Manusia besar karena harapan.
Harapan untuk menjadikan dunia lebih maju.
Pada ulasan kali ini, saya akan membahas mengenai aktris Indonesia yang punya kembaran aktris Mandarin. Sudah lama saya ingin menulis ini sejak menonton Mandarin Drama Series (Kingdom) yang berjudul Schemes of a Beauty, karena menurut saya salah satu pemerannya mirip dengan artis Indonesia. Ditambah semakin banyaknya bintang serial Mandarin yang saya perhatikan mirip dengan aktris Indonesia, tercetuslah ide untuk berbagi tulisan ini.
Sezha Idris |
Deng Sha |
Deng Sha lahir di Zhuzou Hunan China pada tanggal 08 Desember 1986, tinggi badan 165 cm. Sedangkan Sezha Idris lahir di Jakarta pada tanggal 14 Oktober 1988.
Tetapi yang menarik perhatian saya adalah kemiripannya dengan salah satu artis Indonesia Sheza Idris. Meski berbeda cara dandan, artis Indonesia suka dengan dandanan yang berat sedangkan artis Mandarin senang dengan dandanan ringan sehingga terkesan tidak dandan (natural).
Ayu Dewi |
Zhang Jia Ni |
Entah apa yang menurut saya mereka ini mirip. Mungkin mata kucing dan cara mereka tersenyum, susunan gigi pun hampir sama.
Banyak sekali film Kingdom yang saya tonton dibintangi oleh Zhang Zia Ni, salah satunya adalah Allure Snow dimana dia berperan kembar dengan beda sifat. Di film tersebut dia menjadi salah satu tokoh inti juga yang hampir setiap scenes muncul.
Zhang Jia Ni lahir di Chengdu Sichuan 22 Juni 1987, tinggi badannya 164 cm. Sedangkan Ayu Dewi lahir di Jakarta pada tanggal 7 September 1984.
3. Nycta Gyna dan Dong Jie
Nycta Gyna |
Dong Jie |
Dong Jie yang cantik dan imut, berperan sebagai tokoh utama di film Allure Snow, mirip karakternya dengan Nicta Gyna yang juga imut dan tidak bisa diam. Ditambah beberapa ekspresi wajah Dong Jie di film yang saya lihat mirip sekali dengan artis muda Indonesia yang satu ini.
Dong Jie lahir di Dalian Liaoning China pada tanggal 19 April 1980 bernama lain Angel Dong. Wow senior juga ya ternyata, tetapi masih imut kan? Sedangkan Nycna Gyna kelahiran Jakarta tanggal 03 November 1984, lebih muda 4 tahun dari Dong Jie.
Menurut kalian, mereka mirip atau tidak?
4. Tsania Marwa dan Deng Jia Jia
Tsania Marwa |
Deng Jia Jia |
Mereka berdua memiliki kemiripan bentuk dagu dan bibir. Hampir setiap sesi foto mereka terlihat mirip.Bahkan saya membayangkan jika film Mandarin yang dibintangi Deng Jia Jia dibuat versi Indonesia, mungkin yang cocok memerankannya adalah Tsania Marwa, tapi tergantung pada sutradaranya lagi dan si pemeran sendiri.
Saya suka menonton serial Mandarin karena make up artisnya alami dan yang memerankannya pun tidak kaku dalam akting. Imutnya tidak seperti dibuat-buat, tetapi seolah-olah memang si tokoh karakternya seperti itu.
Deng Jia Jia lahir pada tanggal 17 Mei 1983 di Neijiang China. Dia berperan sebagai Kuang Chunni di Four Women Conflict. Sedangkan Tsania Marwa lahir 5 April 1991, juara 2 Gadis Sampul 2005 dan cukup banyak membintangi beberapa judul sinetron.
Jauh lebih junior daripada Deng Jia Jia ya, tapi sayang make up menjadikannya terlihat jauh lebih dewasa dibandingkan Deng Jia Jia yang imut.
5. Fanny Ghassani dan Wang Li Kun
Fanny Ghassani |
Wang Li Kun |
Tidak jauh berbeda dengan Tsania Marwa dan Deng Jia Jia, yang membuat Fanny Ghassani dan Wang Li Kun tampak mirip adalah bentuk dagu, bentuk bibir, cara tersenyum, bentuk mata (meskipun yang satu besar dan yang satu sipit), bahkan bentuk hidung. Keduanya nyaris sama.
Dia lahir di Jakarta pada tanggal 19 Februari 1991, tinggi badan 166 cm. Wah, selisih 1 cm ya tinggi badannya, meskipun usinya 6 tahun lebih muda dari Wang Li Kun.
Komen dan bagikan dong jika setuju kalau mereka ini memang punya 'kembaran' di China sana. Kembar beda ayah dan beda ibu tentunya.
Note: Foto-foto hasil kumpulan dari Mbah Google.
Liu Xue Hua terkenal pada masanya. Sumber: http://koleksivcddandvdshop.blogspot.co.id |
Di saat sebagian besar perempuan Indonesia mengelu-elukan DraKor alias Drama Korea dan bintang-bintang besarnya, saya masih setia pada serial Mandarin Kingdom.
Awalnya saya suka dengan serial Mandarin dunia persilatan, sejak masih di Sekolah Dasar, bermula dari White Snake Legend, Fantasy Fiction alias legenda-legenda gitu deh, dimana kepercayaan orang-orang tertentu bahwa siluman itu ada.
Ketika saya sudah duduk di Sekolah Menangah Pertama, serial Mandarin semakin menguasai televisi, setiap harinya, kemudian berganti cerita satu ke cerita lainnya tanpa putus, bukan hanya dunia persilatan melainkan tema Princess yang berasal dari novel-novel penulis terkenal Chiung Yao, seperti Putri Sin Yue, yang dilanjutkan dengan Belenggu Pintu Cinta, Putri Bunga Mei Hua, Sanggar Kenangan, Giok di Tengah Salju, Misteri Perkawinan. Sementara film silat juga tetap jalan seperti Return of the Condor Heroes, To Liong To, lalu Pangeran Menjangan.
Memasuki SMA, sudah jarang serial Mandarin kuno ditayangkan, berganti jaman menjadi jaman yang sedikit lebih modern yaitu jaman Jepang menjajah China seperti salah satu novel karya Chiung Yao juga yang berjudul Kabut Cinta, kemudian saat saya kuliah ada satu film, jaman China modern juga yang dibintangi oleh artis Korea cantik bernama Park Eun Hye sebagai gadis bisu dan Vic Zhou sebagai cinta pertama atau cinta kilat jaman kanak-kanak si gadis bisu, berjudul Silence.
Setelah saya masuk ke dunia kerja dalam keadaan jomblo, alias sehari-hari berada di rumah saja, saya membeli TV dan DVD set home theater yang tujuannya untuk karaokean di rumah, maklum sudah pegang duit sendiri.
Kemudian mulai suka membeli DVD film-film (maaf, DVD bajakan), maklum di sini Disk Tara saja tutup karena bajakan merajalela, dan kini kios penjual DVD hanya menjual yang bajakan dengan harga relatif murah Rp.10.000,-/disk.
Untuk ukuran Balikpapan, salah satu kota termahal di Indonesia itu sudah cukup murah, meskipun di Ibukota hanya seharga Rp.3000,- sampai Rp.5000,- perdisk.
Tokoh yang membintangi sebuah film berperan besar dalam menarik penonton. Kali ini iklan dulu ya dari kegiatan saya dan si kecil di rumah, emak pun manusia yang bisa ngefans sama bintang film dan butuh menulis hal-hal yang tersembunyi di dasar hatinya. Hahahaaa... apa sih? Hiperbola...
Koleksi DVD serial Mandarin Kingdom saya ada banyak sekali. Saya suka fiksi, tapi saya jauh lebih memiliki ketertarikan terhadap sebuah fiksi yang terinspirasi dari kisah nyata.
Mengapa saya memilih Serial Kingdom? Karena hampir seluruh tokoh yang berperan besar dalam cerita adalah tokoh nyata yang tercatat dalam sejarah, sehingga saya penasaran untuk mencari tahu mengenai bagaimana sebenarnya si tokoh ini dalam sejarah dan kondisi sebenarnya yang terjadi pada jaman Dinasty tersebut.
Sedikit banyak saya jadi tahu jaman Dinasty Han Barat masa pemerintahan Kaisar Wen, perebutan kekuasaan para pangeran Dinasty Qing pada masa pemerintahan Kaisar Kangxi (kubu Pangeran ke 8 melawan Pangeran ke 4), juga ada Dinasti Tang yang 2 kali mengalami kehancuran karena wanita yang dibawa masuk ke dalam kerajaan (kebetulan saya Putri Tang, hehehee).
Cerita yang dikemas dalam film Schemes of a Beauty tentang Dinasty Han Barat mengenai pemerintahan yang sebagian besar nyaris dikendalikan oleh seorang wanita, yaitu Permaisuri Dou Yi Fang, kesayangan Kaisar Wen, sungguh membuat saya terpukau. Dou Yi Fang diperankan oleh Ruby Lin, sementara Sammul Chan berperan sebagai Liu Heng (Kaisar Wen).
Bukan Kaisar Wen yang membuat saya terpesona melainkan sosok Kaisar Hui atau yang dikenal dengan Liu Ying, anak dari Ibu Suri Lu, saudara tiri sekaligus rival Liu Heng dalam memperebutkan kekuasaan. Liu Ying diperankan oleh Luo Jin.
Yuk, siapa saja dan bagaimana sih model bintang yang digemari oleh Mami Keceh.
Bagi
saya doi ini ketampanannya maksimal. Bibirnya yang seksi kalau tersenyum,
matanya yang tajam, ditambah perannya yang romantis dan melindungi wanita yang
dicintai, membuat saya semakin menyukainya.
Saya baru tahu dia dari film Schemes of a Beauty meski kemunculannya tidak sebanyak Sammul Chan, bahkan tidak sampai akhir cerita ia sudah mati terbunuh, tapi pesonanya masih membekas hingga kini. Duh, emak juga manusia, hahahahaaa... dan gantengnya beberapa emak penggemar India adalah yang bermata besar, tinggi proporsional, berhidung mancung, dada bidang, saya tetap keukeuh suka sama pria-pria mungil Asia ini.
Chemistry nya lebih dapet gitu.
Di samping itu, saya memang selalu menggemari Bad Boy yang kalau tersenyum miring, karena bagi saya itu seksi, apalagi Luo Jin ini bibir bawahnya tebal. Entahlah fokus saya mengapa selalu pada bibir, yah namanya selera yaa.
Dari profile yang saya temukan di Wikipedia, doi ini lahir di Tonggu County, Yichun, Provinsi Jianxi, China, pada tanggal 30 November 1981. Ternyata senior juga, 2 tahun di atas saya. Tinggi badannya juga tidak mungil loh ternyata, 181 cm.
Salah satu film yang saya koleksi berjudul Princess Wei Young, juga dia yang bintangi sebagai tokoh utama pria.
Nah, ini salah satu
aktor Mandarin yang membuat saya jatuh cinta pada bentuk bibir dan senyum
sinisnya juga. Gao Yunxiang, bernama Inggris Gavin,
berperan sebagai Jiang Yichen pada film Palace 3: Lost Daughter, salah satu tokoh utama pria yang berperan
antagonis, lawannya Fucha Hengtai yang diperankan oleh LuYi dalam
memperebutkan cintanya Yuan Shan Shan/Mabel Yuan (berperan
sebagai Song Liancheng, putri yang ditukar dengan Fucha Hengtai
semasa baru dilahirkan).
Jiang Yichen
sendiri punya dendam pada keluarga Fucha karena kematian ibu angkatnya.
Peran dia sebagai
sosok yang kasar, penuh dendam, pembunuh keji, tapi punya sisi romantis,
melindungi wanita yang ia cintai dengan sungguh-sungguh, menurut saya sangat menggugah
hati.
Dia sangat tepat memerankan tokoh ini, karena dadanya yang lebar, cocok
menjadi penyelamat dan menjadi tempat bersandar yang tepat di kala sedih dan
kesepian. Duh, apaan sih? Hahahaa, baper habis menonton film ini karena dia,
bukan karena tokoh utamanya yang karakternya baik, bijak, terkesan biasa-biasa
saja, apalagi si tokoh protagonis bisa galau berada di antara 2 istri sehingga
selalu terkesan mengorbankan tokoh utama wanita, heheheee, ngga demen.
Gao Yunxiang lahir
di China pada tanggal 15 Agustus 1982, tinggi badannya 186 cm loh, wow! Masih
cukup muda, hanya setahun di atas saya, tetapi sudah dewasa banget sikapnya.
Suka baper kalau nonton film romantis karena di dunia nyata jarang ada tokoh
yang karakternya mirip dengan dunia film, yaitu mencintai dengan
sungguh-sungguh terhadap seorang wanita.
Feng Shao Feng atau yang biasa kita kenal dengan William Feng, lahir di Shanghai - China tanggal 7 Oktober 1978, tinggi 180 cm.
Banyak sekali drama seri Kingdom yang saya tonton diperankan olehnya, meskipun tidak banyak yang benar-benar menjadi tokoh utama.
Saya mulai terkesan dengan dia di serial Mandarin berjudul Palace 1 dimana berkisah tentang seorang gadis bernama Luo Qingchuan (diperankan oleh Yang Mi), dari masa kini penyuka gambar wanita Dinasty terperangkap di masa lalu jaman Dinasty Qing yang dipimpin oleh Kaisar Kangxi, dan jatuh cinta pada Pangeran ke 4 yang diperankan oleh Mickey He, sementara William Feng berperan sebagai Pangeran ke 8 yang jatuh cinta setengah mati padanya tapi tidak tahu cara mengungkapkan perasaannya dan tidak dapat bersikap kepada wanita.
Pangeran ke 8 yang karakternya kasar dan dingin terhadap wanita justru membuat Qingchuan tidak menyukainya, setiap bertemu selalu ribut.
Qingchuan dalam cerita ini cukup berani melawan Pangeran ke 8, padahal hanya seorang pelayan yang dimanfaatkan selir kaisar untuk mendapatkan cinta kaisar kembali karena mengetahui kepandaian Qingchuan.
Entah mengapa, rata-rata tokoh film Mandarin yang membuat saya jatuh hati karena karakternya yang teguh mengejar cintanya meskipun sang wanita tidak menaruh perhatian yang sama padanya. Mungkin karena bagi saya, pria pengejar cinta wanita adalah pria sejati.
Nah loh, mereka yang gantengnya maksimal saja tetap mempertahankan dan mengejar cintanya, kamu apa kabar?
Dia adalah bintang film Mandarin lama dan sudah cukup terkenal, kabarnya awal karirnya dia sebagai Boys Band di tahun 1988, bernama lengkap Nicholas Wu, lahir di Taipei - Taiwan pada tanggal 31 Oktober 1970, sudah tua juga ya, harusnya saya panggil dia Om nih. Hehehee...
Tidak begitu cakep, tapi saya
ngefans dia di Film Startling by
Each Step
sebagai Pangeran ke 4.
Film ini tidak jauh berbeda dengan Palace 1 dimana gadis masa depan mengalami koma dan selama koma berada di Jaman Dinasty Qing yang dipimpin oleh Kangxi.
Bedanya tokoh utama wanita jatuh cinta pada Pangeran ke 8 yang bijak dan kebetulan suami dari kakaknya. Suami sebagai status karena kakaknya tidak mencintai Pangeran ke 8.
Pangeran ke 4 di sini digambarkan sebagai sosok yang dingin, tidak suka cari masalah, tetapi diam-diam memiliki strategi untuk mengambil posisi kaisar.
Sejarah tertulisnya kebetulan memang seperti itu, digambarkan bahwa Pangeran ke 4 ini sosok ambisius dan bergerak secara diam-diam untuk meraih posisi kaisar karena Kangxi memiliki banyak sekali keturunan (anak lelaki).
Pada film Palace 1 pun Pangeran ke 4 dikisahkan seperti itu, hanya saja tokoh utama wanitanya jatuh cinta karena sikapnya yang tenang, sedangkan pada Startling by Each Step, si tokoh wanita yang bernama Yinshi justru berusaha menghindar dari Pangeran ke 4 karena sudah tahu cerita sejarahnya bahwa Pangeran ke 4 ini licik. Tetapi Pangeran ke 4 justru jatuh cinta padanya dan berusaha memaksakan cintanya.
Akhir cerita, dia meninggalkan Pangeran ke 4 karena tidak tahan dengan kekejamannya, dan ia pun terbangun dari koma, kemudian mengunjungi museum sejarah, tanpa sengaja bertemu dengan seorang pria yang mirip dengan Pangeran ke 4.
Tuh kan lagi-lagi jatuh cinta pada tokoh pria yang tidak dicintai oleh wanitanya tapi berusaha mengejar si wanita. Heheheee ...
Kalau jaman SMA ke bawah sih ada banyak seperti Andy Lau (terkenal dengan Return of the condor heroes, kemudian Pangeran Menjangan), Tony Leung (ngefans banget sama doi dulu sejak To Liong To hingga Pangeran Menjangan), Aaron Kwok (kemudian ada generasi berikutnya yaitu Jimmy Lin yang menurut saya agak mirip wajahnya dengan Aaron, jadi ngefans juga meskipun Aaron lebih macho), Jet Lee (terkenal dengan Fong Sai Yuk nya), Donnie Yen (banyak tapi sekarang paling terkenal ketika membintangi Ip Man), dan Vincent Zhao Wenzhuo (pemeran Wong Fei Hung, dia ini cakep banget dulu menurut saya).
Kalau film Mandarin modern, saya ngefans sama bintang film Taiwan Vic Zhou, yang sempat terkenal karena tergabung di dalam F4 jamannya serial Meteor Garden, wkwkwkk.
Itu tidak bisa ditawar lagi deh, keceh banget dia berperan sebagai Pak GM (Qi Wei Yi) yang tidak pernah melupakan cintanya pada Shen Shen, gadis bisu yang selalu menemaninya di Rumah Sakit ketika ia berusia 13 tahun.
Meskipun tidak Happy Ending karena Qi Wei Yi meninggal karena kanker. Proses mereka untuk saling bersatu sangat panjang dan mengharukan.
Yang belum nonton, tonton deh Silence, bagus banget, lawan mainnya adalah bintang Korea cantik bernama Park Eun Hye.
Kita tutup dengan koleksi foto cowok-cowok ganteng tersebut yuk. Jangan lupa
tulis komen yaa, bintang Taiwan atau Hongkong yang kalian sukai siapa saja sih?
Apa kita punya selera yang sama? Hihihihiii...
Foto-foto ini saya dapat dari Mbah Google, ngga mungkin saya fotoin sendiri
soalnya, bertemu saja sebatas layar kaca.
Andy Lau |
Tony Leung |
Jet Lee |
Donnie Yen |
Jimmy Lin |
Aaron Kwok |
Vincent Zhao |
Vic Zhou |
Apa ada yang menggemari Drama Series Mandarin juga seperti saya, di tengah maraknya para remaja dan emak-emak heboh dengan Drakor? Bagi saya film dan aktor Mandarin the Best deh dari dulu sampai sekarang.
Suara seorang wanita, "Ibu diundang untuk datang ke Workshop kepenulisan di Aston, apa bisa?"
Kalimat permintaan konfirmasi yang membuat saya tersentak. Jika disuruh membeli tiket pun mungkin saya beli jika kebetulan diadakan di Kota tercinta ini. Apalagi 'sekedar' diminta konfirmasi kehadiran saja.
Di Kelas Musik Aisyah bertemu lagi dengan Kemangi, anak blesteran/indo barat, yang kebetulan sempat bersama di Ballet Class, trus pas mau pulang juga bertemu dengan Grace yang dulu sekelas di Ballet juga tetapi Grace sudah masuk semester 2. Seperti yang saya sampaikan sebelumnya bahwa Aisyah tidak lanjut Ballet karena susah sekali diajak masuk ke dalam studio.