Pak Mike Widjaja (Group of CEO SML) pada G20. Sumber Foto: SML |
Group of twenty atau lebih familiar di telinga kita dengan G20 adalah sebuah forum kerja sama ekonomi Internasional yang beranggotakan negara-negara dengan perekonomian besar di dunia yang terdiri dari 19 negara dan Uni Eropa .
Pada tanggal 15 dan 16 November 2022 kemarin, forum ini melangsungkan pertemuan di Bali - Indonesia.
Dalam pertemuan tersebut, G20 membahas 3 isu utama yang menjadi prioritas para negara anggota, yaitu yang pertama adalah tata kelola kesehatan global, kemudian ada mengenai transformasi ekonomi digital, dan yang terakhir adalah transisi energi.
Ketiga hal tersebut diharapkan dapat menjadi strategi menyeluruh untuk membantu percepatan pemulihan global.
Kebetulan mengenai transformasi ekonomi global ini juga selalu menjadi pembahasan yang menarik antara aku dan anak-anakku di rumah.
Anak-anak jaman now, meski masih berusia dini, sudah dapat mengutarakan pendapat mereka dengan kritis.
"Mami, coba lihat ini! Ada mobil terbang loh sudah di Jepang. Wah keren banget ini kalau sudah ada di Indonesia, kita nggak perlu macet-macet lagi di jalan."
Kata anak sulungku yang baru berusia 8 tahun.
Tak begitu menanggapi, aku hanya berkomentar singkat, "Ah itu film saja, Nak. Kalau mobilnya terbang, bisa nyangkut dong di kabel listrik."
Sekilas aku melirik pada wajahnya yang bersungut-sungut sambil menjawab, "Ah kuno banget sih. Kalau mobilnya sudah terbang, kabel listriknya sudah ditanam di bawah tanah dong."
Sedikit ingin tertawa geli melihat wajahnya yang ngambek, sehingga langsung menanggapi dengan lebih serius, "Memang ada videonya?"
"Ada dong, no video kan hoax." Jawabnya lagi bersungguh-sungguh.
Memang sejak memasuki era digital ini, kehidupan kita sehari-hari sekalipun, tak bisa berjauhan dengan teknologi, khususnya sejak masuk kondisi new normal, bermula dari Pandemi yang menyerang dunia.
Bahkan sekarang aku bisa bak 'cacing kepanasan' ketika wifi di rumahku sedang mengalami gangguan, ataupun perangkat teknologi milikku seperti ponsel dan laptop sedang error.
Jaman now, penghasilan kan bukan hanya bisa didapatkan dengan menjadi buruh atau pengusaha saja, melainkan masih banyak profesi lainnya seperti digital marketing, video content creator, maupun seorang blogger sepertiku.
Jepang adalah salah satu negara maju di dunia dan merupakan negara yang paling maju di Benua Asia, sehingga tidak begitu mengherankan jika selalu ada gebrakan teknologi baru dan inovasi yang dihasilkan oleh Negara Jepang.
Pameran AV oleh SML pada gelaran G20 summit di Bali. Sumber Foto: SML |
Namun pada gelaran G20 summit di Bali Bulan November lalu, Sinar Mas Land (SML) turut memperkenalkan inovasi digital terkininya yang bernama Autonomous Electric Vehicle (AV) atas kesempatan yang diberikan oleh pemerintah pada side event yang menunjukkan berbagai moda transportasi berkonsep green mobility yang sudah ada di Indonesia.
Melalui Autonomous Electric Vehicle (AV) ini, SML sudah turut mengambil bagian dalam menggerakkan ekonomi digital serta peralihan ke energi terbarukan.
Berkaitan dengan transformasi BSD City menjadi Integrated Smart Diigital City, dimana dalam rangka perusahaan SML melengkapi township ini dengan infrastruktur digital dan pengembangan fasilitas berwawasan lingkungan.
AV menjadi salah satu sarana pendukung pengembangan ekosistem digital yang disediakan oleh Sinar Mas Land.
Hadirnya Autonomous Vehicle ini merupakan inisiatif SML dan Mitsubishi Corporation dalam mendukung pemerintah untuk melakukan transisi energi menuju energi terbarukan (EBT).
Autonomous Digital Vehicle ini dinamakan Navya Arma, dimana Navya Arma ini memiliki penggerak listrik dan battery pack berkapasitas 33 kWh yang dapat bertahan selama 9 jam.
Kendaraan listrik tersebut berdimensi 4,7 m x 2,1 m dengan kapasitas penumpang 15 orang, yaitu formasinya adalah 11 duduk dan 4 orang lagi berdiri.
Arma dilengkapi dengan beragam sensor mulai dari pemanfaatan GPS (Global Positioning System), sensor LIDAR (Light Radar) yang digabungkan dengan kamera resolusi tinggi untuk big data analysis, kemudian akan diproses oleh komputer yang memiliki spesifikasi tinggi tertanam di dalam mobil.
Transportasi listrik tanpa awak ini mempunyai kemampuan akselerasi, navigasi, hingga dapat mendeteksi kondisi lingkungan di sekitarnya, termasuk menghindari halangan dan melakukan pemberhentian secara otonom.
Bus Otomatis pertama di Indonesia ada di The Breeze, BSD City, sehingga Autonomous Vehicle sekarang bisa ditemui di Green Office Park, BSD City tersebut.
Autonomous Digital Vehicle (AV). Sumber Foto: SML |
Kita bisa loh mencoba untuk naik AV, melalui Lobby Utama The Breeze. Cara nya hanya memberikan pendapat mengenai AV melalui survei di aplikasi OneSmile.
First Autonomous Vehicle at Green Office Park, BSD City yang baru saja mengikuti acara Electric Vehicle Exhibition di Nusa Dua Bali dalam official side event dari G20, hasil penyelenggaraan Kementrian Perhubungan pada tanggal 11 - 16 Nov 2022 tersebut sudah dapat di coba sampai dengan tanggal 21 December 2022, kemudian AV ini juga akan dipamerkan di dalam area The Breeze mulai tgl 22 Dec 2022 sampai 04 Jan 2023.