Difotokan salah seorang Kawan Blogger di Rooftop Balikpapan. |
Cukup seram ya judulnya.
Hmm ...
Check it out!
Baru beberapa bulan menjabat sebagai janda, mendadak saya jadi doyan menghadapi cermin, rajin setrika wajah sendiri (tenang, biar janda 'kere', nyetrikanya bukan pakai setrika baju, tapi pakai setrika wajah mini), rajin searching skin care dan vitamin yang mengandung collagen, rajin berfoto pakai kamera baik yang hasilnya jahat banget, sampai-sampai rela tidur tidak nyenyak karena pakai A tape face lift!
Apalagi ketika saya mau mendaftar sebagai PNS (buat nafkahi anak-anak 'Gess'), dan mencoba memasukkan data administratif secara online pada sistemnya, respon yang saya dapatkan selalu, "Maaf Anda sudah tua!"
Rasanya nyesek 'Brur'!
Akhirnya 'ngaca' lagi dan 'mewek' lagi ketika menyadari kalau kerut merut sudah menghiasi wajah yang dahulunya segar, putih merona, menul menul gemesin gimana gitu.
Kemudian mellow dan berkata dalam hati, "Pantas doi dulu berpaling hati!"
Hahaha ... itu intermezzo, karena lelaki berpaling bukan karena istrinya kurang oke, tetapi karena dirinya tidak mampu mengobati gatal burung peliharaannya saja!
Antara sarkas dan ambigu sepertinya beda tipis saja, terserah Pembaca yang mengartikan, dimana kadang saat menulis Cerita Fiksi, Penulis pun suka menggantungkan akhir cerita agar Pembaca yang menebak-nebak kelanjutan ceritanya.
Maaf, barusan intermezzo kedua.
Intinya, semenjak menjadi 'Jan..', sebut saja Single Fighter, agar telinga saya tidak geli-geli gimana gitu mendengarnya, saya malah jadi lebih memperhatikan kecantikan, jauh lebih parah daripada waktu belum pernah menikah sama sekali.
Bukan karena takut tidak dapat jodoh lagi, bukan! Bahkan sekarang saya jadi agak anti-anti gimana gitu sama lelaki, takut gagal lagi. Tapi bukan juga jadi 'belok'!
Saya yakin kalau saya normal 100%! 1000% malah! Saya benci wanita yang lebih bisa menarik perhatian pria yang saya sukai! Percaya 'toh' kalau saya normal?!
Hanya saja saya butuh menjadi cantik dan muda kembali untuk 'balas dendam'!
Bukan berarti jika saya 'Janda Beranak Dua Karena Janda Beranak Dua', saya harus menjandakan wanita lain yang beranak dua juga.
No ... no ... no ... ! Big no !
Tidak munafik bahwa kita sebagai wanita single, ... ketika berkenalan dengan suami orang yang keceh, keren, masih bersemangat seperti sepantaran saja, baru melihat dia mengayomi dan mencintai keluarganya, lalu sempat mengobrol dan ternyata pembicaraannya nyambung ... bisa saja mendadak punya perasaan yang berbeda ketika bertemu, lalu muncullah benih-benih cinta, tapi ...
Kita punya otak kan?!
Nah, mungkin itu bedanya aku dengan kamu (kamu itu bisa berarti siapa saja; bisa Dewi, Ratih, atau Fara, whatever! Hanya contoh!), aku punya otak dan kamu tidak punya!
Manusia berpikir itu bisa tahu kalau dia sudah punya istri, dia tidak akan bermain api! Kalau dia janda, dia tidak akan mencoreng wajah anak-anaknya hanya untuk menurunkan harga dirinya di hadapan suaminya orang.
Itu juga sebabnya saya pernah bilang di status sosial media saya kalau banyak orang yang sangat waspada terhadap janda! Itu juga yang membuat saya agak 'JaIm' ('Jaga Image' you know?!) jika berhubungan dengan teman-teman lelaki saya.
Apalagi seperti yang pernah saya ceritakan sebelumnya kalau di keluarga saya itu, janda banyak larangannya.
Bayangkan saja, jika saya ada acara perkumpulan Blogger (dimana saya pasti hadir karena biasanya berhubungan dengan honor atau kompetisi, maklum Single Parents kan harus ikhtiar buat nafkahi anak, hehehe ...), dan saya harus pulang malam, ketika saya bilang kalau tidak perlu dijemput karena khawatir merepotkan papa saya yang sudah berusia di atas 70 tahun, sedangkan sekarang sudah jamannya ojek online, dan saya pun mengatakan bahwa akan memesan ojek online saja, jawaban Mami saya apa coba?!
"Jangan, sekarang kamu sudah janda!"
Apa hubungannya coba?! Langsung keluar asap dari hidung rasanya. Si Mami memang suka 'ada-ada saja'.
Baca juga:
Intermezzo ketiga kalinya. Back to Laptop!
Jadi ya sebenarnya 'balas dendam' di sini hanya sekedar mau kasih tahu si Mr Ex Man itu tadi kalau ini loh wanita yang dulu pernah jadi istrimu dan unhappy selama menikah denganmu.
Look at me now! I'm ok right? And happy of course, so looking more beautiful than before.
Jadi pencarian saya mengenai collagen yang terjangkau dengan isi kantong saya cukup sulit ya, dan tentunya collagen tidak dapat dikonsumsi dalam sekali waktu saja karena harus berkelanjutan.
Setelah utak-atik Mbah Google, saya pun menemukan sebuah merk collagen lokal yang cukup terjangkau, yaitu isi 12 kapsul dengan harga hanya 24 ribu!
Bayangkan! Happy banget nggak tuh!
Tapi sangking murahnya, sampai itu produk nggak ada dijual di pelosok dunia mana pun! 'Wakwakwakkk'!
Pencarian tidak berhenti dong, akhirnya saya menemukan produk minuman Vitamin C 1000 ML gitu yang plus Collagen. Harganya pun hanya 7000 Rupiah dan minumnya cukup satu kali saja sehari!
Happy banget. Langsung borong buat 2 minggu, apalagi kebetulan dapat e-money dari kontes yang diadakan salah satu akun instagram. Duh Allah baik banget.
Yah, seborong-borongnya hanya beli 14 botol, soalnya dibarengin beli susu anak dan diapers bayi yang harganya luar biasa 'wow'!
Saya memang pernah dengar kalau collagen yang tidak cocok bisa menimbulkan jerawat di wajah, dan rasanya saya memang mendadak muncul jerawat sih, padahal waktu masih lajang saja nggak pernah jerawatan, tapi tetap saya konsumsi karena bukan jerawat yang parah begitu. Yaa karena obsesi awet muda itu tadi.
Entahlah setelah habis stoknya, lanjut atau tidak konsumsinya, tetapi sepertinya lanjut, asal kuat duitnya, kebetulan murah saja, Day and Night Cream-nya 'bow' yang mahal!
Tapi bukan emak-emak namanya kalau tidak bisa menggapai apa yang dia inginkan.
Bukan menghalalkan segala cara tentunya, tetapi dengan bekerja untuk menghasilkan uang.
Seperti saya yang pada malam ini masih melek demi mengisi konten Blog dengan cuap-cuap basa-basi seperti ini.
Begitulah Blogger, tulisan tidak pentingnya pun bisa menjadi uang, meski harus mengeloni dua anak sampai benar-benar terlelap dulu, kemudian minum secangkir kopi dalam keheningan malam dan mulai mengeluarkan isi pikiran agar kelak ketika bisa tidur mengalami mimpi yang indah, karena unek-uneknya sudah dikeluarkan semua. Hahaha ...
Baiklah, sudah terlalu larut, ijinkan saya pamit, besok pagi harus menyiapkan bekal si kakak dan mengantarkannya ke sekolah seperti biasa soalnya, see you next content!
Semoga konten selanjutnya lebih berarti daripada ini.
Jangan menyesal ya yang sudah telanjur basah, eh baca! ^_^