-->

Permainan Lempar Bola Dapat Melatih Konsentrasi Anakku Yang Speech Delay

Tumbuh Kembang Anak

       
Seorang bocah lelaki berkulit putih dan berwarna rambut kemerah-merahan telah lahir dari rahimku dua tahun yang lalu.
        Matanya yang berwarna abu-abu menambah ciri khas bagi dirinya yang berwajah cukup menarik meski memiliki hidung yang mini, sebagaimana bentuk hidung kedua orang tuanya.
        Tapi anak bungsuku ini sempat membuat kami merasa sangat khawatir karena pada usianya yang sudah mendekati 3 bulan, matanya sama sekali tidak merespon pergerakan, sampai kami membawanya untuk periksa ke spesialis mata.
        Syukurlah hasil pemeriksaannya baik-baik saja, menurut dokter hanya sedikit terlambat karena pupilnya sama sekali tak ada masalah.
        Dan tidak lama setelahnya, dia mulai bisa merespon, tapi sama sekali tidak mau tersenyum, sampai dahinya selalu terlihat berkerut-kerut.
        Pertumbuhan fisiknya sama sekali tidak mengalami kendala, hanya saja memang perkembangan motoriknya sedikit terlambat, seperti ketika penglihatannya terlambat untuk merespos benda bergerak, dan dia baru mulai belajar jalan di usianya yang masuk 15 bulan.
        Nah, yang kini paling menjadi kekhawatiranku adalah keterlambatannya dalam berbicara, meskipun semua hal yang aku katakan padanya, bisa ia mengerti.
        Apalagi bagiku, seorang Single Mom, dalam satu tahun belakangan ini aku sangat berusaha untuk melatih anak bungsuku segera bisa berbicara, paling tidak sekedar bisa memanggilku 'Mami'.
        Aku berpisah dengan ayahnya anak-anakku tepat 1 tahun yang lalu.
        Berdasarkan artikel yang sempat aku baca, Speech Delay dapat menyebabkan seorang anak menjadi lebih temperamen, susah diatur, serta sulit untuk berkonsentrasi.
        Ya, dua diantaranya tepat sekali. Anak bungsuku ini sangat pemarah, tapi aku memakluminya karena ia pasti kesal karena merasa susah untuk menyampaikan maksudnya kepada setiap orang.
        Sepertinya dia juga memaklumi kondisi dirinya yang akan marah jika orang lain tidak mengerti apa yang hendak ia sampaikan, sehingga jika ingin meminta orang lain melakukan apapun yang dia inginkan, dia akan memintaku mengatakannya.
        Seorang anak, sedini apapun usianya, selalu paham ya bahwa yang paling mengerti dirinya adalah Sang Ibu.
        Dia juga sedikit susah diatur. Istilah orang jaman dulu adalah 'semau-maunya sendiri'. Ya mungkin karena dia merasa lebih butuh perhatian daripada yang lainnya.
        Sebagai seorang ibu, aku berusaha memahami kedua anakku, semampuku.
        Nah, sedangkan untuk mengetahui tingkat konsentrasi seorang anak itu cukup sulit bagiku, dimana memang anak seusianya suka berubah-ubah fokusnya, tergantung hal apa yang lebih menarik daripada hal yang sedang dia lakukan.
        Tapi kalau bisa untuk dicegah, kenapa harus menunggu untuk diobati bukan?
Dancow
Aksinya ketika akan melempar bola.
Sumber Foto: Koleksi Pribadi.
       Permainan Lempar Bola menjadi salah satu alternatifku untuk melatih konsentrasinya, selain merupakan permainan yang menarik bagi anak laki-laki.
        Awalnya aku iseng meletakkan ember sekitar 2 meter dari tempat kami berada, lalu mengambil bola basketnya yang berukuran mini dan melemparkannya agar masuk ke dalam ember tersebut.
        Lalu aku berteriak kegirangan ketika berhasil untuk menarik perhatiannya.
        Dia yang semula sibuk turun naik tempat tidur, langsung teralihkan pada permainan yang tampak mengasyikan sedang aku lakukan tersebut.
        Lucu sekali tingkah polahnya ketika  ikut bergembira melakukan Permainan Lempar Bola meski seringkali masih keluar dari ember.
        Melempar bola untuk masuk ke dalam lubang yang disediakan bisa melatih konsentrasinya karena ia akan fokus pada satu titik dimana ia harus memasukkan bolanya.
Melatih Konsentrasi Anak
Aksinya bersama Sang Kakak untuk menangkap bola yang aku lontarkan.
Sumber Foto: Koleksi Pribadi.
        Selain lempar bola, aku sering melatihnya untuk menangkap bola juga. Menurutku, menangkap bola juga bisa melatih konsentrasi si bungsu dimana dia akan fokus melihat kemana arah bola akan mendarat.
        Jadilah bermain bola menjadi permainan yang paling dia sukai dan menjadi kesempatan kami sekeluarga untuk bersenang-senang bersama.
        Tapi cepat lancar dong bicaranya Sayang, Mami ingin segera mendengarmu memanggil 'Mami' berulang kali.
       

You Might Also Like

0 comments