Bagaimana sih rasanya dikokop oleh Dao Ming Si?!

Tanya sama Xu Rou Han!

Xiao Han dan He Ran. Sumber: Ist

Tapi bukan sebagai San Chai, melainkan sebagai He Ran, gadis kaya pencinta lukisan dan suka melukis, berusia 20 tahun yang jatuh cinta kepada pemuda sederhana berusia dewasa (40an tahun) bernama Xiao Han.

Xiao Han diperankan oleh Jerry Yan, pemeran Dao Ming Si di serial Meteor Garden yang rilis pada seputaran tahun 90-an.

Aslinya sendiri, Xu Rou Han memang masih berusia 24 tahun, sementara Jerry Yan berusia 47 tahun.

Kata sebagian besar netizen, "kalau om-nya seperti Jerry Yan sih, aku juga mau."

Nah, drama seri ini tayang di WeTV dengan judul Forbidden Flower, dan sepertinya sudah tayang sekitar 2 tahunan lalu ya (tahun 2023), tapi aku baru nonton di tahun 2025 ini.

Semoga belum telat untuk mengulasnya. Kalaupun telat ya nggak apa juga, sekedar menuangkan rasa yang menggebu-gebu di dalam dada saja pasca nonton ini. Biasanya aku menonton serial China dinasti soalnya.

Kok Bisa Jatuh Cinta Sama Om-om???

Kepikiran nggak sih. KOK BISA???

It's very hot. Sumber: Ist

"Yaa bisa dong. Kan om-nya Jerry Yan!"

Heiii, kita bukan bicara soal Jerry Yan di sini, tapi kita bicara soal Xiao Han.

Xiao Han berbeda dengan Jerry Yan.

Jerry Yan adalah seorang aktor yang tampan, tegap, bersih, terkenal, dan kaya raya pula. Siapa yang nggak mau?

Sementara Xiao Han, meski setampan Jerry Yan (ya karena itu dia sendiri, hahahaa), tapi Xiao Han hidupnya sederhana, kerja serabutan, penampilan nggak rapi, rambut awut-awutan, kadang kerja langsung di bawah mentari (mengurus kebun bunga) dan mandi keringat, mana bajunya kutungan melulu, tinggal di rumah sederhana, dan sebagainya.

Sedangkan He Ran adalah putri tunggal kaya raya. Semua yang dia butuhkan ada di rumah. Semua yang dia minta pasti dipenuhi oleh mamanya.

Kok bisa ya jatuh cinta dengan Xiao Han? Mana bertemu pertama kalinya pas Xiao Han lagi kerja sebagai tukang cuci rambut di salon dan kebetulan saat itu He Ran jadi tamunya.

Ini sangat menarik untuk disimak.

Maafkan kalau tulisan ini mengandung unsur spoiler. Semoga dimaafkan karena ini bukan drama seri yang baru tayang.

He Ran adalah putri tunggal kaya raya dimana sang ibu sibuk bekerja sehingga jarang berada di rumah, sedangkan ayahnya sudah meninggal beberapa tahun yang lalu.

Meski begitu, ada seorang bibi yang bekerja di rumahnya dan ditugaskan oleh sang ibu untuk mengurus kebutuhan dan mengawasi He Ran dengan baik.

Ibu He Ran tipikal mama-mama yang over protective terhadap anaknya.

Bukan tanpa alasan, tetapi karena He Ran baru saja pulih pasca kemoterapi akibat leukimia yang dia derita sejak usia 16 tahun.

Apalagi ayahnya He Ran yang seorang pelukis terkenal, mati bunuh diri karena menderita leukimia juga.

Nah, seperti yang sudah diketahui umum kalau kemoterapi membuat para pasien kehilangan rambutnya. Efeknya yang sangat kuat membuat rambut rontok dengan drastis.

Jadi setelah pulih dan memanjangkan rambutnya kembali, He Ran pun pergi ke salon untuk merayakan rambutnya itu dengan mencucinya di sana.

Itu pula awal pertemuan dia dengan Xiao Han.

Bahkan sejak He Ran belum melihat wajah Xiao Han, dia sudah langsung jatuh cinta hanya dengan mendengar suaranya. Suara lembut Xiao Han menenangkan, kata He Ran.

Jatuh cinta memang susah sih mau dipertanyakan. Kenapa? Kok bisa? Tapi ya karena memang orang tersebut dapat membuat hati kita tenang dan nyaman saja.

Kalau mau dilihat dari sisi lainnya. Ya bisa jadi karena He Ran ini sudah tidak punya ayah, ibunya sibuk, dia jenuh pasca pengobatan yang panjang, sementara di hadapannya ada si om ganteng yang suaranya pun sudah bisa bikin nyaman. Dia merasa bisa berlindung kepada si om.

Hubungan Panas! Penuh Adegan Kokop. Katanya Sudah Banyak di-Cut!

Serius sudah banyak di-cut?

Ya pasti Guys, karena WeTV bisa diakses oleh semua kalangan, takutnya malah ketonton dengan anak-anak di bawah umur.

Meskipun begitu, tetap awasi anak-anak kita agar tidak bisa mengakses aplikasi video begitu saja, karena walau sudah lulus sensor WeTV, tetap saja masih banyak adegan dan jalan cerita yang tidak boleh disaksikan oleh anak-anak di bawah umur.

Seperti drama seri Forbidden Flower ini. Banyak netizen yang komentar ketika ada scene hubungan panas He Ran dan Xiao Han, "yah, kok di-cut sih? Versi uncut-nya mana nih?"

Aku hanya bisa manggut-manggut sambil berguman, "oh, jadi ini kah yang maksudnya sudah di-cut?"

Do not watching this scene, only for adult. Sumber: Ist

Ssst bocoran nih, kata mereka uncut full version-nya ada di weibo, but I'm not sure, karena aku nggak nyari juga sih.

Padahal kalau masalah kokop-kokopan yang habis kokop tiba-tiba sudah pagi saja dan keduanya sudah berada di ranjang yang sama dengan selimut pelindung yang sama pula, itu sih masih banyak banget.

Hampir keseluruhan drama menggambarkan hubungan panas antara He Ran dan Xiao Han.

Xiao Han yang awalnya memang selalu menolak He Ran, pada akhirnya jatuh pula pada pelukan He Ran dan entah sudah berapa kali anak gadis ini bermain cinta dengan si om ganteng sepanjang drama.

Scene He Ran dan Xiao Han banyak ditunggu-tunggu oleh sebagian besar penonton karena adegan kokopan yang tak terhitung jumlahnya.

Kalau buat aku pribadi sih, aku nggak begitu suka karakter Jerry Yan sebagai Xiao Han di sini.

Menurutku Xiao Han effort-nya kurang. Ya walau ceritanya dia insecure duluan sih karena He Ran dari keluarga kaya dan berusia jauh lebih muda dari dia. Tapi ya rasanya datar saja gitu karakternya dan nggak dapat saja sih feel-nya di aku kalau pria berusia dewasa seperti Xiao Han, ketika berhadapan dengan He Ran, mendadak childish, malu-malu, tapi lancar juga main kokop.

Lancar banget ya aku ngomongin kokop dalam tulisanku ini, heheheee. Biar menyesuaikan jaman-lah, pakai bahasa 'kokop', padahal bahasa jaman dulu lebih keceh, 'French Kiss'.

So, jujurly (lagi-lagi bahasa 'gen z') kisah cinta Xiao Han dan He Ran kurang mengena di aku, sementara ada satu kisah cinta yang sebenarnya mungkin di mata penonton lain nggak begitu penting dalam dracin ini, namun justru lebih mengena buat aku.

Ketika Mama Mulai Menata Hidup Kembali Bersama Berondong

Cerita dan tokoh pendukung yang satu ini justru lebih membuat aku dag dig dug sherrrr gitu setiap scene-nya.

Namanya Zhang Yuan Qi, diperankan oleh Yu Xiang (aktor ganteng berusia 33 tahun), dimana dia ini adalah senior He Ran di kampusnya.

Awal kemunculan Yuan Qi ini, aku sempat berpikir kalau dia ini adalah second male sekaligus sad boy dalam cerita ini, karena karakternya sengaja dibuat seolah tertarik dan sedang mendekati He Ran. Apalagi dibumbui oleh pertemuan-pertemuan tak sengajanya itu dengan He Ran, ditambah suasana awkward setiap terjadi pertemuan tak sengaja antara keduanya.

Kemudian teman masa kecil He Ran yang bernama Han Yu (diperankan oleh Ma Sichao) selalu memperlihatkan rasa cemburunya setiap melihat Yuan Qi berada di dekat He Ran. Kebetulan Han Yu awalnya memang mau dijodohkan kepada He Ran oleh keluarganya.

Bukan sekedar dugaan, tapi aku justru berharap Yuan Qi benar-benar bakal jadi orang ketiga dalam hubungan cinta antara He Ran dan Xiao Han. Agak kesal sama karakter Xiao Han yang melempem soalnya. Dalam dunia nyata pun, kayaknya Xiao Han ini memang sama sekali bukan tipeku.

Sayangnya bukan! Zhang Yuan Qi sama sekali bukan dihadirkan untuk jadi orang ketiga dalam hubungan cinta antara Xiao Han dan He Ran. Malah dia sempat menghilang dari scene yang menghadirkan He Ran di sana.

Siapa yang bakal menyangka kalau Yuan Qi justru hadir dalam scene kisah mamanya He Ran, Chou Jia Rong (diperankan oleh aktris cantik berusia 45 tahun, Huang Yi) di kantornya.

Menyandang status sebagai anak magang di sebuah perusahaan dimana Chou Jia Rong menjabat sebagai atasannya, Yuan Qi justru merasa tertarik dengan sisi lain Jia Rong.

Atasannya ini adalah orang yang sangat berwibawa dan anggun di hadapan semua karyawan, namun tanpa sengaja Yuan Qi justru melihat Jia Rong mengatasi rasa depresinya dengan minum obat, minum-minuman keras, serta makan-makanan yang tidak sehat (makanan yang pantang dia makan karena dapat menurunkan citra perusahaannya sebagai perusahaan yang bergerak di bidang kesehatan).

Menyadari rahasianya ketahuan oleh Yuan Qi, Jia Rong sempat mempersulit pekerjaan Yuan Qi di kantor. Tapi siapa sangka kalau pada akhirnya mereka saling jatuh cinta. Apalagi effort-nya Yuan Qi kepada Jia Rong yang berusia jauh lebih dewasa di atasnya ini, nggak main-main.

Meski berulang kali ditolak oleh Jia Rong, tapi Yuan Qi terus mengejar dan menunggunya.

Yuan Qi dan Jia Rong. Sumber: Ist

Buat aku sih hubungan cinta antara keduanya dapat banget feel-nya. Ditambah akting Yu Xiang yang menurutku cocok banget memerankan karakter Yuan Qi ini. Terasa saja sakitnya sebagai orang yang sedang jatuh cinta, tapi susah menggapai pujaan hatinya itu.

Meski sebenarnya dari segi financial, mereka setara-setara saja alias sama-sama kaya.

Jia Rong merasa dirinya belum pantas mengejar cintanya karena masih harus mengurusi anaknya yang masih dalam masa pengobatan dan pemulihan.

Scene paling menyentuh adalah ketika Jia Rong berkata kepada Yuan Qi, "selain sebagai seorang wanita, aku juga seorang ibu."

Langsung nyentuh ke dasar hatiku banget sih ini. Mungkin karena statusnya sama-sama single mom kali ya? Cuma bedanya ya aku nggak ditinggal mati bundir saja sama mantan lakiku dulu itu, heheheee.

Kadang memang susah buat kita sebagai orang tua tunggal ini mau mengejar cinta. Ya gimana, kita kan seorang ibu dimana setelah melahirkan anak, itu anak nggak bisa serta merta tumbuh besar sendiri tanpa sentuhan.

Jadilah kemunculan Yuan Qi selalu aku nanti menjelang akhir cerita. Pokoknya kalau buat aku sih, daripada nungguin adegan kokop-kokopannya Xiao Han dengan He Ran, aku justru lebih menanti adegan kokopan Yuan Qi dan Jia Rong, sayangnya porsi kokop-kokopan para support character ini, tergolong sedikit sekali.

Kesan dan Pesan

Drama seri ini sangat epik menurutku. Relatable dengan hal-hal yang biasa terjadi di dalam masyarakat, latar belakang tokohnya kuat, karakter para tokohnya pun manusiawi semua.

Tak ada tokoh penjahat di dalam drama seri ini, apalagi tokoh penjahat yang kejamnya ngalah-ngalahi setan.

Semua tokohnya baik. Bahkan tokoh antagonisnya sekalipun. Kalau aku nilai, drama seri ini dapat nilai 7,5 deh. Jarang-jarang loh aku nonton dracin modern, keseringan dinasty serial soalnya.

Kalau ada pertanyaan, kenapa cuma 7,5? Lalu 2,5 - nya kemana? Mungkin jawabanku karena aku kurang begitu suka akting Jerry Yan atau karakter Xiao Han di sini kali ya? Kemudian cerita yang agak memaksa menurutku dimana He Ran mendadak drop, lalu mereka mengadakan pernikahan singkat dan He Ran pergi berobat berdua saja dengan mamanya. 

Lalu sistem open ending yang kurang pas sih menurutku. Kata sebagian penonton, He Ran tidak mati, karena He Ran muncul pada akhir dracin, tapi menurutku sih He Ran sudah mati sementara pada akhir video itu hanya sekedar ungkapan memory Xiao Han terhadap He Ran.

Yang jelas aku sih ngarepnya si He Ran merasa surprise dulu begitu melihat ibunya dan Yuan Qi ternyata saling jatuh cinta, wkwkwkk. Aku pencinta tatapan tidak menyangka di dalam sebuah tayangan soalnya. Tapi kok malah sampai akhir He Ran nggak dipertemukan dengan Yuan Qi dan ibunya, hihihihiiii.

Kalau kamu, bakal nilai berapa nih drama seri ini dan alasannya apa? Trus kamu tim He Ran dan Xiao Han atau tim-nya Jia Rong dan Yuan Qi sih? Apa dong alasannya? Kita polling sekalian bahas di kolom komentar di bawah sini ya? Kalau aku sih jelas timnya Yuan Qi dan Jia Rong! Love it! Hihihihiii ...

Yu Xiang. Menurutku karakter wajahnya agak mirip dengan Luo Jin. Mungkin karena itu pula kali ya aku suka, wkwkwkk, soalnya kalau Luo Jin sih idolaku banget. Sumber: Ist

Sumber Foto: Ist

Drama ini tidak hanya menggugah perasaan dengan kisah cinta yang kuat, tetapi juga mengangkat isu serius tentang Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) dan tantangan dalam parenting.

Dalam ulasan ini, kita akan menjelajahi kisah menarik yang ada di balik drama ini dan bagaimana ia membawa kita pada pelajaran parenting yang berharga.

Kisah Unforgettable Love

Drama 'Unforgettable Love' mengisahkan tentang dua karakter utama, Xiao Bao dan He Qiao Yan, yang harus menghadapi trauma yang menghantui masa lalu mereka.

Xiao Bao, seorang bocah yang tidak bisa bicara akibat kejadian traumatis yang dialaminya, tinggal bersama He Qiao Yan, pamannya yang juga bertindak sebagai ayah tunggalnya. Kisah mereka dimulai ketika Xiao Bao kehilangan orang tua kandungnya dalam sebuah kecelakaan tragis.

Trauma yang dialami Xiao Bao membuatnya mengalami gangguan bicara yang parah, dan satu-satunya orang yang dapat mencapai hatinya adalah He Qiao Yan. He Qiao Yan dengan setia merawat dan menjaga keponakannya, bahkan ketika ia sendiri masih merasa terluka oleh peristiwa yang telah terjadi.

Dalam perjalanan cerita, He Qiao Yan bertemu dengan dokter anak cantik, Qin Yi Yue, yang membantu merawat Xiao Bao. Namun, hubungan mereka tidak hanya sebatas hubungan profesional. He Qiao Yan dan Qin Yi Yue akhirnya menikah kontrak untuk memberikan kestabilan pada Xiao Bao dan membangun keluarga yang utuh.

Sumber Foto: We TV Desain Gambar: Pribadi

Selain melihat genre dramanya, aku biasa melihat dari para pemainnya terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk mulai menonton.

Seperti Drama Cina yang berjudul Asmara Laksana Galaxi yang sudah tayang dan masih dapat ditonton di We TV ini dimana genrenya drama kolosal kerajaan yang diperankan oleh si cantik Zhao Lusi serta dipasangkan dengan Leo Wu yang juga sepadan.

Drama Cina yang satu ini berkisah tentang gadis muda nan cerdik bernama Cheng Shao Shang, namun menjadi biang masalah dalam keluarganya karena kekurangan kasih sayang dari orang tua.

Kedua orang tuanya bertugas sebagai jenderal yang memimpin perang sehingga sering meninggalkan anaknya, sementara bibi yang memimpin rumah tangga bersikap sangat tidak adil kepada Shao Shang, begitupun dengan sang nenek, sehingga Shao Shang merasa tidak disayang dan bersikap berandalan.

Shao Shang tidak diberikan makanan yang cukup, tidak diberikan pakaian yang layak, bahkan bibi dan neneknya sempat mengambil kesempatan untuk mengucilkan Shao Shang di gudang ketika orang tuanya pergi berperang lagi.

Bukan hanya marah dan kecewa kepada bibi maupun neneknya, Shao Shang lebih kecewa kepada orang tuanya, terutama sang ibu yang ketika kembali berperang sama sekali tidak pernah memeluknya melainkan terus memarahi dan menegur serta ikut-ikutan menganggap bahwa Shao Shang ini adalah biang masalah.

Ibu Shao Shang yang terbiasa ikut berperang tidak bisa bersikap lembut, dia mengasuh anak perempuannya sendiri seperti memerintah kepada anak-anak buahnya, sehingga membuat Shao Shang tambah memberontak dan membenci ibu kandungnya sendiri.

Bahkan sebagian penonton ikut berkomentar 'ibu kandung rasa ibu tiri', ketika menonton scene si ibu yang memperlakukan Shao Shang secara tidak layak.

Memang bikin gemas penonton sih.

Bagaimana tidak gemas kalau jarang bersua dengan anak perempuannya sendiri, tetapi kala bertemu malah ikut-ikutan menganggap anak sendiri sebagai biang masalah sehingga terus menerus memarahinya di hadapan orang lain?

Apalagi ada satu scene dimana si ibu kandung ini terlihat begitu menyayangi dan melindungi sepupunya sendiri, bahkan memuji sang sepupu di hadapannya sebagai anak yang manis dan penurut, sementara sebaliknya selalu mengintimidasinya sebagai anak yang brutal serta susah diatur.

Tatapan mata kecewa Shao Shang yang diperankan oleh Zhao Lusi ini turut merasuk ke dalam jiwa penonton sehingga emosi penonton pun ikut diaduk-aduk olehnya.

Padahal kecerdasan Shao Shang ini membuat banyak pria yang terpesona dan tertarik padanya, yaitu yang pertama ada Lou Yao.

Lou Yao ini adalah cowok yang diremehkan oleh tunangannya sendiri, namun bertemu dengan Shao Shang pada saat kompetisi kecerdasan teka-teki lentera yang diadakan oleh Yuan Shen untuk mendapatkan arak ribuan mil pada saat malam festival lentera.

Pada satu malam itu, baik Lou Yao maupun Yuan Shen langsung terpesona dengan Shao Shang dan mengejar-ngejarnya.

Shao Shang yang masih sangat muda, belum begitu mengerti cinta, berusia 16 tahun membalas perhatian yang diberikan oleh Lou Yao karena beranggapan bahwa Lou Yao yang lembut pasti dapat menjadi sosok suami dan teman hidup yang tepat untuknya.

Lou Yao selalu ada dan menuruti semua keinginan Shao Shang dimana dia tidak pernah mendapatkan itu dari kedua orang tuanya.

Sampai suatu ketika dia merasa kecewa terhadap Lou Yao yang tidak tegas, hubungan mereka pun mulai menjauh, sementara Shao Shang yang sebelumnya segan dan takut dengan Ling Buyi yang kerjaannya memimpin perang seperti kedua orang tuanya juga, malah justru semakin dekat, sampai akhirnya Shao Shang yang semakin dewasa mulai merasakan cinta kepada pemuda itu.

Ling Buyi (diperankan oleh Leo Wu) merupakan anak angkatnya kaisar.

Dia memiliki seorang bibi yang mengalami gangguan kejiwaan atas ulah pamannya dan menganggap Ling Buyi sebagai anak kandungnya, padahal anak kandungnya sendiri sudah tewas saat terjadi pembantaian warga sipil oleh para pengkhianat.

Pamannya adalah salah satu orang yang menyebabkan terjadinya pembantaian itu, namun dia sendiri tidak menyadari kalau dalam insiden tersebut, yang tewas adalah anaknya, bukan Ling Buyi.

Awal Shao Shang dan Ling Buyi berkenalan adalah ketika Ling Buyi berkunjung ke rumahnya Shao Shang karena penasaran dengan nona keempat di keluarga itu yang sempat membantu dia menangkap seorang penjahat dimana penjahat tersebut merupakan adik dari nenek Shao Shang.

Saat itu juga Ling Buyi sudah tertarik kepada Shao Shang, namun Shao Shang justru jaga jarak dengannya karena ketakutan dan justru berpacaran dengan Lou Yao.

Setelah putus dari Lou Yao, barulah Shao Shang dan Ling Buyi mulai dekat, bahkan Ling Buyi menghibur Shao Shang dalam sedihnya hingga Shao Shang benar-benar merasa jatuh cinta.

Ling Buyi dan Shao Shang pun bersama, bersatu dalam cinta.

Walau semua orang di sekitar Shao Shang menganggap bahwa Shao Shang adalah biang masalah, namun tidak begitu dengan Ling Buyi.

Pemuda ini justru menganggap bahwa Shao Shang hebat dan berani, bahkan Buyi selalu ada untuk Shao Shang, untuk mendukungnya, membantunya berdiri dalam keterpurukan.

Sayangnya lagi-lagi Shao Shang dibuat kecewa oleh sikap sang ibu.

Ketika dia bersama dengan Lou Yao dahulu, ibunya tidak setuju karena menganggap posisi Lou Yao lemah dalam keluarganya sendiri, karena Lou Yao bukanlah anak sah, melainkan anak selir dan berkedudukan sebagai putra kedua.

Lalu saat Shao Shang sudah merelakan Lou Yao dan pada akhirnya bisa jatuh cinta dan bersama dengan Ling Buyi, dimana semua orang melihat bahwa Ling Buyi adalah pria yang dapat diandalkan, lagi-lagi ibunya tidak setuju dengan banyak alasan.

Sang ibu sebenarnya khawatir jika Shao Shang bersama dengan Ling Buyi, karena tentu putrinya itu akan menghadapi banyak bahaya.

Sebagai seorang putra angkat kaisar dan terlibat dalam perang, Ling Buyi memiliki banyak musuh.

Hanya saja cara ibunya menyayangi Shao Shang justru membuat Shao Shang merasa tidak disayang.

Bagaimana tidak jika Shao Shang selalu diremehkan di hadapan orang lain dan apa yang Shao Shang ingin lakukan selalu ditentang oleh ibunya sendiri?!

Sepertinya ibunya Shao Shang ini perlu belajar parenting dulu nih dengan mom blogger  tentang mendukung hobi anak agar penuh manfaat karena apa yang Shao Shang lakukan kok ya salah terus di matanya.

Kalau kalian suka menonton drama cina yang mengaduk-aduk emosi, drama berjudul Love like the Galaxy alias Asmara Laksana Galaxi ini adalah drama yang tepat untuk kalian tonton di akhir pekan.

Liang Yi dan Qiu Yan Kissing Scene (Kiri), Qin Xuan (Kanan). Sumber Foto: WeTV

Drama Cina yang memiliki judul the Autumn Ballad jika diterjemahin ke dalam Bahasa Inggris ini, berkisah tentang seorang gadis, anak dari salah satu selir di keluarga Qiu yang bernama Qiu Yan.

Qiu Yan bukanlah seorang gadis yang pasrah terhadap nasibnya, seperti gadis-gadis Cina pada umumnya di jaman dahulu kala, namun berlandaskan rasa berbaktinya kepada ayah kandung dan nyonya rumah yang telah membesarkannya, dia pun menerima pernikahan yang sudah dirancang untuknya.

Sayangnya tak ada yang menduga sebelumnya kalau ternyata pernikahan itu sungguh bisa merubah kehidupan Qiu Yan secara keseluruhan, karena ternyata mempelai pria menghembuskan nafas terakhirnya tepat di acara pernikahan mereka.

Pada masa yang masih kolot seperti itu, seorang wanita Cina bisa dikatakan sebagai pembawa sial kalau ketika dia masuk ke dalam keluarga suaminya malah membawa petaka, bukannya keberuntungan.

Oleh karena itu, keluarga He mengambil kesempatan untuk melimpahkan kesialan keluarganya kepada Qiu Yan.

Qiu Yan pun dianggap sebagai istri dari tuan muda He yang sudah meninggal dunia itu agar dapat ditahan dan dikubur bersama tuan muda He.

Di tanah Tiongkok pada jaman dinasti, mengubur wanita hidup-hidup untuk menemani suaminya dianggap lumrah dan menjadi sebuah penghargaan.

Jangankan rakyat biasa, bahkan dalam keluarga kekaisaran pun, selir kesayangan dituntut untuk ikut mati jika sang kaisar sudah menghembuskan nafas terakhirnya.

Hal yang mengerikan tersebut justru membuat selir-selir lain, yang sepanjang hidupnya tidak pernah mendapatkan perhatian dari kaisar, bersuka cita ketika selir kesayangan raja ikut dibawa mati.

Istilahnya seperti balas dendam terselubung dari selir-selir kaisar melalui adat kebiasaan turun temurun kepada si wanita kesayangan.

Tentu saja Qiu Yan menolak hal yang tidak masuk akal itu. Dia masih ingin menjalankan hidupnya, dan tidak ingin mati sia-sia untuk seseorang yang bahkan tidak dia kenal sama sekali.

Sebagai wanita yang berbeda pada jaman itu, Qiu Yan layaknya Kartini di Indonesia, dimana dia memiliki prinsip bahwa wanita juga berhak menentukan jalan hidupnya sendiri.

Dia menolak untuk pergi mati bersama pria yang tidak dia kenal, sehingga ayah dan nyonya yang menyayanginya berupaya sebisa mungkin untuk memohon pertolongan pada putera mahkota kerajaan.

Putera mahkota pun mengutus Liang Yi, pemuda dari divisi keadilan untuk mengatasi permasalahan kedua keluarga.

Sayangnya Liang Yi adalah pria yang juga memikirkan egonya sendiri sehingga dia harus membuat keputusan yang dirasa adil bagi kedua belah pihak keluarga agar keduanya masih bisa berpihak padanya jika kelak dia membutuhkan.

Liang Yi yang licik itu malah membuat keputusan dimana kelak Qiu Yan akan menjalani hidupnya secara 'hidup rasa mati', dalam artian dia harus dikirim ke kuil untuk menjadi bikuni seumur hidupnya dan sepanjang usianya dihabiskan hanya untuk mendoakan arwah suaminya.

Alih-alih menyerah, Qiu Yan mencoba ambil kesempatan ketika nyonya yang mengasuhnya diundang ke istana untuk ikut dan menarik hati selir agung agar bisa masuk istana sebagai pelayan selir agung.

Namun lagi-lagi Qiu Yan sial karena berurusan dengan Liang Yi, dimana Liang Yi tetap kekeh ingin mengirim Qiu Yan ke kuil, sehingga ia menukar hadiah yang telah disiapkan Qiu Yan dengan sebongkah batu.

Syukurlah selir agung tidak mempermasalahkannya, karena dia tahu bahwa ponakkannya yang telah menukar hadiah tersebut, tapi pada akhirnya rencana Qiu Yan gagal juga, karena Liang Yi memohon pada selir agung agar mengeluarkan dekrit 'papan setia kepada suami'.

Qiu Yan yang marah langsung melabrak Liang Yi, tetapi pemuda yang angkuh itu tidak memperdulikannya dan tetap berpegang pada keputusannya di awal.

Kisah Qiu Yan dan Liang Yi pun dimulai, dimana ternyata Liang Yi adalah kekasih di masa kecil Qiu Yan, namun karena Qiu Yan merasa bahwa Liang Yi sudah sangat berubah, bukan layaknya pahlawan yang ada dalam ingatannya lagi, maka Qiu Yan pun tidak ingin membuka dirinya di hadapan pemuda itu.

Qiu Yan

Mungkin Qiu Yan hanyalah satu dari banyaknya wanita di jaman Cina kuno yang harus menanggung beban sebagai seorang wanita, tetapi Qiu Yan bukanlah tipe wanita yang mudah menyerah akan nasib buruknya.

Walaupun gara-gara nasib buruknya itu dia juga terpaksa harus menerima perlakuan buruk dari orang-orang sekitarnya sendiri, termasuk keluarganya sendiri.

Apalagi pada dasarnya Qiu Yan memang hanya terlahir sebagai anak selir, walaupun dia adalah putri kedua keluarga Qiu, dan dia telah mendatangkan banyak sekali masalah bagi keluarganya.

Julukan pembawa sial, konflik dengan keluarga He, sikap memberontaknya, terlibat kasus dengan Liang Yi, bahkan tertangkap basah sedang berduaan dengan lelaki (Qin Xuan) di tempat umum, sehingga membuat keluarga besarnya ingin segera membuang dia dari keluarga dengan cara menikahkannya keluar walaupun lelaki tua bangka yang memiliki banyak istri yang meminangnya.

Nenek agung alias neneknya khawatir kesialan Qiu Yan akan membawa sial bagi seluruh gadis di keluarga mereka yang belum menikah juga.

Oleh karena itu Qiu Yan berusaha menarik perhatian Qin Xuan, pemuda yang memang menyukainya, agar dia bisa menikah dengan pemuda itu saja, daripada harus menikah dengan orang yang tidak dia kenal dan latar belakang keluarga yang tidak baik.

Para Pemeran The Autumn Ballad. Sumber Foto: Ist, desain pribadi melalui Canva

Sayangnya adik tiri Qiu Yan, satu ayah lain ibu, bernama Qiu Min ternyata juga menyukai Qin Xuan, namun tidak seberani kakaknya dalam mengungkapkan dirinya sehingga dia hanya bisa menggunakan cara licik untuk menjatuhkan sang kakak.

Sementara itu Liang Yi salah paham dan menganggap kalau Qiu Min adalah gadis yang ia sukai semasa kecilnya dulu karena Qiu Yan tidak pernah mengatakan pada Liang Yi bahwa gadis kecil itu adalah dirinya karena sudah telanjur kecewa pada pemuda itu.

Wanita Cina Jaman Dinasti

Sebagai penikmat tetap serial drama Cina dinasti, aku sedikit banyak menemukan gambaran mengenai kehidupan wanita di jaman itu.

Betapa nama baik seorang wanita Cina sangat penting pada masa itu agar bisa mendapatkan jodoh yang baik.

Tidak jauh berbeda sama yang hingga kini masih selalu didengungkan oleh Agama Islam, dimana ketika pria dan wanita bertemu harus menundukkan pandangan, tidak boleh bertemu berdua saja dengan pria, tidak ada istilah pacaran, dan sebagainya.

Begitulah yang terjadi pada masa itu, ada batasan yang sangat jelas dalam hal kedekatan antara pria dan wanita.

Hanya saja sedikit berbeda soal hak yang sama antara wanita dan pria untuk mendapatkan kebahagiaan, dimana pada jaman dinasti Cina, pernikahan itu murni ditentukan oleh orang tua, anak-anak tidak memiliki hak untuk menentukan jalan hidupnya sendiri.

Lelaki boleh memiliki selir sebanyak-banyaknya untuk memperbanyak keturunan di keluarganya, namun wanita tidak boleh meminta cerai, kecuali sang suami memang mau menceraikannya.

Itupun jika suami menceraikannya, maka wanita tersebut sudah kehilangan nama baiknya, janda sama sekali tak dihargai pada masa itu.

Bahkan ketika masih dalam ikatan pernikahan suaminya sudah meninggal saja, selamanya wanita itu adalah milik keluarga suaminya, membawa marga suaminya dan dilarang untuk menikah lagi.

Syukur-syukur tidak ikut dikubur hidup-hidup bersama jenazah suaminya.

Lebih parah lagi jika karena kehadirannya di keluarga suami, keluarga barunya itu terus-menerus tertimpa musibah, maka julukan 'pembawa sial' pun akan terus melekat dalam dirinya dan dia akan mendapat perlakuan yang tidak baik dari keluarga suaminya itu.

Kisah wanita di jaman Cina kuno memang sangat memilukan, mereka hanya bisa menerima nasib saja, menjadi yang pertama dalam kehidupan seorang pria ataupun hanya menjadi selir.

Nama baik seorang gadis juga harus dijaga dengan sungguh-sungguh karena dapat membawa pengaruh pada seluruh keluarganya.

Ada satu saja wanita yang kehilangan nama baik di keluarganya, maka gadis-gadis yang ada di dalam keluarga itu bisa kesulitan mendapatkan jodoh juga karena terkena imbasnya.

Aku pernah juga menonton salah satu dracin dimana setiap tahun, gadis-gadis cantik di seluruh kota dan desa dikirim ke istana untuk diseleksi menjadi selir atau dayang kerajaan, sehingga ada beberapa keluarga yang menyembunyikan anak gadis mereka sendiri.

Jika anak gadisnya ikut seleksi di kerajaan dan terpilih menjadi selir atau dayang, maka selamanya anak gadisnya tak akan pernah bisa keluar dari istana lagi dan menjalani persaingan keras di istana untuk saling memperebutkan perhatian kaisar.

Konon ceritanya, pada jaman dinasti Tang (margaku), selir kaisar berjumlah 3000 orang, sehingga ada selir yang sampai mati pun tak pernah bertemu dengan kaisar.

Bersyukur sekali jika bisa menjadi wanita kesayangan kaisar karena sudah pasti menjalankan kehidupan yang nyaman di istana dan tak ada yang berani menyenggolnya, malah dia akan hidup di tengah para penjilat.

Tapi ketika kaisar mati, hidupnya juga bisa terancam karena para selir lain menggunakan dalih adat istiadat untuk membalas dendam kepada si kesayangan itu tadi, yaitu dengan mengatakan bahwa selir kesayangan harus ikut dibawa mati oleh kaisar.

Tradisi Cina ketika seseorang meninggal kan memang membawa serta semua hal yang dia sukai.

Kalau jaman dahulu ya benda aslinya ikut dikubur, namun jaman sekarang jika masih ada yang mengikuti tradisi, maka hanya simbolnya saja yang ikut dikubur.

Qiu Yan Seperti Kartini

Kalau Indonesia pada akhir abad ke 19 ada Kartini, maka karakter Qiu Yan di drama seri The Autumn Ballad ini layaknya Kartini pada jaman dinasti Cina.

Sejak masih kecil, jiwa Qiu Yan sudah memberontak sehingga dia sempat bertemu dengan Liang Yi yang menolongnya dari kejaran penjahat di masa remaja.

Qiu Yan yang kala itu masih berupa gadis kecil, pergi dari rumah karena menolak segala bentuk kekangan yang dia terima di rumah. Di samping itu, ibu kandungnya hanya seorang selir yang hanya memikirkan anak lelakinya saja.

Gadis Cina bangsawan jaman dinasti, diberi banyak sekali keterampilan agar mampu bersaing guna mendapatkan jodoh yang baik. Sebatas mendapat jodoh yang baik karena hanya sampai disitulah takdir seorang wanita berakhir.

Begitupun ketika seleksi pemilihan permaisuri raja, biasanya gadis yang cantik, cerdas dan terampillah yang akan diambil sebagai permaisuri, sudah seperti pemilihan Puteri Indonesia dan Miss Universe ya? Hehehe.

Jadi jangan heran kalau banyak juga kerajaan dinasti yang hancur karena permaisuri ikut campur dalam urusan politik, dimana kaisarnya tidak tegas dan malah disetir oleh permaisuri.

Karena kedudukan raja bisa didapat hanya berdasarkan garis keturunan, sehingga kadang kaisar tak berguna pun bisa naik tahta hanya karena keberuntungan mewarisi darah kaisar terdahulu.

Sedangkan untuk menduduki posisi permaisuri, haruslah memiliki standar kecakapan yang telah ditentukan oleh istana. Kaisar pun bisa kalah cerdas dari istrinya.

Nah, Qiu Yan memiliki jiwa yang bebas dan menolak segala ketentuan yang harus dimiliki oleh seorang wanita. Bahkan Liang Yi menjulukinya 'wanita tak punya malu' karena sikap Qiu Yan yang cuek dan tampak bar-bar dibandingkan wanita lain pada jaman itu.

Qiu Yan berani protes dan menyuarakan pendapatnya sendiri. Dia tidak ingin jika nasibnya ditentukan oleh orang lain. Tak jauh berbeda dengan Kartini yang menentang keras perihal 'wanita di dapur saja' atau 'wanita tak boleh sekolah'.

Cita-citanya saja ingin menulis buku, bukan ingin di rumah saja dan melayani suami, dimana seharusnya setiap wanita pada jaman itu mendambakan kehidupan menjadi istri dari keluarga baik-baik dan mapan.

Daripada menggantungkan hidupnya pada orang lain, Qiu Yan justru ingin mempercayakan hidup pada dirinya sendiri, tidak bergantung dengan siapapun.

Itu juga yang membuat Liang Yi pada akhirnya menyukai Qiu Yan tanpa sadar, dan bahkan sebelum ia mengetahui bahwa Qiu Yan adalah cinta pertamanya dulu.

Balada Musim Gugur

Balada Musim Gugur yang menceritakan mengenai kegigihan Qiu Yan dalam menentukan jalan hidupnya sendiri sejak di awal cerita ini tayang di WeTV setiap hari sabtu, senin dan rabu jam 8 malam Waktu Indonesia Tengah.

Drama Seri Yan Yu Fu. Sumber Foto: WeTV

Sampai hari ini, drama seri yang memiliki judul Cina Yan Yu Fu (hujan berkabut) ini sudah tayang sebanyak 24 episode, dimana karakter asli satu persatu tokohnya sudah mulai terbuka.

Liang Yi yang tampak luar dikenal licik, kejam, dan dingin, namun ternyata sangat hangat, dan suka menolong.

Tanpa dia sadari sendiri, sudah berulang kali Qiu Yan ditolongnya, sampai akhirnya mereka yang awalnya tak pernah akur sekalipun, mulai merasakan jatuh cinta satu sama lainnya.

Baca juga:

Para pemain di drama seri ini ganteng-ganteng dan cantik-cantik. Dan uniknya, aku yang biasanya menonton Kabby Hui atau Kabby Xu berperan sebagai tokoh utama wanita, di drama seri ini dia justru berperan sebagai tokoh pendamping wanita saja.

Kabby Xu berperan sebagai adik perempuan ketiga di keluarga Qiu, dimana dia selalu merasa iri pada Qiu Yan karena ibu kandungnya sendiri pun sangat perhatian pada kakaknya itu.

Selain itu, pria yang dia suka, ternyata malah jatuh cinta pada Qiu Yan.

Rumit ya kehidupan percintaan gadis Cina jaman dahulu, mau maju takut dibilang tidak tahu malu, tapi kalau mundur maka akan kehilangan cintanya.

Jiashang (Timmy Xu) dan Shizhen (Jing Tian) di City of Streamer. Sumber Foto: WeTV, edit pribadi

Judul lain dracin ini adalah Kota Cahaya atau the city of passing time dan dikenal juga dengan judul China-nya Liu Guang Zhi Cheng yang berarti Kota Liu Guang.

Drama Seri Cina yang tayang di WeTV setiap hari senin dan sabtu jam 7 malam WIB ini, berkisah tentang awal abad ke 20, ber-setting lokasi di Shanghai, seorang guru wanita miskin memiliki dendam awal kepada kepala keluarga Rong karena perumahan di daerah pesisir, tempat dia tinggal dulu, diduga sengaja dibakar oleh keluarga tersebut.

Daerah yang dekat dengan dermaga itu dahulu bukan milik keluarga Rong, namun karena terbakar, keluarga Rong berhasil memilikinya dengan harga yang sangat murah.

Ibu guru bermarga Feng bersama keluarganya pun hidup menderita.

Kakak lelakinya kebetulan berkuliah kedokteran di luar negeri, sehingga ibu guru Feng-lah yang berusaha membangkitkan keluarganya kembali seorang diri.

Apalagi semenjak kejadian itu, ayahnya kecanduan merokok opium dan sakit-sakitan.

Berkat perasaan mendendamnya itu. ibu guru Feng dimanfaatkan oleh seorang pengusaha bermarga Meng guna memasuki rumah keluarga Rong sebagai guru private agar dapat membalas dendam.

Kepala keluarga Rong, Rong Ding Kun, adalah orang yang sangat keji dan mau menghalalkan segala cara demi mendapatkan apa yang dia inginkan, namun entah mengapa ketika bertemu ibu guru Feng untuk yang pertama kalinya, dia sudah merasa ketakutan dan tidak menyukai wanita itu.

Padahal ibu guru Feng adalah tipe wanita-wanitanya Rong Ding Kun yang cerdas, cantik dan percaya diri.

Nyonya rumah pun menjadi lebih tenang ketika memperkerjakan ibu guru Feng.

Lain Rong Ding Kun yang kejam, lain pula putra pertama keluarga Rong yang bernama Rong Jia Shang, salah satu murid ibu guru Feng, dimana tuan muda Rong ini hanya kelihatan dingin di luar namun ternyata hangat di dalam.

Rong Jia Shang yang berusia lebih muda dari ibu guru Feng pun merasakan jatuh cinta kepada wanita itu, dan tanpa ibu guru sadari ia juga mulai jatuh cinta kepada pemuda tampan tersebut, namun sayangnya dia harus tetap fokus pada dendamnya.

the Fake Rong Ding Kun

Kisah percintaan antara Feng Shi Zhen, sang ibu guru wanita, dan tuan muda pertama keluarga Rong yaitu Rong Jia Shang memang sangat menggugah hati setiap penonton.

Mereka yang awalnya dipisahkan akibat sebuah dendam kecil, pada akhirnya malah mengetahui fakta-fakta mengejutkan mulai dari dugaan bahwa mereka berdua merupakan sibling karena sebuah foto, maupun ternyata ada dendam besar dua belah pihak keluarga yang terselubung dan baru pada akhir-akhir episode mulai terungkap.

Ternyata Rong Ding Kun yang selama ini semua orang kenal bukanlah Rong Ding Kun yang asli, dimana awalnya dia bermarga Qin dan bernama Qin Shui Ge.

Qin Shui Ge membunuh Rong Ding Kun demi merebut lotrei yang baru saja dimenangkan oleh sahabatnya itu, padahal sang sahabat semasa hidup selalu membantu Qin Shui Ge dalam menghadapi masalah keuangannya.

Bukan hanya membunuh Rong Ding Kun, bahkan dia dibantu dengan sahabat miskinnya yang satu lagi yang bernama Zhao Hua An, membunuh semua keluarga Rong termasuk istri dan anak-anak Rong Ding Kun asli di desa.

Salah satu anak itu adalah Feng Shi Zhen yang bersyukur selamat dari insiden berdarah karena ditolong oleh keluarga Feng ketika dia terdampar di tepi sungai.

Keluarga Feng tersebut pun mengadopsinya sebagai putri mereka, sementara adik lelakinya yang ketika itu masih bayi, tetap menjadi misteri keberadaannya.

Awalnya Feng Shi Zhen selalu merasa bahwa yang membunuh ibu dan bermaksud menyingkirkan ia bersama sang adik adalah ayah kandungnya sendiri, namun setelah mengetahui kenyataan yang sesungguhnya dia merasa lebih lega.

Sayangnya, walau ternyata Feng Shi Zhen (seharusnya Rong Shi Zhen) dan Rong Jia Shang (seharusnya Qin Jia Shang) bukanlah saudara kandung, namun Feng Shi Zhen tetap merasa bahwa mereka berdua tidak ditakdirkan untuk bersama karena ayah kandung Jia Shang-lah yang telah menghabisi nyawa seluruh keluarganya.

Qin Shui Ge

Qin Shui Ge adalah seorang pemuda miskin dan memiliki banyak hutang.

Suatu saat ketika dia sedang terlilit hutang, dia bertemu dengan Rong Ding Kun yang baik hati dan bersedia meminjamkannya sejumlah uang.

Kebetulan mereka berdua berwajah mirip sehingga Rong Ding Kun merasa bahwa mereka berdua berjodoh.

Mereka tinggal bersama, dengan seorang kawan lagi yang bernama Zhao Hua An, di tepi dermaga Wuchunli.

Namun Qin Shui Ge yang tamak tidak cukup puas, bahkan iri ketika Rong Ding Kun memenangkan lotrei yang jumlahnya sangat besar sehingga membuat Qin Shui Ge nekad masuk ke dalam kamar Rong Ding Kun guna mencuri lotreinya.

Ketika Qin Shui Ge sedang melaksanakan aksinya, Rong Ding Kun terbangun dan menyadari hal itu, membuat mereka saling berebut lotrei dan mengakibatkan terbunuhnya Rong Ding Kun.

Qin Shui Ge yang ketakutan berusaha menyembunyikan hal itu dengan dibantu oleh Zhao Hua An.

Oleh karena itulah Qin Shui Ge merubah identitasnya sebagai Rong Ding Kun dan membunuh seluruh keluarga Rong, lalu dengan lotrei tersebut dia membuka banyak usaha walau yang ilegal sekalipun, menikahi putri saudagar kaya raya (demi harta), serta membakar daerah Wuchunli untuk membeli rumah-rumah yang ada di sana.

Rumah tempat ia menyembunyikan mayat Rong Ding Kun di dalam tembok, dijadikan gudang terlarang yang tak boleh dimasuki oleh siapapun.

Putri kaya raya yang dinikahi oleh Qin Shui Ge itu adalah ibu kandung dari Jia Shang, satu-satunya wanita yang tulus mencintai Qin Shui Ge dan dinikahi olehnya, namun sayang usianya tidak panjang.

Sementara wanita lain yang ia nikahi, semuanya hanya demi harta dan nama besar dari Qin Shui Ge yang saat itu menggunakan nama Rong Ding Kun.

Wanita pertama adalah si nyonya rumah, ibu dari Fang Lin, wanita kedua yang Qin Shui Ge nikahi setelah ibu kandungnya Jia Shang.

Si nyonya selalu merasa tidak bahagia karena tuan besar suka mengangkat selir untuk dijadikan kesayangan, sementara ia hanya selayaknya pajangan di rumah itu.

Apalagi sejak putra kandungnya meninggal dunia, ia selalu menyalahkan Jia Shang, si tuan muda pertama, bahkan mengirim pemuda itu ke sekolah militer, dan tidak pernah memaafkan suaminya sendiri.

Sampai akhirnya ketika si tuan besar lumpuh akibat serangan balas dendam Meng Xu An (adik dari wanita yang pernah dihamili oleh Qin Shui Ge), nyonya besar malah berselingkuh dengan Zhao Hua An, orang kepercayaan Qin Shui Ge sendiri.

Sementara selir pertama, Selir Wang, ibu kandung Fang Hua, seumur hidup hanya berada di samping nyonya besar untuk menjilat dan menyenangkan hatinya agar bisa hidup dengan tenang dan tenteram di keluarga itu.

Lalu selir kedua adalah Selir Sun, wanita yang paling disayang dan dijaga oleh Qin Shui Ge, sehingga ketika dia sedang mengandung, dia memaksa adik kandungnya untuk ikut masuk ke keluarga menjadi selir ketiga Qin Shui Ge agar Qin Shui Ge tidak mengangkat selir baru yang dapat mengancam kedudukannya.

Adik kandung dari Selir Sun yang bernama Sun Shao Qin-lah yang setiap hari menemani tuan besar untuk merokok opium.

Perasaan tidak bahagia dalam dirinya membuat dia nekad melarikan diri dari rumah tuan besar untuk mencari kebahagiaannya sendiri, tentunya setelah kedatangan Feng Shi Zhen di rumah itu karena Feng Shi Zhen yang membantunya kabur.

Sun Shao Qin memiliki pacar, namun ia dipaksa kakak kandungnya sendiri untuk melayani si tua bangka Rong palsu, sehingga ia tidak tahan untuk pergi kabur dari rumah itu.

Sepeninggalannya Sun Shao Qin, tuan besar bersikap sangat kasar terhadap Selir Sun, sehingga dia sempat membenci adiknya yang sudah melarikan diri itu.

Satu-satunya hal yang dapat membuatnya bertahan adalah kelahiran bayi lelaki dalam hidupnya, namun sayangnya bayi tersebut sakit-sakitan.

Berkat bayi itu pula dia bertemu dengan Feng Shi Xun, kakak angkat Feng Shi Zhen yang sudah berprofesi sebagai dokter dan intens dengan lembut merawat bayinya.

Selir Sun jatuh cinta pada Feng Shi Xun, walaupun pemuda itu hanyalah pemuda miskin.

Sungguh malang nasib Qin Shui Ge. Kehidupannya yang bergelimangan harta setelah menggunakan identitas Rong Ding Kun, ternyata tidak dapat membeli cinta dari wanita-wanita sekitarnya.

Tak ada wanita yang sungguh setia padanya di rumah itu. Semuanya hanya mengorbankan hidup demi masa depan yang baik.

Bukan hanya dalam persoalan wanita, bahkan orang kepercayaannya Zhao Hua An pun tidak bersikap tulus padanya.

Ambisi besar Zhao Hua An justru menggantikan kedudukan Qin Shui Ge, oleh karena itu pula sampai nyonya rumah pun digoda olehnya.

Bahkan Yang Xiu Cheng, ponakkan dari nyonya rumah yang juga menjadi orang kepercayaannya pun berkhianat.

Mulai dari meniduri calon menantunya, Du Lan Xin, yang sudah dicanangkannya untuk menjalankan pernikahan bisnis dengan Jia Shang, sampai bekerja sama dengan Meng Xu An dan Feng Shi Zhen untuk melawannya.

Apa yang kita tanam, itu pula yang kita tuai.

Qin Shui Ge yang seumur hidupnya terkenal keji dan tak kenal ampun terhadap siapapun orang yang sudah mengkhianatinya, ternyata dikelilingi oleh orang-orang yang sungguh berkhianat padanya.

Dosa Qin Shui Ge jika diruntut ada banyak sekali:

• Membunuh Rong Ding Kun asli
• Menggantikan posisi Rong Ding Kun
• Membunuh istri dan anak-anak Rong Ding Kun
• Membunuh seluruh keluarga Rong
• Menjalankan bisnis ilegal
• Membakar desa Wuchunli
• Membuat Meng Qing Zhi (kakak kandung Meng Xu An) menjadi gila sampai mati sehingga anak lelakinya ikut mengalami gangguan mental
• Tidak pernah bersikap baik terhadap istri-istrinya
• Hanya menganggap anak-anaknya aset bisnis belaka
• dll

Hashimoto Shiori, Meng Xu An, Xiao Bao Li, Qin Shui Ge/Rong Ding Kun, Du Lan Xin, dan Yang Xiu Cheng (belakang kiri ke kanan). Feng Shi Zhen dan Rong Jia Shang (depan kiri ke kanan). Sumber Foto: WeTV

Qin Jia Shang alias Rong Jia Shang

Walau anak kandung, namun pemuda tampan ini berbeda sekali dengan sang ayah, karena Jia Shang adalah pemuda yang jujur dan tulus.

Dia mencintai Feng Shi Zhen yang miskin, dan di tengah banyaknya wanita yang mendekatinya, dia selalu bisa membedakan mana yang tulus dan mana yang tidak padanya, sehingga dia sangat kecewa ketika merasa berhasil ditipu oleh Feng Shi Zhen.

Padahal Feng Shi Zhen memang datang ke rumahnya untuk melakukan balas dendam, namun cintanya pada Jia Shang juga tulus.

Cuplikan adegan ciuman antara Shi Zhen dan Jia Shang. Sumber Foto: WeTV

Sementara wanita lainnya seperti Du Lan Xin, hanya mau menikahinya demi tujuan bisnis keluarga. Lalu ada Hashimoto Shiori, gadis keturunan Jepang yang punya cinta lama dengan Jia Shang, hanya mendekati Jia Shang demi masa depan yang cerah.

Hashimoto Shiori yang merupakan putri seorang selir seumur hidupnya menderita karena harus terus menunduk pada nyonya besar Hashimoto, sehingga dia ingin mendapatkan nama besar sebagai nyonya Rong agar dapat mengangkat wajahnya, dengan cara mendekati Jia Shang.

Meng Xu An

Pemuda ini dipanggil Bos Meng, dimana dia merupakan bos besar pemilik bank.

Dia memiliki dendam mendalam dengan seseorang yang selama ini dia pikir sebagai Rong Ding Kun, yaitu Qin Shui Ge, karena Qin Shui Ge telah mengelabui kakak kandungnya demi mendapatkan benda keramat keluarga mereka berupa 'Shilin Emas' sampai sang kakak menjadi gila karena ditinggalkan ketika sedang hamil.

Apalagi sejak kakak kandungnya meninggal dunia dalam kegilaannya karena bunuh diri, dan ponakkannya ikut mengalami gangguan mental, dendam Meng Xu An terhadap Qin Shui Ge kian mendalam.

Meng Xu An dan adegannya ketika menggoda Shi Zhen. Sumber Foto: Ist, desain pribadi melalui canva

Meng Xu An yang tampan dan kaya ternyata juga tidak bisa membeli cinta wanita yang dia sukai, karena wanita itu adalah Shi Zhen yang sempat dia manfaatkan untuk membalas dendam, dan sudah telanjur jatuh hati pada Jia Shang.

Du Lan Xin

Walau wanita ini terlahir di keluarga kaya hingga nyaris menjadi istri Jia Shang untuk tujuan bisnis, namun ketika pada akhirnya ia mengenal cinta, dia pun tak bisa mendapatkannya.

Dia jatuh cinta pada pemuda tak berguna, dengan nyali kecil dan tak berani berkomitmen, seumur hidup hanya menjadi kacung tuan besar Rong (Qin Shui Ge).

Pria itu adalah Yang Xiu Cheng, ponakan dari nyonya besarnya tuan Rong dan sempat menjadi kepercayaan tuan besar tersebut.

Du Lan Xin berhasil menggoda Yang Xiu Cheng yang kaku untuk tidur dan menjalin hubungan dengannya, sampai pada akhirnya Du Lan Xin hamil, padahal statusnya adalah calon istri Jia Shang.

Yang Xiu Cheng yang tak berguna justru memintanya untuk menggugurkan bayi dalam kandungannya sehingga membuat Du Lan Xin sangat kecewa kepada Yang Xiu Cheng dan menyesal telah mengambil keputusan yang salah.

Apalagi dia dihajar mati-matian oleh keluarganya hingga keguguran, namun Yang Xiu Cheng malah melarikan diri entah kemana.

Kisah Memilukan

Beberapa tokoh di atas telah menyaksikan sendiri dimana harta tidak dapat membeli cinta dan kebahagiaan.

Dia bisa jatuh cinta pada siapa saja, namun kadang orang yang dia cintai malah tidak mencintai dia dan berpaling.

Di sisi lain, banyak orang mengantre untuk mendapatkan cintanya, tapi dia tak dapat membedakan siapa yang bermaksud tulus dan siapa yang hanya demi keuntungan pribadi saja, seperti Hashimoto Shiori yang hanya ingin memanfaatkan Jia Shang, serta wanita-wanitanya Qin Shui Ge di rumah.

Fang Lin, anak kandung Qin Shui Ge yang sejak kecil hidup bergelimangan harta pun selama ini hanya bisa menahan cintanya kepada Yang Xiu Cheng yang tak pernah perhatian padanya.

Begitupun dengan Fang Hua, putri kandung Qin Shui Ge juga, yang dinikahi bukan karena dicintai, melainkan hanya karena rasa tanggung jawab dari pria yang dia cintai itu.

The Legend of Xiao Chuo. Sumber Foto: WeTV (Google).

        Sebuah kisah dari jaman kekaisaran Tiongkok yang disajikan melalui Drama Seri Mandarin, selalu sukses membawa anganku menjelajah pada masa itu, dimana kehidupan istana yang penuh intrik dan perebutan kekuasan, baik antar kerajaan dalam, maupun luar istana atau dalam lingkup pengadilan.

        Sudah banyak cerita Masa Dinasti yang aku tonton, baik Dinasti Tang, Dinasti Han, Dinasti Qing, Dinasti Qin, dan semuanya memiliki kesan yang mendalam di hatiku. Tetapi baru kali ini kisah yang aku tonton berlatar belakang tentang Kerajaan Khitan, yaitu suku yang terletak di bagian utara Tiongkok, berbatasan dengan Mongolia.

        Karena keseringan menonton Drama Seri Mandarin, awal Drama Seri The Legend of Xiao Chuo ini aku tonton saja, aku sudah bisa menebak kalau film ini lebih berkaitan dengan Suku Mongol dibandingkan oleh Orang Tiongkok, karena gaya berpakaiannya yang lebih menyerupai Kaum Mongolia dibandingkan Orang China.

        Drama Seri ini dibintangi oleh Tiffany Tang atau dikenal juga dengan nama Tang Yan. Semarga nih, hahaha. Mungkin loh ya, karena kata papaku, kadang tulisan Hanzi-nya berbeda. Kalau beda ya berarti beda marga.

Kisah Cinta Han Derang dan Xiao Yanyan. Sumber Foto: dramapanda.com

        Kalau aku sudah tak asing lagi dengan Tang Yan karena ada beberapa film serinya yang sudah terlebih dahulu aku tonton, dan memang dia lumayan banyak memainkan film China kuno, baik jaman dinasti maupun jaman penjajahan Jepang, dan biasanya dipasangkan dengan Luo Jin.

        Itu juga yang membuatku familiar banget dengannya, karena aku fansnya Luo Jin. Dan Tiffany Tang sudah jadi istri sah Luo Jin sejak Oktober 2018.

Luo Jin dan Tang Yan menikah. Sumber Foto: indomandarin.com

        Sebuah Drama Seri berjudul A Beauty in Troubled Times yang rilis pada tahun 2012 berlatar kisah jaman penjajahan Jepang, dan dibintangi oleh Tang Yan bersama Luo Jin sangat menarik perhatianku ketika itu, ditambah peran mereka kembali secara berpasangan dalam Drama Serial berjudul Princess Wei Young yang rilis tahun 2016 dan berkisah tentang pengambil alihan Kerajaan Liang Utara oleh Dinasti Wei.

Princess Wei Young. Sumber Foto: dramapearls.com

        Meski chemistry diantara Tang Yan dan Luo Jin sudah terjadi sejak mereka memainkan peranan di Drama China A Beauty in Troubled Times, tapi ternyata yang menyatukan mereka berdua dalam cinta nyata adalah sebuah drama yang berjudul Diamond Lover (rilis tahun 2015), sedangkan aku belum nonton, hahaha. Aku tertarik sama Film China Kuno saja soalnya.

A Beauty in Troubled Times. Sumber Foto: tumgir.com

         Okey skip! Lanjut tentang the Legend of Xiao Chuo ya, Drama Seri yang dibintangi oleh Tang Yan dan lumayan baru rilis tahun 2020 kemarin, itupun aku nontonnya langsung di channel WeTV, hehehe.

        Meski tidak dipasangkan dengan Luo Jin, namun alur ceritanya cukup menarik buat aku karena berlatarkan kisah sejarah juga, dan kebetulan aku baru tahu kisah Kerajaan Khitan ya berdasarkan film ini.

Pemeran Xiao Yanyan dan Han Derang. Sumber: viki.com

        Bahkan kisahnya pun, si Janda Permaisuri yang sebelum menikah telah berhubungan cinta (berpacaran) dengan pemuda Han, dan dipaksa harus menikah dengan Raja Khitan, pada akhirnya berhubungan kembali dengan Han Derang (pemuda Han tersebut) sepeninggalan Sang Raja. Sebelum raja meninggal pun, isu hubungan antara Xiao Yanyan (nama kecil Chengtian) tak pernah usai.

        Begitulah drama, meski Based on True Story, para tokoh itu memang ada pada jaman dahulu kala, namun setiap alur dan adegan merupakan hasil dramatisasi penulisnya. Kemiripan jalan ceritanya pun paling hanya 20 % dan merupakan inti dari cerita sejarahnya.

        Seperti Xiao Yanyan yang pada catatan sejarahnya tertulis cukup kejam, tidak cocok dengan kedua orang kakaknya, bahkan menghukum mati kedua kakak kandungnya sendiri, namun dalam dramanya Xiao Yanyan tidak diceritakan kejam, melainkan ia memikirkan kepentingan semua orang, baik hati dan rela berkorban, memiliki hati yang tulus, meski kakak-kakaknya meninggal karenanya tapi bukan secara sengaja, melainkan karena kakak-kakaknya terlebih dahulu yang bersikap jahat padanya. Hehehee, pokoknya dalam sebuah film, biasanya tokoh utama selalu protagonis.

        Jadi the Legend of Xiao Chuo yang ternyata diangkat dari sebuah novel berjudul sama dan ditulis oleh Jiang Shengnang ini, menceritakan tentang Xiao Yanyan, putri bungsu Mentri Siwen yang ceria, aktif, bebas dan baik hatinya, serta paling disayang oleh Sang Mentri. Kebetulan ia dan kedua kakaknya sudah tak beribu dimana Kakak tertuanya yang bernama Xiao Hunian bertindak sebagai ibu yang membesarkan adik-adiknya di rumah itu.

Pemeran Xiao Hunian. Sumber Foto: sundaykiss.com

        Xiao Hunian yang keibuan, sementara Xiao Wuguli yang manja dan genit, merupakan kakak-kakak terbaik yang Xiao Yanyan miliki, mereka hidup dan tumbuh besar saling menyayangi satu dengan lainnya.

Pemeran Wuguli (Lady Xiao). Sumber Foto: dramapanda.com

        Namun keadaan tersebut berubah drastis saat ketiganya mulai jatuh cinta, kemudian takdir berbicara dimana pada saat pemerintahan Kaisar Muzong di Khitan, terjadi perebutan kekuasaan antara Yelv Xian (Raja Mingyi), Raja Taiping, dan Raja Xiyin.

        Menteri Siwen sih diceritakan dalam Dramanya sebagai orang yang lurus, dan tanpa sengaja menikahkan ketiga anaknya dengan para calon kaisar, tetapi bisa saja ternyata pada sejarahnya, jaman dahulu kala, beliau sengaja mengamankan posisinya dengan memberikan ketiga putrinya kepada para calon kaisar. Who knows? Hihihihiii, ini pandanganku.

        Pada akhirnya Xiao Hunian menikahi Raja Taiping, meski awalnya tanpa cinta tapi benih cinta tumbuh dengan sendirinya karena melihat ketulusan Raja Taiping terhadapnya. Berbeda dengan pernikahan Xiao Wuguli yang awalnya hanya dimanfaatkan oleh Raja Xiyin, sedangkan Wuguli sudah telanjur tergila-gila duluan. Lain lagi dengan Xiao Yanyan, Raja Mingyi menggunakan kekuasaannya untuk menjadikan Xiao Yanyan permaisurinya saat ia berhasil naik tahta dengan membunuh Kaisar Muzong yang kejam dan pemabuk saat sedang dilakukan kegiatan berburu kerajaan.

        Kalau cerita sejarah aslinya sih, Kaisar Muzong dibunuh oleh pelayannya saat sedang berburu.

        Tentu saja hal tersebut memicu pertengkaran antara Han Derang dan Raja Mingyi, karena yang membantu Raja Mingyi untuk naik tahta adalah Han Derang, sementara Xiao Yanyan merupakan kekasih yang sangat Derang cintai.

        Xiao Yanyan menikah tanpa cinta dengan Raja Mingyi bahkan ia tak pernah bisa mencintai Raja Mingyi yang kemudian bergelar Kaisar Jingzong, meski demikian Xiao Yanyan tetap melaksanakan kewajibannya sebagai seorang istri.

        Akhirnya Han Derang kembali ke istana untuk membantu Xiao Yanyan dan suaminya dalam memimpin pemerintahan.

Pemeran Xiao Yanyan, Han Derang, dan Yelv Xian (Raja Mingyi/Kaisar Jingzong). Sumber Foto: dramapanda.com

       Kaisar Jingzong, Kaisar kelima dari Dinasti Liao yang memang sudah sakit-sakitan itupun mangkat, dan putra Xiao Yanyan yang menduduki singgasananya, walau ia memiliki putra yang lain dari selirnya. Raja Mingyi memang dituliskan hanya memiliki seorang selir, yaitu Selir Bohai (Manchuria), dan itupun selirnya diceritakan dalam filmnya bunuh diri tak lama setelah Raja Mingyi meninggal dunia.

        Namun sepertinya, berdasarkan kisah aslinya yang menuliskan bahwa karakternya Xiao Yanyan seperti apa (antagonis), bisa jadi Xiao Yanyan yang memaksanya untuk itu. Bahkan anaknya selir pun dikabarkan meninggal akibat sakit.

        Putra Xiao Yanyan dan Kaisar Jingzong (Mingyi) yang bernama Yelv Longxu kemudian memerintah sebagai Kaisar Zhengsong, sementara Xiao Yanyan sebagai bupati. 

        Dari beberapa Drama China yang aku tonton, sebagian besar menceritakan tentang dimana pada akhirnya wanita yang berkuasa, sementara Kaisarnya hanya menjadi boneka yang digerakkan olehnya.

        Konon menjadi kaisar itu hanya masalah keturunan, sehingga ia ditakdirnya untuk itu, bahkan kadang menjabat setelah melakukan perebutan kekuasaan antar saudara, bukan karena mereka memiliki kapasitas untuk itu, sementara ketika mereka mencari pendamping hidup, khususnya untuk menjadi permaisuri, maka wanita-wanita yang berkemampuan besar sajalah yang akan terpilih.

        Sehingga para permaisuri terpilih adalah yang pertama pasti disukai kaisar, kemudian tentunya cantik, cerdas, dan memiliki banyak keterampilan.

        Jika kaisarnya kalah cerdas, maka wanita inilah yang akan mengambil alih kekuasaan walau hanya dari belakang layar, sehingga Sang Kaisar seolah dikontrol oleh permaisurinya.

Schemes of A Beauty (Beauty's Rival in Palace). Sumber Foto: wiki.d-addict.com

        Contohnya saja Permaisuri Dou Yi Fang dari Dinasti Han (bisa dilihat di Drama Cina berjudul 'Schemes of Beauty' yang diperankan oleh Ruby Lin), yang dikisahkan sangat cerdas dan mengontrol suaminya dalam memerintah. Bahkan dalam sejarah Tiongkok juga ada Kaisar Wanita bernama Wu Zetian yang jelas-jelas berlaku sebagai Maharani dalam Dinasti Tang (kalau mau lihat dramanya, coba cari yang judulnya 'Empress Wu' saja).

Empress Wu. Sumber Foto: medium.com

        Masih ada Empress Ki, wanita Korea (asal Goryeo) yang memerintah Dinasti Yuan di China, kebetulan didramakan menjadi Drama Korea dengan judul yang sama.

Empress Ki (Drama Korea). Sumber Foto: viu.com

        Yang jelas, aku excited banget kalau sudah berbicara tentang Drama Cina. Kebetulan aku memang sudah suka sih cerita tentang China jaman dahulu, ceritanya bagus-bagus.

        Dramia Cina kuno yang bercerita tentang masa penjajahan Jepang itu aku suka karena selalu dramatis, banyak adegan yang menyentuh, banyak peristiwa yang menyakitkan atau malah mengharukan. Sementara kalau kisah Jaman Dinasti itu, penuh intrik, perebutan kekuasaan, dan seringkali juga miris dengan kehidupan para selir di istana belakang.

        Ada selir yang kejam banget, tetapi ketika melihat latar belakang kehidupannya, membaca sejarahnya, spontan hatiku berkata wajar. Seperti Wu Zetian (Empress Wu) yang masuk istana sejak usia 14 tahun untuk menjadi selir, yah bayangkan saja penderitaan apa saja yang sudah dia terima sejak usia itu?

        Kawan-kawan pembaca blogku sekalian, apa ada pencinta DraCin (Drama Cina) juga sepertiku? Di samping para pencinta Drama Korea (DraKor) yang semakin banyak, khususnya di masa Pandemi gini.

        Kalau ada, komen ya judul DraCin-nya di bawah sini, beserta sedikit sinopsisnya. Siapa tau bisa menjadi referensi tontonanku, khususnya yang jaman Cina Kuno ya?

        Aku masih setia sama DraCin di sini, hehehe.