahan bagi mereka yang sebelumnya diabaikan.

Sinergi BRI Tak Sekedar Institusi Keuangan

Indonesia adalah panggung bagi kisah-kisah inspiratif yang melambangkan semangat pantang menyerah. Dalam pemandangan ekonomi yang beragam ini, BRI bersama Pegadaian dan PNM bukan hanya menjadi nama besar, melainkan penentu arah bagi pertumbuhan sektor Ultra Mikro dan UMKM.

Tidak hanya sekadar institusi keuangan, BRI telah menjadi pemimpin dalam menyulut semangat kemandirian ekonomi. Dengan lebih dari 35 juta nasabah yang sebelumnya dilupakan oleh sebagian lembaga keuangan, BRI membuktikan bahwa setiap individu memiliki potensi untuk menjadi agen perubahan.

Digitalisasi BRI
Ilustrasi: Diagram kolaborasi antara BRI, PNM dan Pegadaian yang dapat menciptakan kemandirian ekonomi di Indonesia.
Desain Gambar: Pribadi

Sinergi yang dibangun oleh BRI, Pegadaian, dan PNM mewujudkan lebih dari sekadar layanan keuangan. Mereka membangun komunitas yang saling mendukung, membuka pintu kesempatan, memberikan pengetahuan, dan memperluas jaringan bagi mereka yang memulai dari titik nol.

Transformasi nasabah yang sebelumnya dianggap tak berarti menjadi penggerak utama dalam perekonomian merupakan kisah nyata keberhasilan inklusi keuangan. BRI bukan hanya mengubah cara pandang terhadap nasabah 'unbankable', tetapi juga menunjukkan bahwa keberlanjutan ekonomi dimulai dari menyatukan semua lapisan masyarakat.

Sebuah revolusi telah terjadi, sebuah perubahan paradigma yang mengubah nasib mereka yang sebelumnya terpinggirkan. BRI, Pegadaian, dan PNM adalah pemangkin perubahan ini, menjadikan Indonesia lebih dari sekadar negeri dengan potensi besar, melainkan panggung bagi kemandirian dan pertumbuhan bersama.

Kolaborasi BRI-PNM-Pegadaian
Sentra layanan Ultra Mikro (UMi).
Sumber Foto: pnm.co.id

Ibu Kota Nusantara (IKN) yang masih dalam tahap pembangunan, tak luput pula dari sasaran BRI untuk mewujudkan kemandirian ekonomi dan memeratakan kesejahteraan seluruh lapisan masyarakat setempatnya.

Meniti Jalan Kemandirian Ekonomi di IKN

Pro dan kontra terjadi sejak isu ibu kota akan pindah ke Kalimantan Timur, dimana sebagian warga setempat khawatir hanya akan mendapat dampak negatif dari pembangunan tersebut, seperti kota yang sesak dengan adanya populasi manusia maupun kendaraan yang meningkat.

Padahal jika kita memandang dari perspektif yang berbeda, pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di tanah Kalimantan Timur dapat menjadi salah satu cara meningkatkan taraf hidup masyarakat setempat.

Caranya adalah pandai melihat peluang, seperti banyak selentingan yang mengatakan, "posisikan diri menjadi pemain, bukan hanya sebagai penonton."

Hal itulah yang harus selalu ditekankan kepada diri kita sendiri sebagai individu dalam memandang perubahan di sekitar kita.

Berubahnya paradigma membuat kita justru dapat melihat peluang yang ada di depan mata, dimana warga pendatang dan pekerja yang berada di sana pasti membutuhkan sandang, pangan, dan papan.

Saatnya pengusaha Ultra Mikro dan UMKM mengembangkan kualitas dan kuantitas usahanya masing-masing dengan cara menyediakan apa yang mereka butuhkan.

Jadilah Pahlawan UMKM bersama Digitalisasi BRI!

IKN
Ilustrasi kehidupan setelah IKN selesai dibangun.
Sumber Foto: Rancangan Istana Kepresidenan IKN (ikn.go.id)
Desain Gambar: Pribadi

Indonesia, dengan segala potensi alam dan budayanya yang berlimpah, terus bertransformasi menjadi panggung bagi pertumbuhan ekonomi yang inklusif. Dalam lanskap ini, Bank Rakyat Indonesia (BRI) ikut memainkan peran penting dalam memberdayakan Ultra Mikro dan UMKM, terutama di Ibu Kota Nusantara (IKN), yang memiliki dampak signifikan bagi perkembangan kota ini serta daerah penyangganya.

BRI Kantor Cabang Samarinda 1 bahkan sudah menjadi motivator dalam mendorong UMKM Samarinda agar dapat merebut potensi IKN.

Ada sekitar 1000 nasabah PNM Mekaar Samarinda yang sudah difasilitasi dalam mengikuti Pelatihan Literasi Keuangan dan Digital secara bersinergi dengan BRI dan Pegadaian melalui divisi PKU pada tanggal 15 Maret 2023.

Divisi PKU Akbar tersebut mengangkat tema Tumbuh Bebaya PNM di Benua Etam.

Ini adalah bukti persembahan BRI untuk Indonesia.

Peran BRI dalam Memberi Makna Indonesia di IKN

BRI tidak hanya menjadi lembaga keuangan biasa, melainkan menjadi kekuatan utama dalam menentukan makna bagi Indonesia, khususnya di IKN. Melalui pendekatannya yang inklusif, BRI memberikan kesempatan kepada para pelaku bisnis Ultra Mikro dan UMKM untuk tumbuh dan berkembang. Hal ini membawa semangat kemandirian ekonomi yang tercermin dari keberhasilan para pelaku bisnis kecil dalam mengembangkan usaha mereka.

Dampak Positif Terhadap Perkembangan IKN

Pemberdayaan Ultra Mikro dan UMKM yang dilakukan oleh BRI di IKN tidak hanya menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan tetapi juga membentuk identitas dan karakter kota ini. Usaha kecil dan menengah menjadi tulang punggung ekonomi lokal, menciptakan lapangan pekerjaan, serta membangun keterlibatan komunitas yang kuat. Ini bukan hanya dapat membawa kemakmuran ekonomi tetapi juga akan meningkatkan citra IKN sebagai pusat inovasi dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Dampak Bagi Kota Penyangga IKN

Tidak hanya IKN yang akan merasakan dampak positif dari pemberdayaan Ultra Mikro dan UMKM oleh BRI. Kota-kota penyangganya juga menerima manfaat yang signifikan. Pertumbuhan ekonomi yang merata di kawasan sekitar IKN menjadi cerminan dari kontribusi BRI dalam memperkuat ekosistem bisnis lokal. Hal ini menciptakan rantai efek positif yang memperkaya kawasan sekitarnya dan mengurangi kesenjangan ekonomi antara IKN dan kota-kota penyangganya.

BRI dapat menjadi motor penggerak bagi kemandirian ekonomi di IKN, melalui dukungan dan pembinaan kepada para pelaku bisnis kecil dan menengah. Hal ini bukan hanya berdampak pada pertumbuhan ekonomi, tetapi juga pada identitas dan karakter kota-kota di sekitarnya. Melalui dedikasinya dalam memberdayakan Ultra Mikro dan UMKM, BRI telah membawa Indonesia ke arah masa depan yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

edit hingga Rp 500 juta diberikan kepada usaha mikro, usaha kecil dan koperasi dengan bisnis produktif yang akan mendapat jaminan dari Perusahaan Penjamin.

Kredit Modal Kerja dan atau Kredit Investasi dengan batas atas kredit hingga Rp 500 juta diberikan kepada usaha mikro, usaha kecil dan koperasi dengan bisnis produktif yang akan mendapat jaminan dari Perusahaan Penjamin.

You Might Also Like

0 comments