Bombon Asam Annisa Tang: Balikpapan

5 Permainan Tradisional Jawa Barat Yang Juga Dimainkan Anak Balikpapan

Permainan Tradisional sudah nyaris tak dimainkan oleh anak-anak masa kini.

Gadget bukan hanya menguasai dunia orang dewasa dengan memberikan beragam kemudahan dalam komunikasi, melainkan juga merenggut masa kanak-kanak yang seharusnya dijalankan dengan normal, kini terkurung dalam permainan-permainan virtual menarik yang ditawarkannya.

Anak-anak menjadi pasif bergerak, kehidupan sosialisasi terhambat, jarang menyapa sinar mentari, tidur larut malam, dan sebagainya.

Para bocah jaman dulu yang selalu terlihat bermain bersama anak seusianya di luar rumah untuk memainkan beragam permainan ketangkasan dan permainan tradisional, kini sudah jarang kita temui.

Sebagai anak yang tumbuh remaja pada era 90an, aku menyayangkan sekali jika permainan tradisional musnah, hingga kelak namanya pun tak terdengung lagi.

Jika tak dilestarikan, lama kelamaan sejarah akan musnah tergerus jaman.

Pada tulisanku kali ini, aku ingin mengingatkan lagi pada para Mommy dan Daddy yang tentunya merupakan anak-anak tempo dulu, tentang permainan tradisional yang dulunya sering kita mainkan.

Khususnya buat kalian yang berada di provinsi Jawa Barat dan Kalimantan Timur.

Permainan Tradisional Jawa Barat berikut ini juga juga dimainkan oleh Anak-anak Balikpapan tempo dulu loh.

Yuk kita cek dulu, 5 Permainan Tradional Jawa Barat yang juga dimainkan oleh Anak-anak Balikpapan.

1. Oray-orayan

Sumber: dictio.id

Permainan Tradisional Jawa Barat yang satu ini juga sering dimainkan oleh anak-anak dari Kalimantan Timur, khususnya Kota Balikpapan. Hanya saja, Anak Balikpapan menyebutnya dengan Permainan Ular Naga.

Jika di Jawa Barat, lirik lagunya adalah "Oray orayan, luar leor mapay sawah, Entong ka sawah, Pareuna keur sedeng beukah. Oray orayan, luar leor mapay kebon, Entong ka kebon, di kebon loba nu ngangon. Mending ge ka leuwi, di leuwi loba nu mandi, saha anu mandi, anu mandina pandeuri. Oray orayan, oray naon? Oray Bungka. Bungka Naon? Bungka Laut. Laut Naon? Laut Dipa. Dipa naon? Dipandeuri riririri ... jleb!"

Nah kalau di Balikpapan, lagunya lebih sederhana, hanya saja cara mainnya sama, yaitu ada dua orang yang saling berhadapan dan berpegangan tangan, membentuk gapura yang bisa dilewati oleh pasukan ular naga.

Kedua orang yang membentuk gapura ini memiliki nama masing-masing seperti Bulan dan Bintang, dimana nama tersebut dirahasiakan keduanya dari pasukan ular naga.

Ular naga adalah peserta yang saling memegang pundak anak di depannya hingga memanjang menyerupai ular naga, bisa dimainkan beramai-ramai.

Saat ular naga melintas, berputar-putar, nyanyian akan mengiringi lintasan ular naga tersebut, yaitu "Ular naga panjangnya, bukan kepalang. Menjalar-jalar selalu kian kemari, umpan yang lezat bukanlah yang dicari, ini dianya yang terbelakang ... haapp".

Jadi kedua orang ini akan menangkap orang yang melintas tepat pada akhir lagu dan memintanya memilih bulan atau bintang dengan berbisik, kemudian ia akan berdiri di belakang orang yang namanya ia pilih.

2. Galah Asin

Sumber: anakmandiri.org

Di Kota Balikpapan, permainan ini lebih dikenal dengan nama Gobak Sodor, dimana cara memainkannya adalah saling membentuk tim.

Masing-masing tim harus berjumlah ganjil antara 3 sampai 7 orang.

Permainan ini biasa dimainkan dilapangan, khususnya di tempat yang masih berupa tanah sehingga bisa menggambar garis-garis vertikal dan horizontal, dimana tim yang akan berjaga berdiri masing-masing menjaga 'gawang'nya, sejajar dengan garis yang telah dibuat.

Kemudian tim yang satunya harus dapat melewati penjagaan tim lawan hingga ke garis akhir.

Jika ada salah satu anggota tim yang terkena sentuhan tim lawan saja, maka permainan berakhir dan penjaganya berganti sama tim yang telah kalah tersebut.

3. Ucing Sumput

Sumber: greatnesia.id

Permainan Tradisional ini sudah pasti ada di setiap daerah.

Jika kalian belum familiar dengan nama Ucing Sumput, pasti sebagian dari kalian sudah sangat akrab dengan sebutan Petak Umpet.

Anak Balikpapan Tempo Dulu juga sangat suka bermain Petak Umpet, dan biasanya yang berjaga (yang menutup mata) akan menghitung sampai 10 untuk memberi waktu pada anak-anak lainnya bersembunyi.

Kadang si penjaga tak mau kalah dengan menghitung secara cepat agar, teman-temannya tak sempat bersembunyi jauh. Bahkan anak Balikpapan seringkali menghitung seperti ini "TuWaGaPatMaNamJuPanLanLuh".

Sementara kawan yang bersembunyi akan berteriak "Belum babalum" saat mereka belum menemukan tempat persembunyian.

Kemudian ketika ia menemukan satu persatu kawannya, maka ia akan kembali menyentuh dinding tempatnya berjaga tersebut sambil berteriak "Tewa!"

4. Gugunungan

Sumber: wowkeren.com

Anak Kalimantan menyebut permainan ini sebagai Asinan, sementara daerah lain ada juga yang menyebutkannya sebagai Engklek atau Dengklek.

Cara memainkannya adalah menggambar kotak-kotak yang ujungnya membentuk pesawat ataupun kubah masjid, dimana para pemainnya memiliki gaco berupa batu kerikil lepek atau pecahan keramik kecil yang bisa diletakkan di punggung tangan, kemudian tanpa melihat pada kotak-kotak yang telah dibuat, gaco tersebut dilemparkan oleh pemain hingga masuk ke salah satu kotak.

Kemudian para pemain harus melewati kotak dengan melompat menggunakan satu kaki, tapi tidak boleh menginjak kotak yang berisi gaco tersebut.

5. Paciwit Ciwit Lutung

Sumber: initasik.com

Permainan ini dilakukan secara berkempok sekitar 4 hingga 5 orang anak, dimana cara memainkannya adalah menumpuk tangan-tangan dengan cara menyubit punggung tangan teman yang di bawah telapak tangannya sambil bernyanyi.

Pada akhir lagu, tangan anak yang paling bawah pindah ke tangan yang paling atas.

Lirik lagunya adalah "Paciwit ciwit lutung, si lutung pindah ka luhur. Paciwit ciwit lutung, si lutung pindah ka luhur."

Nah, permainan ini lebih dikenal dengan nama Injit-injit Semut di Kota Balikpapan sehingga lagunya adalah "Injit-injit semut, siapa sakit naik ke atas. Injit-injit semut, siapa sakit naik ke atas."

Buat kalian yang berada di Kota lain, tentu tahu juga dong dengan permainan-permainan tradisional seperti di atas. Hanya saja dengan nama yang berbeda tentunya.

Komen ya, permainan tradisional seperti di atas itu, dikenal dengan nama apa di daerah kalian?

Oktober 24, 2020

0 Comments

Adopsi Hutan

Adopsi Hutan - Lestarikan Keanekaragaman Hayati Hutan Yang Lebih Dari Sekedar Pohon

Bukit Bangkirai.
Sumber Foto: Koleksi Pribadi.

Belasan tahun silam, aku menuliskan skripsi atau dikenal juga dengan tugas akhir perkuliahan yang berjudul "Pemanfaatan Bukit Bangkirai Sebagai Ekowisata di Kalimantan Timur". Kebetulan aku mengambil perkuliahan di bidang Manajemen Kepariwisataan kala itu.

Bukit Bangkirai adalah nama dari sebuah Hutan Lindung yang berada tidak begitu jauh dari Kota Balikpapan, yaitu sejauh 38 kilo saja jarak tempuhnya, namun berada di Kawasan Kutai Kartanegara.

Kebetulan Bukit Bangkirai menawarkan beberapa atraksi wisata hutan juga seperti Jembatan Gantung Kanopi yang menghubungkan beberapa pohon, dan butuh menapaki anak-anak tangga yang terbuat dari kayu ulin atau bangkirai dengan ketinggian 30 meter dari permukaan tanah.

Cerita dari hutan.

Masih teringat ketika awal aku melintasi hutan, menyusuri track yang telah disediakan guna menuju atraksi wisata yang ditawarkan oleh Kawasan Hutan Lindung tersebut, yaitu meniti jembatan gantung sepanjang 64 Meter yang menghubungkan 3 Pohon Bangkirai besar.

Semula, image yang tertanam dalam benakku tentang hutan hanyalah kegelapan, tak ada hal menyenangkan di dalamnya.

Dalam pikiranku ketika itu, hutan adalah tempat tinggalnya hewan buas dan manusia yang masuk ke dalamnya akan susah mencari jalan keluar.

Sangat berbeda dengan pandangan turis asing yang datang berkunjung.

Berdasarkan cerita perwakilan dari PT Inhutani saat menemaniku dan keluarga masuk ke dalam Kawasan Bukit Bangkirai, "Biasanya orang bule kalau datang menginap di Cottage-nya Mbak, trus malam-malam mengajak anaknya tracking di hutan."

Wow banget pikirku kala itu.

"Mereka justru menikmati sensasi itu Mbak, melihat ada kalajengking melintas, hal yang jarang mereka lihat, yang unik-unik gitulah." Tutur si Bapak lagi menjelaskan.

"Nah ini pohon tumbang, berusia 250 tahun." Saat aku berkunjung sebagai bahan menulis skripsi itu masih tahun 2005.

"Kalau yang ini namanya Pohon Gaung. Kenapa namanya Gaung? Karena kalau dipukul ada gaungan, jadi jangan takut tersesat Mbak. Pasti dibantu sama pohon." Kata Bapak itu lagi ketika kami melewati satu persatu pohon yang unik dan dirasa perlu untuk dijelaskan.

Kala kami melintasi jalan setapak dan melihat sebuah pohon besar berpapan nama, akupun bertanya, "Ini maksudnya pohon, ada yang punya Pak?"

Memang ada beberapa pohon yang terdapat papan bertuliskan keterangan nama Sang Pemilik.

"Lah iya Mbak, kami membuka adopter bagi pohon-pohon yang ada di sini. Kan pohon juga butuh biaya untuk perawatan dan pelestarian Mbak."

Wah keren, pikirku. Secinta itu mereka pada pohon sehingga pohon pun diadopsi. Termasuk si Bapak yang bercerita dengan antusiasnya mengenai hutan yang ia kelola, menandakan kecintaannya yang luar biasa.

Sensasi Hutan dari Canopy Bridge di Kawasan Wisata Alam (KWA) Bukit Bangkirai.

Setelah melakukan tracking sejauh sekitar 500 Meter, akhirnya kami tiba juga ke tempat dimana Jembatan Gantung berada.

Hanya aku, adikku, tanteku, dan sepupuku yang berani menguji nyali untuk naik satu demi satu anak tangga yang mengelilingi pohon bangkirai.

Mamiku sudah duluan mengangkat kedua tangannya, sebagai tanda menyerah. Begitupun dengan papaku.

Jembatan Gantung di Bukit Bangkirai.
Sumber Foto: Koleksi Pribadi.

Sungguh di luar bayanganku sebelumnya. Setelah adrenalinku berpacu dengan jantung ketika pertama kali sebelah kakiku menapaki jembatan gantung dan goyangannya sangat terasa, aku cukup menikmati berada di tengah hutan dari ketinggian.

Meskipun ketika aku sampai di tengah jembatan dan sepupuku mau mulai ikut berjalan di belakangku, tetap saja aku berteriak histeris, karena jembatannya terasa lebih kuat berayun.

Tapi pernah nggak sih kalian membayangkan, betapa nikmatnya melihat pepohonan yang masih asri, terlihat merata, tanpa celah, seolah saling merangkul memeluk bumi tercinta.

Lalu terdengar berbagai macam suara alam yang tak pernah kita dapatkan di kota, selain suara knalpot mobil yang rusak beserta kepulan asapnya yang meracuni setiap udara yang kita hirup.

Mulai dari suara burung bersahut-sahutan, suara tupai yang mungkin tengah berlompatan dari satu ranting ke ranting lainnya, serta suara jangkrik dan orang utan yang bersahut-sahutan.

Dan kemana kunang-kunang? Pernahkah kita melihat masih ada kunang-kunang tersisa di kota? Bahkan belalang tanaman rumput yang bernama Grasshopper pun sudah jarang kita temui.

Hewan-hewan hutan mini tapi memiliki kesan yang besar bagiku.

Dulu waktu aku masih kecil, tinggal di rumah lamaku yang konon dulu bekas hutan juga, masih sering aku temui Grasshopper, Jangkrik, Ladybug (biasa aku sebut 'Kumbang Sedan'), bahkan lubang-lubang naga kecil yang hidup di bawah tanah.

Aku biasa menyebut hewan ini sebagai Naga.
Sumber Foto http://miftahrizkamuna.blogspot.com

Terakhir aku berkunjung ke sana, keanekaragaman hayati yang ada, hanya sisa beberapa pohon yang hidup berdampingan dengan pemukiman penduduk.

Adapun sempat terlihat olehku seekor tupai yang memanjat pohon kelapa dengan cepat, ketakutan bertemu manusia, yang mungkin dalam bayangannya adalah 'siap untuk memangsa'.

Jika hutan musnah, mereka juga akan musnah.

Lalu bagaimana dengan sekumpulan monyet yang mendadak datang ke kota dan menjarah rumah warga karena kelaparan?

Ada satu waktu rumahku sempat menjadi sasaran monyet untuk berkunjung.

Kebetulan dapur di rumahku tipikal dapur yang terbuka. Sekumpulan monyet pun datang untuk memakani telur-telur ayam mentah milikku, yang terletak dengan manisnya di rak.

Kalau mereka tidak menemukan telur, mereka beramai-ramai memakan daun pepaya yang pohonnya tumbuh di halaman rumahku.

Ketika para monyet berkunjung ke rumahku. Aku hanya berani memotret dari balik kaca jendela.
Sumber Foto: Koleksi Pribadi.

Mungkin saat itu hutan sedang ada masalah, seperti banyak penebangan liar misalnya, atau kebakaran hutan, sehingga mereka terpaksa berlarian masuk kota, mencari makan dengan caranya sendiri.

Padahal biasanya tanpa mereka cari, hutan telah menyediakan semua hal yang mereka butuhkan, mulai dari tempat tinggal sampai dengan makanan.

Program Adopsi Hutan.

Keanekaragaman hayati hutan yang lebih dari sekedar pohon harus kita lindungi dan lestarikan bersama-sama, oleh karena itu mari kita secara bergotong royong mengadopsi Hutan Indonesia agar bisa tetap hidup di Bumi Ibu Pertiwi ini.

Betapa beruntungnya setiap pohon yang telah memiliki orang tua asuh, mereka tetap bisa tumbuh dan berkembang dengan baik karena ada penjaminnya, lalu bagaimana dengan pohon-pohon lain yang belum menemukan adopter-nya?

Adapun yang lebih dari sekedar pohon, bagaimana ekosistem yang berada di dalamnya, keanekaragaman hayati yang ada, keberlangsungan hidup mereka, apakah juga telah terjamin?

Jadi, marilah kawan, kita bergotong-royong mengikuti Program Adopsi Hutan sebagai wujud kepedulian kita sebagai masyarakan non lingkungan namun turut andil dalam melestarikan hutan negeri.

Mari kita jaga hutan bersama-sama, dimanapun kita berada. Pastikan patroli hutan berjalan lancar, pastikan ketersediaan air dan oksigen selalu ada dan baik, serta dukung masyarakat yang tinggal di sekitar hutan agar turut membantu melestarikan hutan.

Meskipun jarak yang harus kita tempuh jauh, meskipun kita tak punya koneksi langsung dengan para penjaga hutan, tapi kita tetap dapat menjadi orang tua asuh bagi Hutan Indonesia.

Libatkan diri dengan cara berdonasi, menyisihkan sedikit rezeki yang kita miliki untuk keberlangsungan hidup hutan di sekitar kita.

Rayakan Hari Hutan Indonesia untuk yang pertama kalinya, yaitu pada tanggal 7 Agustus 2020, dengan mengikuti Program Adopsi Hutan.

Lestarikan hutan tempat tinggal mereka.
Sumber Foto: Greenpeace.org

Agustus 29, 2020

26 Comments

Balikpapan

Pasien Meninggal, RSKD Balikpapan Membuka Layanan Rapid Test Covid 19

Bapak Walikota Balikpapan Rizal Effendi, didampingi Wakil Walikota Bapak Rahmad Mas'ud, Kepala DKK Balikpapan Ibu Sri Juniarti, beserta Wakapolresta, dan Dandim saat Memberikan Konferensi Pers. (inibalikpapan.com)

Corona Virus Disease atau dikenal dengan nama Covid-19 ini telah menghebohkan dunia sejak awal tahun 2020, dimana asal mula penyakit yang disebabkan oleh Virus Corona ini mulai mewabah di Kota Wuhan - China dan merembet ke belahan dunia lainnya.
Kota Balikpapan termasuk salah satu Kota di Indonesia yang dinyatakan telah mengalami Kejadian Luar Biasa (KLB) oleh Bapak Walikota Rizal Effendi, yaitu diumumkannya Pasien Positif terinfeksi sebanyak 6 orang pada tanggal 26 Maret 2020.
Kebetulan semuanya baru saja mengikuti pertemuan yang diadakan di Bogor.
Pada tanggal 29 Maret 2020, Bapak Rizal Effendi bersama Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan Ibu Andi Sri Juniarti kembali melakukan konferensi pers untuk menyatakan bahwa jumlah pasien yang positif terinfeksi Covid-19 bertambah 6 orang lagi sehingga total yang ada di Kota Balikpapan berjumlah 12 orang.
Warga kota mulai panik, warganet mulai berteriak agar pemerintah melakukan pemeriksaan massal untuk seluruh masyarakatnya agar diketahui siapa-siapa saja yang terinfeksi virus menakutkan tersebut.
Apalagi ketika pada tanggal 31 Maret 2020, Kota Balikpapan kembali terguncang dengan bertambahnya pasien positif sebanyak 3 orang dimana pada hari yang sama dibacakan hasil tesnya, satu orang pasien tidak mampu bertahan dan meninggal dunia. Kebetulan yang bersangkutan sudah berusia 60 tahun dan memiliki riwayat penyakit jantung.
Suasana tambah mencekam, hampir setiap orang mulai patuh untuk berada di rumah saja demi melindungi diri sendiri dan keluarganya.
Akhirnya Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kanujoso Djatiwibowo membuka layanan pemeriksaan mandiri untuk deteksi Virus Corona mulai tanggal 01 April 2020.
Sebagian warganet sempat kecewa karena pemerintah tidak menggratiskan biaya pemeriksaan buat deteksi Virus Corona ini. Tetapi tentu Pemerintah memiliki pertimbangan sendiri, seperti mengantisipasi masyarakat berbondong-bondong datang ke Rumah Sakit untuk mengobati rasa penasaran dan mengabaikan himbauan 'stay at home'.
Sedangkan orang-orang yang telah masuk dalam daftar Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP), sudah memiliki porsinya masing-masing untuk diperiksa kondisi tubuh dan organ dalamnya untuk diketahui apakah memang terinfeksi atau tidak, secara rutin dan ditangani langsung oleh tim medis, bahkan diwajibkan isolasi diri selama 14 hari.
Namun dibukanya layanan tersebut berarti diterima pula orang-orang yang atas dasar kemauan sendiri untuk memeriksakan kondisi tubuhnya.
Buat kalian yang penasaran berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk melakukan Rapid Test ini, bisa dilihat dari flyer milik RSKD di bawah ini.

Sumber Foto: FB @Balikpapanku

April 03, 2020

0 Comments

Artikel

Borneo Bay City - Sentuhan Cinta di Balikpapan Private Resort

Borneo Bay City. Annisa Tang (c)

Dicintai tanpa mencintai sama sakitnya dengan mencintai tanpa dicintai, membuat kebersamaan tiada artinya.

Sebagian besar orang, khususnya teman-teman wanitaku berkata, "Aku memilih dicintai, Nis, karena cinta bertepuk sebelah tangan itu tidak enak."

Tapi bagiku cinta itu harus adil, karena hidup dengan orang yang mencintai kita namun tak pernah sedikitpun menumbuhkan rasa cinta dalam diri kita sepanjang hidup terhadapnya, ibarat raga tanpa nyawa.

Dahulu aku pernah mencintai seseorang tanpa berpikir jauh ke depan. "Hubungan ini akan dibawa kemana?"

Aku cinta dan dia cinta, seharusnya tidak menjadi masalah, tetapi dia anak lelaki satu-satunya dalam keluarga dan aku pun anak perempuan satu-satunya.

Ya, kami berbeda keyakinan, dan tak ada jalan keluar untuk itu.

Saat dia maju, aku memilih mundur, membuatnya semakin lantang mencariku yang berusaha menghilang dari hidupnya.

Aku memutuskan menjalin hubungan dengan orang lain yang sejalan dengan keyakinanku agar dia berhenti. Mungkin itu juga yang membuatku tidak pernah membencinya, karena aku yang meninggalkannya tiba-tiba tanpa alasan yang jelas, hanya melalui pesan singkat, tak berani bertatap mata karena takut memenangkan sisi lemah dari dalam diriku.

Pada akhirnya aku mengalami kekecewaan yang mendalam karena cinta sesaatku berbalas sesaat juga, dan itu pertama kalinya aku merasa sakit karena pengkhianatan, sementara dia yang kutinggalkan masih tetap ingin berhubungan baik denganku sehingga memutuskan mengirim undangan pernikahannya melalui e-mail untukku sekitar 3 tahun berselang setelahnya. T_T

Dia menuliskan, "Terima kasih sudah sempat hadir dalam hidupku, aku mohon doamu untuk kebahagiaanku ke depannya."

Kadang kita merasa hal-hal buruk di masa lalu tidak patut dikenang, padahal tentu di dalamnya ada hal-hal baik juga yang pernah terjadi.

Runtutan peristiwa yang aku lalui belasan tahun yang lalu tak lekang dari ingatan, yaitu masa-masa remajaku sebagai anak rantau di Pulau Dewata Bali.

Berada di lantai 11 gedung yang asri akan rimbunan rerumputan dan pohon-pohon yang hijau segar, bersisian dengan kolam renang berwarna biru jernih yang luas terhampar di hadapan, kemudian arena bermain anak yang ceria, dan jauh mata memandang disajikan sebuah lukisan alam yang luar biasa indahnya yaitu luasnya samudera, sungguh mengingatkan Pulau tempat aku merantau selama 5 tahun.

Penuh suka maupun duka, mulai dari konflik antar anak kos, permusuhan di kampus, persahabatan yang retak karena jatuh cinta pada orang yang sama, kisah cinta mahasiswa dan mahasiswi di kampus bukit, pengkhianatan cinta, serta mengejar dosen tanpa cinta (intermezzo, maksudnya bimbingan skripsi, ugh!).

Awalnya aku sungguh tak menyangka kalau Agung Podomoro Land, sebuah perusahaan pengembang Property yang sudah memiliki nama besar itu seperti membawa Bali ke hadapanku, melalui sebuah konsep Blue and Green in Harmony yang berada pada lantai 11 Fasilitas Borneo Bay City Apartment.

Sebuah Private Resort di Balikpapan dimana pemilik ataupun penyewa unit saja yang memiliki akses untuk masuk dan menikmati seluruh fasilitas yang telah disediakan, serta masih ada proses pembangunan Beach Club yang disediakan di belakang Tower sebagai tempat bersantai menghabiskan waktu liburan dengan menyenangkan, kemudian akan dibangun 5 Stars Hotel, juga Branded Mall bernama Podomoro Bay Mall yang estimasi selesainya pada tahun 2021.

Balikpapanku, kota penyangga Calon Ibu Kota Negara PPU, kota yang Bersih, Indah, Aman dan Nyaman serta senantiasa dijaga maupun dibela oleh warganya, terus berkembang dan berinovasi setiap harinya dengan pembangunan-pembangunan infrastruktur, kemudian gedung-gedung pemenuhan kebutuhan warga dan pengunjungnya, mulai dari tempat bermalam dan beristirahat, tempat hiburan, perkantoran,
pusat perbelanjaan, tempat berlibur bahkan kini telah berdiri di Balikpapan satu kawasan yang sudah mencakup secara keseluruhan, yaitu Living in Harmony Private Resort, Borneo Bay City.

View this post on Instagram

A post shared by Borneo Bay City (@borneobaycity) on Dec 26, 2019 at 9:47pm PST

Ketika aku searching mengenai Resort di Indonesia, maka yang keluar pada mesin pencarian Google-ku adalah beberapa nama hotel di Kota Balikpapan serta Real Resort yang semuanya berada di luar Kota Balikpapan seperti di Bali atau Sulawesi, jadi aku menduganya bahwa banyak yang belum mengenal Borneo Bay City sebagai salah satu Real Resort in Balikpapan.

Borneo Bay City adalah Private Resort yang dibangun dan dikembangkan oleh Agung Podomoro Land, sebuah perusahaan pemilik, pengembang, dan pengelola Real Estate terintegrasi yang terkemuka di segmen Real Estate Retail, komersial, dan perumahan dengan kepemilikan yang beragam.

Resort sendiri mengandung pengertian sebuah tempat untuk relaksasi atau rekreasi, dan Borneo Bay City dapat memenuhi kebutuhan untuk itu di Kota Balikpapan, meski terbatas bagi kalangan pemilik unit ataupun penyewa.

Salah satu project Borneo Bay City yang telah beroperasi adalah Borneo Bay Apartment yang memiliki ragam unit mulai dari tipe Studio, 1 Bedroom, dan 2 Bedroom, dimana ketiga tipe unit tersebut, masing-masingnya akan dibedakan dengan 3 ukuran nett luas ruangan yang berbeda-beda pula, tergantung keinginan, kebutuhan, dan budget yang dimiliki setiap customer.

Smart Living merupakan konsep yang diusung untuk hunian ini, dimana kita bisa menghubungkan kontrol AC dan perangkat rumah tangga lainnya dalam jarak jauh menggunakan Smart Phone.

Kalau masih perjalanan pulang ke Apartment, kita bisa menyalakan AC terlebih dahulu agar ketika tiba sudah disambut dengan dinginnya ruangan. Begitupun kala kita lupa mematikan AC karena terburu-buru keluar ruangan.

Borneo Bay Apartment sendiri sudah dipasarkan dan dibangun sejak tahun 2013, dengan estimasi selesai sekitar bulan April tahun 2017, meski mundur sekitar satu tahun setengah kemudian baru dilakukannya penyerahan kunci, serah terima unit kepada para pemilik, tapi hasilnya sama sekali tidak mengecewakan mengingat Agung Podomoro Group sudah sangat berpengalaman dalam pembangunan dan pengembangan Real Estate.

Borneo Bay Facilities. Annisa Tang (c)

Pertama kali aku menginjakkan kaki di Borneo Bay Apartment adalah pada bulan November 2018, dan sungguh membuatku takjub karena mereka menyulap sebuah ketinggian gedung menjadi sebuah taman dengan Jogging Track, kolam renang luas untuk dewasa, dua buah kolam renang anak, Playground, kolam ikan, gedung serba guna, gym + sauna and Hot Whirl Pool yang saat itu masih tahap pembangunan, Festival/Barbeque/Outdoor Area beserta stage-nya, dan sepertinya kelak akan ada mini market serta klinik juga di lantai 11 tersebut.

View laut menambah segar suasana relaksasi di tepi kolam renang.

Swimming Pool Borneo Bay City. Annisa Tang (c)

Borneo Bay Apartment memiliki 7 tower dimana 3 tower untuk Martadipura, kemudian 3 tower lagi untuk Kartanegara, dan 1 tower lagi untuk Annex, dengan 2 Lobby yaitu berada pada Tower Kartanegara dan Tower Martadipura.

Jika kita sering berjalan-jalan ke belakang Plaza Balikpapan, tepatnya di Borneo Bay Park, akan tampak sebuah lobby apartment untuk Tower Martadipura.

Tower Annex yang lokasinya berada di antara Martadipura dan Kartanegara memang tidak memiliki lobby khusus, tetapi akan memiliki akses langsung lift menuju Pullman Mall yang lokasinya tepat pada tower ini.

Kalau kamu penasaran dengan salah satu unit yang ada di Borneo Bay Apartment, mungkin foto-foto di bawah ini dapat mengobatinya.

Berikut ini adalah Unit dengan tipe 2 kamar berukuran 53.6 sqm Semi Gross, silakan DM ke sini jika berminat sewa 6 bulan atau 1 tahun.

Show Unit. Annisa Tang (c)

Show Unit. Annisa Tang (c)

Show Unit. Annisa Tang (c)

Show Unit. Annisa Tang (c)

Show Unit. Annisa Tang (c)

Show Unit. Annisa Tang (c)

Setiap akhir pekan berlibur ke Borneo Bay City, maka pikiran dan jiwaku seperti kembali terisi dengan hal-hal yang positif, mengenang moment indah yang pernah terjadi dalam hidup misalnya, seperti pernah dicintai atau pernah mencintai, heheheee, bahkan sedang dicintai dan sangat mencintai anak-anakku.

Staycation at Borneo Bay. Annisa Tang (c)

Menghindari hiruk-pikuk keramaian Downtown, tidak sedang liburan namun setiap hari rekreasi, mulai dari wisata berenang, wisata alam, wisata belanja, wisata boga, semuanya ada dalam satu kawasan.

Family Time, alone time, bussines time, relationship time, ... all in one.

Seperti aku yang masih di sini, menghirup udara segar dalam kesendirian, tenggelam dengan indahnya Blue and Green in Harmony di lantai 11 gedung Borneo Bay Apartment, menikmati kebebasan dan mencium aroma cinta dari mereka yang pernah dan sedang hadir dalam hidup, mengabaikan kenyataan bahwa I'm a Single Fighter now, karena cinta tidak hadir dengan bercinta saja, namun perasaan nyaman membuat cinta tak akan pernah beranjak jauh dari hidup kita.

Rekreasi di Borneo Bay City. Annisa Tang (c)

Cinta itu berarti memenuhi apa yang kita butuhkan dan kita inginkan, seperti ingin dicintai, kemudian butuh perasaan aman dan nyaman, ketenteraman jiwa maupun raga, kesejahteraan batin, serta membuat perasaan bahagia enggan pergi dari diri kita, ya mungkin selayaknya sentuhan cinta Borneo Bay City kepada para pelanggannya.

Happy Time, Every Time!

Januari 31, 2020

10 Comments

Balikpapan

Hotel Bintang Baru dan Bagus di Balikpapan ! Golden Tulip Balikpapan Hotel and Suites.

Annisa Tang (c)

Menyusuri Jalan Marsma R Iswahyudi yang berbatasan langsung dengan Jalan Jenderal Sudirman, yaitu dari Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman menuju ke Gedung Grand Sudirman yang baru saja melakukan peresmian Hotel baru, Balikpapan Golden Tulip Hotel and Suites, hanya membutuhkan waktu tempuh sekitar 15 menit berkendaraan.

Tak kenal maka tak sayang, mari kita mengenal terlebih dahulu Hotel Bintang yang baru berdiri di Kota Balikpapan, Golden Tulip Hotel and Suites.

Gedung Grand Sudirman dimana tempat berdirinya Golden Tulip Balikpapan Hotel and Suites, yang berada di tepi jalan besar dimana memiliki transportasi umum memadai, murah meriah, hanya 5 menit menggunakan Taksi (begitu orang Balikpapan menyebut 'Angkot') menuju Mall dan Pusat perbelanjaan terdekat, hanya dengan berbekal 5000 Rupiah sekali jalannya.

Sebuah Hotel berbintang yang berada di lokasi strategis, yaitu pusat Kota Balikpapan, memiliki konsep selayaknya apartment dimana seluruh ruangan yang disewakan memiliki kitchen, dan mampu memenuhi kebutuhan customer-nya masing-masing karena memiliki ruangan dengan luas beragam dan jumlah kamar dalam satu ruangnya yang juga beragam untuk kapasitas sesuai jumlah customer yang ingin menempatinya.

Balikpapan Golden Tulip Hotel and Suites menampilkan desain kontemporer dan fasititas modern dengan 150 Ruangan yang luas yang terdiri dari tipe Deluxe dan Executive, kemudian Junior Suite dengan dua kamar tidur dan Golden Suite yang memiliki 3 kamar tidur di dalamnya. Masing-masing ruangannya juga dilengkapi dengan dapur, TV LED, akses internet nirkabel gratis dan balkon pribadi. Tamu yang menginap di Junior Suite dan Golden Suite dapat menikmati ruang tamu dan ruang makan yang luas, yang cocok untuk keluarga dan teman untuk percakapan yang hidup dan interaksi sosial. Oleh sebab itu Hotel ini mengusung tema Playtime-Anytime.

Berbagai fasilitas seperti lapangan tennis, penyewaan sepeda, pusat kebugaran yang lengkap dan juga kolam renang tanpa batas yang menghadap ke laut, mengambil pemandangannya yang indah sebagai daya tarik khusus serta berbagai ukuran ruang pertemuan, pernikahan outdoor dan tempat untuk acara social yang juga dilengkapi dengan tempat building team dan outbound, dimana ini semua akan memastikan beberapa pasar yang berbeda dari mulai pasar bisnis, pertemuan, insentif, dan liburan dapat terpenuhi.

Romantic Outdoor Wedding Concept.
Sumber: Tribun KalTim

Golden Tulip juga memberikan penawaran harga pembuka istimewa untuk pelanggannya yaitu mulai dari Rp.800.000,-/room/night, dimana sudah mendapatkan Free Breakfast dan Afternoon Tea, serta 15% F&B Discount, dimana Booking Periods-nya 1 Januari - 31 Januari 2020, dan masa tinggal tanggal 1 Januari hingga 29 Februari 2020, Applicable for Individual Travellers Only.

Press Conference Opening Golden Tulip Balikpapan Hotel and Suites

Patrick H Sibourg

Annisa Tang (c)

Senior Vice President Operations Indonesia Golden Tulip Hotel and Suites, Bapak Patrick H Sibourg mengatakan bahwa "Dengan Balikpapan sebagai pusat ekonomi Kalimantan dan pintu gerbang utama ke ibukota baru Indonesia, kami sangat percaya bahwa dengan masuknya Golden Tulip Balikpapan Hotel & Suites, ini akan memenuhi permintaan pasar bisnis dan liburan yang meningkat."

Beliau juga mengatakan bahwa kelak akan ada penambahan Ballroom yang modern dan luas sebagai fasilitas hotel yang baru, dimana telah dibuat penjadualan untuk dibuka pada tahun 2021, sebagai fasilitas yang akan mendukung Balikpapan Golden Tulip Hotel and Suites dari beberapa segmen pasar seperti pertumbuhan pasar berdasarkan pertemuan grup dan MICE serta pasar pernikahan.

Lokasi dari Ballroom akan berada di depan lautan dengan pemandangan indah, akses melalui lobby akan dilengkapi dengan tempat parkir yang luas.

I Ketut Kartika

Annisa Tang (c)

Sebagai General Manager Golden Tulip Balikpapan Hotel and Suites, Bapak I Ketut Kartika menegaskan bahwa bersedia memberikan pelayanan yang instant dan flexible kepada setiap customer yang datang sehingga akan menjadi suatu pilihan bagi pengunjung Kota Balikpapan dan mampu bersaing dengan kompetitor yang ada di Kota Balikpapan, dimana Hotel tersebut memiliki jumlah ruangan/kamar sebanyak 150 dengan 4 tipe dan masing-masingnya cukup luas, serta semuanya sudah tersedia Kitchen Set di dalamnya.

Evi Azhali

Annisa Tang (c)

Assistent Vice President Sales and Marketing Golden Tulip Indonesia, Ibu Evi Azhali, mengatakan bahwa Long Stay Guest adalah menjadi salah satu target pasar Golden Tulip Hotel and Suites, disamping itu Wedding and Society Event yang kecil dan medium (dalam artian size/jumlah orangnya) untuk sementara dimana akan ada pengembangan untuk kapasitas yang lebih memadai karena mengingat di Kota Balikpapan cukup banyak kongres-kongres yang menjadi tujuan kunjungan peserta dari luar Kota Balikpapan.

Ibu Evi menekankan bahwa konsep yang diusung oleh Golden Tulip Balikpapan Hotel and Suites adalah Playtime Anytime dimana juga menargetkan kaum millenial untuk memanfaatkan waktu liburan dan bersenang-senang di hotel tersebut, selain tetap kondusif untuk Family Time, serta kunjungan bisnis.

Louvre Hotels Group

Annisa Tang (c)

Mbak Berlian Afrianti selaku Executive Secretary and PR Golden Tulip Balikpapan Hotel and Suites, menjadi MC saat berlangsungnya Press Conference, sungguh membawa image (kesan) keramahan dan keakraban sesuai yang ditawarkan oleh Golden Tulip.

Bapak Patrick H Sibourg kebetulan merupakan orang Perancis dan menjabat sebagai Senior Vice President Operations Indonesia Golden Tulip Hotel and Suites, mengingatkanku untuk sedikit bercerita mengenai jaringan Hotel yang beliau pimpin tersebut memang berada di bawah management Group Hotels Louvre yang awalnya berbasis di Paris - Perancis, didirikan pada tahun 1976.

Pada Juli 2009 Louvre Hotels Group memiliki aliansi dengan Golden Tulip Hospitality Group. Pada tahun 2015 Louvre Hotels Group diakusisi oleh Jin Jiang Hospitality Group yang berbasis di Shanghai dan saat ini merupakan Grup Hotel Internasional dengan peringkat grup hotel ke 2 terbesar di seluruh dunia.

Louvre Hotels Group mengoperasikan 6 brand hotel yang dibedakan dengan jelas, mulai dari kamar mewah hingga kamar ekonomi, yaitu Royal Tulip, Golden Tulip, Golden Tulip Essential, Premiere Classe, Campanile dan Kyriad. Grup ini memiliki kehadiran yang kuat di Eropa, Afrika, Brasil, India, Timur Tengah, dan Asia.

Louvre Hotels Group merupakan pemain utama di Pasar Hotel Internasional dan sekarang memiliki lebih dari 2426 hotel dengan total kapasitas 80000 kamar di lebih dari 50 negara.

Golden Tulip Indonesia.

Sebagai bagian dari Group Louvre Hotels, Golden Tulip Indonesia dimulai pada tahun 2013 yaitu Golden Tulip Galaxy Banjarmasin sebagai pembukaan perdana. Sejak saat itulah jaringan hotel tersebut berkembang dan menyebar ke segala penjuru Indonesia serta selalu sejalan dengan perubahan kebutuhan juga harapan dari para tamu. Dan tahun 2020 adalah saatnya Kota Balikpapan sebagai salah satu yang beruntung memiliki Hotel ini untuk melengkapi kebutuhan akomodasi para pengunjung Kota Balikpapan.

Dapatkan harga promo dan rasakan kenyamanannya sekarang juga. Playtime Anytime bersama Golden Tulip Balikpapan Hotel and Suites.

Referensi tulisan:
Press Release Golden Tulip Indonesia, Jakarta 2020.

Januari 23, 2020