Mulut Mangga pada Anak Bungsuku di Hari Pertama. Annisa Tang (c). |
Dua hari yang lalu saat aku dikejutkan dengan kondisi wajah anak bungsuku.
Pagi hari yang cerah, aku dikejutkan dengan perubahan pada wajah anak bungsuku. Wajahnya jauh berbeda dengan sebelumnya, membuatku nyaris tak mengenalinya, sehingga aku mencari-cari apa yang membuatnya begitu berbeda jauh.
Ternyata bibir atasnya yang jauh lebih tebal dan terlihat lebih menonjol ke depan dari sebelumnya. Seperti baru saja ada tawon yang menyengatnya sehingga mengalami pembengkakkan yang significant membuat shock therapy pada hari itu.
Pada malam harinya, ia memang menjadi jauh lebih rewel. Aku berpikir bahwa mungkin saja saat itu giginya sedang sakit, karena susu yang aku buatkan di botol pun tak ada disentuhnya sama sekali.
Biasanya, ia tidak mau meminum susu di botol ketika giginya sedang sakit, Nipple dot kan tidak selentur puting payudara.
Namun pada malam itu, bukan hanya botol susu, tidurku pun ikut terganggu karena setiap jam ia merengek hanya untuk meminta 'nenen' padaku dimana baru sebentar mengisap sudah dilepasnya kembali karena seperti ada yang mengganggu di dalam mulutnya.
Ketika pagi hari itu menyadari bengkak pada bibir si kecil, aku langsung berteriak mencari orang tuaku, kemudian memperlihatkan bibir yang biasanya terlihat mungil itu kini bengkak.
Mamiku dengan ngotot mengatakan padaku bahwa anak bungsuku itu pasti sempat jatuh sehingga menghasilkan luka pada bibir dalamnya lalu semakin lama menjadi infeksi, sedangkan aku tak merasa bahwa ia sempat terjatuh.
Akupun berbicara sesuai keyakinanku sendiri bahwa si kecil sedang mengalami sariawan sampai bibirnya bengkak, karena semalaman tidurnya sangat terganggu.
Tapi menurut pendapat mamiku bahwa bengkak pada bibirnya itu pastilah karena sudah mengalami luka berhari-hari namun baru saja infeksi sehingga menyebabkan pembengkakkan.
"Pasti dia sempat jatuh dan nggak ketahuan luka bibirnya. Kemudian lukanya bergesekkan terus dengan apa yang ia makan, makanya sekarang infeksi dan bengkak." Begitu beliau menerangkan kepadaku ketika pertama kali melihat bibir anak bungsuku itu.
Setelah aku pasrah dan mengalah, merasa mungkin saja si kecil sempat jatuh dan luka tanpa kuketahui, pendapat beliau berubah lagi ketika memperhatikan bibir si bungsu dengan seksama.
"Eh tapi dia ini sebenarnya luka nggak bibirnya?" Tanyanya kembali.
Aku menggeleng. "Sepertinya nggak ada luka, makanya aku bilang kalau dia ini panas dalam."
"Kalau sariawan itu kan luka juga. Sudah luka berhari-hari karena sariawan, infeksi, barulah bisa bengkak begini." Beliau masih dengan kepercayaannya bahwa anak bungsuku itu bukan sariawan.
"Kemarin dia makan apa ya?" Akhirnya beliau bertanya sambil memikirkan jawabannya juga.
"Oh iya, mangga!" Sahut kami, hampir bersamaan.
Wajah Anakku Sebelum Mulut Mangga. Annisa Tang (c). |
Ternyata bukan karena Vitamin C-nya, melainkan memang ada beberapa orang yang alergi ketika memakan mangga. Sebagai orang awam, dulu hanya mangga kueni yang kami pahami dapat menyebabkan gatal mulut akibat terlalu banyak getah.
Bahkan aku sempat panik ketika membaca artikel bahwa mangga juga bisa terinfeksi Bakteri Salmonella yang bisa menyebabkan kematian pada seseorang jika mengkonsumsinya. Syukurlah ciri-ciri orang yang ikut terinfeksi bakteri tersebut tidak ada pada anakku, seperti diare dan BAB darah (naudzubillahi min dzalik).
Satu-satunya efek yang dialami anakku seusai makan mangga adalah Mulut Mangga, yaitu bengkak pada bibir seusai makan mangga.
Bukan hanya bibir, karena selang sehari setelah ia mengalami bengkak pada bibir atasnya, bagian bawah pada matanya juga sedikit bengkak.
Duh, sebagai ibu, aku sedih sekali melihat kondisi anakku. Kan aku memberinya makan mangga justru karena berharap ia tumbuh sehat, pencernaan lancar, vitamin C terpenuhi, tetapi kok malah mencelakakannya.
Pada hari itu, aku sengaja memilihkannya mangga yang termanis, dan memotongkan setiap daging mangga berwarna jingga itu untuk dia konsumsi, kebetulan ia menyukainya, sehingga aku hanya mencicipi seperempat bagian saja.
Siapa sangka, ternyata mangga yang kaya manfaat, ternyata bisa menyebabkan alergi yang parah.
Pada artikel yang aku baca sih, biasanya seseorang akan mengalami alergi jika memakan mangga mentah, tetapi mangga yang aku berikan pada anak bungsuku itu adalah mangga termanis yang kami beli saat itu. Kalau asam, sudah pasti diapun tak doyan.
Tapi syukurnya tubuh anakku langsung memperlihatkan reaksi alerginya karena katanya artikel yang kubaca lagi nih, ada orang yang baru menunjukkan reaksi setelah dua harian, sehingga akan lebih susah mencari tahu penyebab bengkaknya.
Kondisi anakku hari ini (tadi pagi saat bangun tidur). Annisa Tang (c). |
Cara Mengatasinya.
Efek dari kecanggihan teknologi, informasi mudah sekali didapatkan saat ini, sehingga aku langsung mengetahui penyebab dari bengkak pada mulut yang dialami oleh anakku adalah akibat makan Buah Mangga, sehingga yang pertama kali harus dilakukan adalah tidak membiarkannya konsumsi mangga lagi.
Kalaupun kelak ingin agar alerginya terhadap mangga hilang, harus dilakukan secara perlahan, ya paling tidak jangan dalam waktu dekat usianya ini, apalagi dalam keadaan bengkak parah karena reaksi alergi.
Yang jelas, aku masih trauma untuk memberikannya mangga, baik mangga potong ataupun jus.
Kemudian yang harus dilakukan lagi adalah, mencari cara agar bengkaknya terasa sedikit lebih nyaman. Akupun mengompres bengkaknya dengan es batu, karena yang aku tahu es batu dapat mengontrol peradangan.
Kemudian aku kan sempat membaca bahwa gel lidah buaya juga dapat bermanfaat untuk mengontrol peradangan karena menimbulkan efek dingin, sehingga aku sempat meminta orang tuaku untuk membelikannya ketika mereka pergi keluar rumah.
Namun ternyata, kata apotekernya, gel lidah buaya merupakan obat luar yang tentunya bahaya jika tertelan oleh si kecil, sehingga biasanya orang dewasa yang menggunakannya, itupun bukan untuk bengkak pada bibir bagian dalam.
Akhirnya aku kasih si kecil makan es krim dan lidah buaya jelly saja. Karena es krim kan dingin, selain itu rasanya yang enak dan teksturnya yang lembut juga bisa sedikit menghiburnya yang sedang susah untuk makan. Sedangkan lidah buaya jelly juga rasanya enak.
Tentunya jangan terlalu banyak, karena es krim dan lidah buaya jelly yang rasanya sangat manis juga tidak terlalu baik untuk balita, hehehe.
Pokoknya yang aku tekankan hanya rasa dingin yang melewati bibirnya tentu dapat mencegah peradangan lebih parah, dan lidah buaya yang ia makan dapat menghentikan peradangan dari dalam.
Di samping itu, syukur juga sih aku selalu sedia obat China (dengan label Jamu) di rumah, kebetulan bermanfaat untuk menyembuhkan sariawan dan radang tenggorokan, jadi akupun rutin mengoleskan obat tersebut pada bibirnya yang bengkak.
Namanya adalah Cheng Sie Lung Hau Feng Yao San. Bukan rekomendasiin, hanya sekedar share saja. Kebetulan aku keturunan Tiong Hoa, papaku Chinese, dan sejak aku kecil sudah kenal sama obat herbal ini.
Mungkin nyebutnya jamu saja kali ya, karena memang labelnya adalah Jamu.
Jamu ini memberikan efek dingin pada area yang dioles, serta aman jika tertelan, karena merupakan ramuan untuk luar dan dalam tubuh juga.
Cheng Sie Lung, Obat China. Annisa Tang (c). |
Ini foto terbarunya, tepat aku foto sebelum tulisan ini dipublish. Annisa Tang (c). |
Lega sekali melihatnya sudah kembali ceria, tidak rewel lagi seperti ketika pertama kali reaksi alerginya muncul.
Sehat terus ya sayang. I love you ...
Anak Bungsuku. Annisa Tang (c). |
Cegah hal ini terjadi padamu. Desain Gambar: Pribadi |
Kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) terus menjadi sorotan masyarakat, bahkan mencengangkan ketika melibatkan figur di dunia selebriti. Dalam artikel ini, kita akan membahas perkembangan beberapa kasus terkini yang mencuat ke publik, serta memberikan tips bagi wanita yang mungkin menghadapi kondisi serupa.
Damai dalam Konflik: Lesty dan Rizky Billar
Salah satu kasus yang menarik perhatian adalah konflik rumah tangga antara Lesty dan Rizky Billar. Kisah Lesty dan Rizky Billar merupakan contoh langka di dunia selebriti di mana konflik rumah tangga berujung damai. Meskipun mereka berdua menghadapi tantangan serius dalam hubungan mereka, upaya untuk menyelesaikan masalah secara dewasa dan terbuka membawa mereka pada kesepakatan untuk saling memahami. Ini menunjukkan bahwa, bahkan dalam dunia selebriti yang glamor, upaya untuk memahami dan mendamaikan konflik dapat menjadi kunci menjaga hubungan yang sehat. Tidak hanya menjadi inspirasi bagi penggemar, tetapi juga menunjukkan bahwa dialog dan komunikasi efektif dapat meredakan ketegangan.
Tragedi KDRT dalam Kisah Dini Sera Afianti
Namun, tidak semua kisah memiliki akhir bahagia. Dini Sera Afianti, seorang wanita muda berusia 29 tahun menjadi korban KDRT oleh kekasihnya Gregorius Ronald Tannur, berusia 31 tahun, anak seorang anggota DPR, hingga dia pun pada akhirnya menghembuskan nafas terakhir.
Sungguh tragis kisah ini.
Dini Sera Afianti yang meninggalkan anak semata wayangnya di kampung bersama sang ibu untuk merantau dan bekerja di kota lain justru berakhir menyedihkan karena ia jatuh cinta dengan seseorang yang ternyata menunjukkan cinta dan kecemburuannya melalui tindak kekerasan.
Tubuh mungil Dini tidak sanggup menahan siksaan bertubi-tubi dari kekasih hatinya hingga maut pun menjemput.
Seperti sudah lumrah dan sering dilakukan oleh Ronald, kekasihnya itu, ternyata Dini sempat menuliskan pesan-pesan tersirat melalui laman sosial medianya akan sikap sang pacar.
Rinoa Aurora Senduk: Melawan Kekerasan dengan Kuat
Akhir tahun 2023, publik dikejutkan juga dengan kisah viralnya penyiksaan yang dilakukan oleh Leon Dozan, berusia 26 tahun, anak lelaki hasil pernikahan Willy Dozan dan Betharia Sonata, kepada sang kekasih, seorang perempuan muda berusia 19 tahun yang bernama Rinoa Aurora Senduk.
Kisah Rinoa Aurora Senduk membuka mata kita tentang realitas kekerasan yang bahkan dapat terjadi di kalangan elite. Rinoa, dianiaya oleh pacarnya Leon Dozan, dalam keadaan video menyala, dimana Leon Dozan tak menunjukkan rasa takut sama sekali ketika itu, bahkan dia malah menantang pihak kepolisian sambil melotot ke arah kamera dan layar ponsel di hadapannya.
Sebagian besar netizen menilai bahwa Leon Dozan pasti merupakan seseorang yang mengalami kelainan mental akibat aksi yang dia perbuat tersebut.
Namun tindakan yang dilakukan oleh Rinoa untuk untuk sigap merekam kejadian tersebut dinilai oleh sebagian netizen sebagai bentuk keberanian dan ketangguhannya dalam menghadapi kesulitan. Ini mendorong kita pula untuk mendukung dan menuntut keadilan untuk setiap korban kekerasan.
Tips untuk Wanita yang Menghadapi KDRT
Ketika menghadapi pasangan yang suka melakukan KDRT, seorang wanita perlu memiliki sikap dan tindakan yang tepat. Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu:
Berkomunikasi Terbuka: Jangan takut untuk berbicara tentang masalah dan perasaan Anda. Komunikasi yang terbuka dapat membuka jalan menuju pemahaman dan solusi.
Carilah Dukungan: Temui teman, keluarga, atau profesional yang dapat memberikan dukungan emosional dan praktis.
Lindungi Diri: Prioritaskan keamanan diri. Jika situasi berbahaya, carilah perlindungan dan bantuan segera. Salah satu cara melindungi diri bagi pasangan menikah adalah melepaskan diri (bercerai), tentunya setelah pergi meninggalkan rumah untuk menempatkan diri pada situasi yang aman terlebih dahulu.
Laporkan ke Pihak Berwenang: Jika diperlukan, laporkan kekerasan kepada pihak berwenang. Mereka dapat memberikan perlindungan dan membantu melibatkan hukum.
Bangun Rencana Keamanan: Persiapkan diri dengan rencana keamanan yang mencakup tempat perlindungan dan cara menghubungi bantuan.
Film Terbaru yang Mengangkat Kisah KDRT
Di dunia perfilman, baru-baru ini ada kisah yang mengangkat tentang tema KDRT, walau dalam bentuk horror. Film tersebut tayang di bioskop seluruh Indonesia sejak tanggal 11 Januari 2024. Benar-benar baru bukan?
Film yang diperankan oleh Laura Basuki itu berkisah tentang wanita bernama Renata yang sejak kecil sudah ditanamkan pemikiran bahwa kodrat seorang istri itu adalah patuh terhadap suami, menunjukkan bentuk pengabdian pada suaminya, serta harus senantiasa menjaga keutuhan rumah tangganya, sehingga ketika dia menikah dengan seorang pria yang kemudian berselingkuh dan abusive bernama Edwin, Renata masih tetap berupaya untuk menyelamatkan rumah tangganya.
Padahal kalau menurut saya, pria peselingkuh dan kasar tidak patut untuk dipertahankan. Lepaskan dan raih kebahagiaanmu sendiri.
Tentunya KDRT banyak membawa banyak dampak bagi perempuan. Saya menemukan artikel tentang itu dari salah seorang Blogger Surabaya yang saya kenal.
KDRT dalam dunia selebriti memang merupakan masalah serius yang membutuhkan perhatian dan tindakan kolektif. Kasus Lesty-Rizky Billar, Dini Sera Afianti, dan Rinoa Aurora Senduk memberikan pemahaman mendalam tentang kerentanan wanita terhadap kekerasan dalam rumah tangga.
Melalui tips yang diberikan, diharapkan wanita dapat menghadapi situasi serupa dengan lebih kuat dan bijaksana. Sementara itu, film-film terbaru memberikan narasi yang mendalam dan menggugah untuk membuka mata kita terhadap realitas KDRT, bahkan di dunia hiburan.
Semoga artikel ini dapat memberikan wawasan dan dukungan bagi mereka yang membutuhkannya.
Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) Desain Gambar: Pribadi |
Kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) yang sedang viral dan datang dari pasangan artis Indonesia, sangat menyita perhatian sebagian besar masyarakat, khususnya para wanita yang geram melihat sang korban terbaring di rumah sakit dengan kondisi yang tidak baik-baik saja.
Sebagian besar para wanita sontak menyerukan hujatan kepada si pelaku yang tega melakukan kekerasan berat hingga membuat isterinya cedera parah.
Sementara sebagian lagi merasa kecewa karena lelaki yang terlihat baik-baik saja, selalu memperlihatkan tawa cerianya, terutama ketika sedang bersama sang istri, mana good looking pula, ternyata aslinya merupakan sosok yang 'ringan tangan'.
Seandainya 'ringan tangan' yang dimaksud adalah dalam artian positif seperti suka membantu orang lain, justru malah bagus, namun sayangnya 'ringan tangan' di sini berkonotasi negatif yang berarti kasar atau mudah sekali melakukan kekerasan terhadap orang lain.
Akibat perbuatan pelaku, kabarnya pihak dari korban sudah melakukan pelaporan kepada kepolisian, dan segera dilakukan proses visum atas luka lebam yang diderita korban untuk membuktikannya, bahkan korban sampai harus dirawat di rumah sakit untuk perawatan dan pemulihannya.
Hal itu membuat si suami terlibat permasalahan hukum, sehingga sebagian besar netizen menyerukan cacian, makian, sumpah serapah, serta berharap agar keduanya bisa berpisah saja, sebelum terjadinya KDRT yang jauh lebih parah daripada yang sudah pernah dialaminya.
Konon kabarnya pula, KDRT tersebut menyebabkan kerongkongan si korban hingga nyaris bergeser, sedangkan sang korban adalah seorang biduan dimana caranya mencari nafkah adalah dengan cara menjual suara.
Setiap orang yang mendengar kabarnya merasa ikut tersakiti dan berpikir tentang betapa kejinya sang suami yang bukan hanya ingin menghancurkan istrinya secara mental melainkan juga menghancurkan fisiknya secara total hingga untuk melanjutkan hidup pun sudah tak berdaya lagi.
Apalagi sang biduan dan keluarganya langsung berangkat umroh setelah kejadian, untuk meminta petunjuk kepada Allah, dan sempat tertangkap basah kamera peserta umroh yang lain saat si biduan sedang berpelukan dengan ayahandanya sambil menangis tersedu-sedu.
Hati wanita mana yang tak ikut iba ketika melihat seorang wanita tersakiti begitu dalamnya, seperti sudah diselingkuhi, digebukin pula!
Sebagai sesama wanita, hampir seluruh istri sah dan para emak beranak bersatu padu ikut meratap sekaligus merutuk dan menyumpah serapah.
Betapa laknatnya seorang lelaki yang sampai hati menggunakan tangan dan bibirnya guna menyakiti seorang wanita yang sudah menjadi ibu dari anak-anaknya.
Para netizen mendadak bersatu dengan polri untuk menyeret si pelaku kekerasan terhadap istri sendiri itu ke balik jeruji besi dan menyerukan perceraian di antara keduanya.
Tapi siapa sangka ketika sang suami sudah ditetapkan menjadi tersangka pelaku kekerasan terhadapnya dengan bukti visum dan CCTV, sang biduan bersama keluarganya pulang kembali, terbirit-birit ke Indonesia untuk mencabut gugatannya, memberi klarifikasi dan kemudian bersikap tak pernah terjadi apapun di antara mereka.
Alasan si artis mencabut gugatannya adalah demi anak, katanya si anak masih membutuhkan bapaknya.
Para netizen kembali bersorak, namun kali ini untuk meneriakkan kekecewaan mereka terhadap keputusan sang biduan.
Ada yang merasa di-prank, ada yang menganggap si biduan terlalu bodoh, tapi ada juga yang berpikir bahwa keputusan si biduan untuk memaafkan suaminya sudah benar karena setiap orang memang perlu ada kesempatan kedua apalagi jika mereka sudah memiliki anak.
Kasus wanita yang kembali kepada suaminya setelah menerima perlakuan KDRT ternyata banyak terjadi di masyarakat kita, sayangnya tidak viral karena bukan dari golongan artis, selebgram, ataupun di lingkungan orang-orang yang tanggap momen untuk direkam dan disebarkan.
Pengalaman pribadiku sendiri adalah hampir 10 tahun silam, seorang anak kos di indekos milik orang tuaku, sering didapati orang tuaku diperlakukan kasar oleh suaminya, bahkan hingga pingsan dan diseret di lantai seolah karung beras.
Ketika itu mamiku dari lantai 2 melihat dari balkon rumah, si suami tampak seperti sedang menyeret sesuatu di lantai, namun beliau sama sekali tak menyangka kalau yang digeret tersebut adalah istrinya sendiri, hingga keesokan harinya, si istri 'curhat' kepada mamiku kalau dia pingsan setelah menerima perlakuan kasar.
Sebagai sesama wanita, langsung frontal mamiku menyerukan soal perceraian.
"Sebelum kamu terbunuh", begitu kata mamiku saat itu.
Tapi siapa sangka setelahnya mereka mesra lagi, nonton bioskop lagi sekeluarga layaknya tak terjadi apa-apa. Kebetulan mereka pun telah memiliki anak 1 yang berusia balita.
Aku sendiri, jangankan diperlakukan kasar secara fisik, tidak dihargai sepanjang pernikahan dengan ending mengetahui suami sudah berselingkuh saja, langsung tegas memutuskan untuk meninggalkan suamiku itu.
Gugatan Cerai dan Hak Asuh Anak
Anak-anak tidak akan bahagia hidup dalam keluarga utuh yang banyak drama kesedihan di dalamnya dibandingkan anak-anak hidup dengan single mom yang bahagia.
Alasan 'anak' untuk bertahan dalam rumah tangga yang menyengsarakan sangat terdengar klise dimana anak-anak pun tidak akan tersenyum jika menyaksikan ayah dan ibunya hampir tiap hari bertengkar, melainkan mental dan jiwa mereka bisa ikut tertekan.
Lantas apakah yang mendasari perempuan enggan berpisah atau meninggalkan lelaki yang 'ringan tangan' terhadap mereka?
Sebagai netizen yang cermat, aku sering mengamati beberapa komentar dari sebagian besar komentator mengenai pengalaman rumah tangga mereka ataupun membaca artikel artikel semacam itu sehingga aku pun mengambil kesimpulan bahwa alasan wanita enggan meninggalkan suami yang kasar adalah sebagai berikut:
- Terlalu Bucin
Kata 'bucin' tentu sudah tidak aneh terdengar di masa sekarang ini dimana yang dimaksud dengan 'bucin' sendiri adalah singkatan dari budak cinta, yaitu suatu kondisi ketika seseorang merasa tergila-gila dengan pasangannya sehingga rela diperlakukan seperti apapun.
Wanita yang 'bucin' justru merasa tidak memiliki gairah hidup ketika tidak bersama-sama dengan pasangannya lagi, sehingga dia tidak dapat membayangkan ketika dirinya sudah tidak bersama dengan sang suami, lalu suaminya sudah mendapatkan pengganti dirinya.
Baginya, sakit ditinggalkan oleh pasangan yang sangat dicintainya itu akan jauh lebih nyeri daripada rasa sakit fisik yang dia terima akibat dipukuli oleh sang suami.
Ilustrasi BuCin. Desain Gambar: Pribadi |
- Tidak Mandiri
Wanita yang tidak mandiri, khususnya tidak mandiri secara financial, akan takut meninggalkan suaminya yang kasar karena khawatir ketika sudah berpisah ia tidak tahu harus bergantung pada siapa, apalagi jika kondisi wanita itu sudah yatim piatu atau tinggal di tempat yang jauh dari jangkauan sanak dan saudaranya.
Hal tersebut menyebabkan ia susah lepas dari lelaki yang mencukupinya makan maupun tempat tinggal walau memperlakukannya sesuka hati, ditambah ia juga memiliki seorang anak yang butuh dibiayai sementara ia tak yakin bahwa setelah pisah dari suaminya apakah sang suami tidak akan ingkar terhadap nafkah dan pendidikan anaknya.
Anak menjadi 'alasan' agar orang tuanya tidak berpisah walau terjadinya KDRT dalam rumah tangga mungkin lebih tepat sasaran jika seorang wanita memang mengalami kondisi ini, yaitu tidak mandiri secara financial.
Ilustrasi tidak mandiri secara financial. Desain Gambar: Pribadi |
- Minder
Seorang wanita dengan kepercayaan diri yang rendah akan merasa khawatir untuk berpisah dengan suaminya karena takut akan hidup sendiri sepanjang sisa usianya.
Biasanya mereka merasa tidak menarik dari segi fisik, penampilan dan kehidupan sosial sehingga dia ragu apakah akan mendapatkan jodoh kembali setelah berpisah dengan suaminya.
Di samping itu, dia juga takut kalah saing, dimana setelah dia berpisah dengan suaminya, mantannya itu sudah menemukan jodoh kembali sementara dia masih sendiri.
Ilustrasi Minder. Desain Gambar: Pribadi |
- Omongan Tetangga
Ada selentingan kalimat yang mengatakan bahwa 'omongan tetangga' jauh lebih pedas daripada cabai rawit hijau sekalipun.
Bukan tanpa alasan, status duda dan janda di mata sebagian besar masyarakat memang jauh berbeda.
Ketika bercerai, seorang duda justru mendapat apresiasi di mata masyarakat seperti mendapatkan tanggapan sebagai 'duren' alias duda keren segala, sementara status janda bagi sebagian besar orang justru lebih ke arah negatif.
Beberapa kerabat yang saya kenal bahkan menyembunyikan status jandanya karena takut mendapat malu, padahal janda itu sama sekali bukan aib.
Siapa coba yang mau menjadi janda jika takdir tidak memaksa mereka?
Apalagi ternyata KDRT itu terjadi di pernikahan kedua atau lebih pada seorang wanita, sehingga dia memutuskan untuk bertahan walau sakit demi menghindari 'omongan tetangga' yang lebih menyakitkan hati.
Ilustrasi 'Horornya Omongan Tetangga'. Desain Gambar: Pribadi |
- Mengamankan Aset
Beberapa pasangan mungkin mudah memilih berpisah ketika dalam rumah tangga sudah tidak ada hal-hal yang bisa menjadi permasalahan ke depannya lagi, terutama saat mereka harus menghadapi sidang perpisahan lagi.
Misalnya saja mengenai harta yang dia peroleh setelah menikah bersama pasangan, dimana ketika terjadinya KDRT dan pelaporan ke pihak kepolisian, si korban mendapat kesempatan mediasi sekaligus negosiasi dengan si pelaku dimana pembebasan pelaku (pencabutan laporan) akan dilakukan dengan syarat-syarat tertentu seperti pemisahan harta dan berjanji tidak akan mengulangi kesalahannya lagi.
Oleh karenanya wanita ini akan mencoba kembali, memberikan kesempatan pada suaminya setelah mengamankan aset-aset rumah tangga yang dia miliki.
Ilustrasi harta dan properti. Desain Gambar: Pribadi |
- Penyimpangan Perilaku 21+ (Kejiwaan)
Mungkin bagi kita yang awam ini aneh dan sama sekali tidak masuk akal, namun aku pernah menonton sebuah film hollywood lama dimana bercerita tentang penyimpangan seksual tokoh utamanya (seorang wanita), yaitu ketika berhubungan suami istri, dia sangat bergairah jika menyelipkan drama kekerasan di dalamnya.
Properti yang disediakan oleh pasangan sakit jiwa ini biasanya rantai, borgol, bahkan cambuk, dimana mengikat leher pasangan menggunakan rantai dan mencambuknya adalah hal yang menyenangkan bagi seseorang dengan kelainan ini.
Begitupun dengan memborgol tangan pasangan di ranjang, lalu memperkosanya dengan kasar.
Walau bagi mereka drama kekerasan ranjang ini sangat menyenangkan, namun dapat merenggang nyawa, seperti film yang aku tonton tersebut dimana ending-nya, si penerima kekerasannya tewas usai bermain cinta.
Penyimpangan ini saling memberi dan menerima biasanya, dimana seseorang yang sadis itu, berjumpa dengan seorang yang justru merasa sangat bergairah ketika disiksa.
Istilah medis dari kelainan jiwa ini adalah sadomasokisme atau jika dipisah secara spesifik adalah sadis dan masokis dimana si sadis bertemu dengan pengidap masokisme menjadi pasangan yang klop alias saling melengkapi.
Wanita yang mengidap masokisme tentunya hanya akan bertahan dengan suami yang sadis untuk memuaskan hasratnya dalam pernikahan karena khawatir tidak dapat menemukan pasangan yang klop untuk ke depannya lagi, berhubung tidak banyak orang yang memiliki gangguan semacam itu.
Sama halnya ketika seorang homo atau lesbi menjadi pencemburu buta kepada pasangannya akibat susah mencari pasangan yang sefrekuensi.
Wah, seram sekali ya jika memang di sekitar kita ada yang mengidap kelainan semacam ini.
Ilustrasi SADOMASOKIS. Desain Gambar: Pribadi |
Nah, walau ada beberapa alasan yang membuat seorang wanita tetap bertahan dengan sang suami walau digebukin, namun apapun alasan yang mendasari KDRT itu bisa terjadi, pelakulah yang paling bersalah dan layak mendapatkan hukuman setimpal atas perbuatannya itu.
Sementara bagi para wanita yang lebih umum menerima perlakuan kasar atau KDRT dari suaminya, hendaknya memiliki daya lebih dan ketegasan agar tidak terus-menerus menjadi korban, karena sesungguhnya masing-masing dari kita haruslah menghargai diri sendiri terlebih dahulu, sebelum mengharapkan orang lain akan menghargai diri kita.
Ilustrasi berkhayal ingin punya rumah sendiri. Living Room di Rumah Contoh Cluster Cheville di Grand City Balikpapan. Photographer: Kak Rosanna Simanjuntak, Model: Annisa Tang, Desain Gambar: Pribadi |
Menurut beliau, tipe pengembang mockup seller, biasa hanya menjual mimpi, bukan kawasan tempat tinggal yang sungguh-sungguh kita bayangkan sebelumnya.
Sebagai seseorang yang senang berinvestasi pada property dan dulu pernah berprofesi sebagai kontraktor sipil, beliau sering mengajak kami sekeluarga untuk berjalan-jalan ke daerah perumahan baru, melihat-lihat rumah contoh, menghitung kelayakannya, serta mempertimbangkan prospek ke depannya seperti apa.
Suatu waktu kami pernah kecewa oleh salah satu perusahaan pengembang perumahan yang lokasinya di pusat kota, dimana maketnya bagus, tapi ketika kami melihat kondisi di lapangan, bahkan jalanannya saja belum dibuat dengan baik, dan tidak memadai untuk dilewati oleh dua mobil, sementara pembangunan rumahnya sudah berjalan dan dipasarkan.
Bagi kami sekeluarga, kondisi jalan itu adalah aspek yang paling utama dalam memilih tempat tinggal, karena selain nilai investasinya lebih bagus untuk ke depannya, tentunya lebih nyaman pula untuk ditinggali karena aksesibilitasnya mumpuni bagi setiap orang untuk datang dan pergi ke rumah itu.
Nah, sinarmas land (SML) adalah pengembang yang paling kami percaya saat ini, khususnya di Kota Balikpapan.
Bagaimana tidak, SML bukan hanya dapat menciptakan kawasan perumahan yang dinamis, aman, dan nyaman, melainkan sesuai dengan mottonya 'we built home, we built future', dimana dia bukan hanya membangun rumah melainkan juga membangun masa depan di dalamnya.
sinasmas land (SML)
Sepak terjang SML membangun sebuah perumahan berkonsep kota baru di Indonesia sudah ada sejak tahun 1996 dengan cara menciptakan Kota Wisata Cibubur di atas lahan seluas 700 Hektar dan kemudian mengakuisisi Bumi Serpong Damai (BSD) City seluas 6000 Hektar di Tangerang Selatan pada tahun 2002, setelah sebelum-sebelumnya, mulai tahun 1989 sinarmas land sudah mulai beroperasi dengan proyek pertamanya yaitu ITC Mangga Dua dan juga menjadi bagian dari berdirinya BSD.
Begitu setidaknya yang kami sebagai orang awam ini ketahui melalui artikel-artikel yang membahas tentangnya, mengenai sepak terjang SML yang berada di luar Kota Balikpapan.
Secara nyata pun, kami dapat melihat langsung di sekitar kami saja, dimana tangan dingin sinarmas land dalam menciptakan kota baru di dalam kota, yaitu yang pertama adalah Kawasan Balikpapan Baru.
Bukan hanya persoalan perumahan dan komplek pertokoannya yang dibangun secara kokoh dan rapi sehingga terkesan elegan, melainkan juga SML membuka jalan buat rakyat kota ke arah segala sisi, sehingga bukan hanya orang-orang yang tinggal di kawasan itu saja yang dapat menikmati fasilitas dari pengembang, melainkan seluruh masyarakat kota dapat merasakan kontribusi SML yang sudah menciptakan jalan baru sebagai aksesibilitas.
Anakku yang sudah berusia 8 tahun bahkan dapat berpikir dengan kritis dan selalu bertanya setiap melintasi gerbang masuk ke Balikpapan Baru, "Mami, ini kan Balikpapan Baru, Berarti di luar ini apakah Balikpapan Lama?"
Yes Honey! This is a city within a city!
Pintu Gerbang Kota
Memang sama sekali bukan gaya sinarmas land jika membuat perumahan tanpa menciptakan jalan baru bagi masyarakat kota.
Kontribusi SML melalui anak usahanya yaitu sinarmas wisesa (SMW), terhadap masyarakat kota Balikpapan tidak berhenti begitu saja, karena dengan dibangunnya hunian baru sejak tahun 2012 yang bernama Grand City Balikpapan, warga kota pun kini dapat menikmati jalan baru yang disediakan oleh pengembang.
Di atas lahan seluas sekitar hampir 300 Hektar, proyek SML yang bernama Grand City Balikpapan ini, ibarat membuka pintu gerbang baru untuk masuk ke dalam Kota Balikpapan.
SML membuka dan mengoperasikan jalan umum tembusan dari kilometer 8 Kota Balikpapan dimana di sana merupakan jalan poros antar kota, Jl Soekarno Hatta, melalui Kawasan Grand City, menuju Jalan MT Haryono.
Jalan baru tersebut dinamai dengan Jalan Sinar Mas Land Boulevard.
Jalan Sinar Mas Land Boulevard. Sumber Foto: SML |
Menurut laman profile pada sosial medianya, Grand City Balikpapan ini mempromosikan tagline 'Experience Nature in Vibrant City' dimana kalau aku tidak salah mengira, konsep yang diusung oleh kawasan perumahan ini adalah area berkonsep alami yang berada di dalam kota yang penuh kehidupan.
Bukan tanpa alasan aku langsung saja mengambil kesimpulan seperti itu, karena sepanjang jalan ketika memasuki kawasan ini, kita akan disuguhkan oleh komplek perumahan dan pertokoan yang tampak megah, kokoh, elit, namun dikelilingi juga dengan lingkungan yang hijau dan asri.
Menurutku, Grand City Balikpapan memiliki banyak sekali keunggulan berdasarkan aspek administratif, aspek hunian, dan aspek sarana maupun prasarana.
Elegannya gerbang Grand City Balikpapan. Sumber Foto: SML |
Aspek Administratif
Sudah bukan sekedar menjadi impian lagi jika Kota Balikpapan kini menjadi kota penyangga ibu kota negara (IKN) nusantara, sehingga Grand City Balikpapan dapat menjadi salah satu pilihan hunian yang aman dan nyaman bagi masyarakat yang bermigrasi ke Kota Balikpapan demi mendukung pembangunan dan pengembangan IKN.
IKN sendiri berada tepat di seberang Kota Balikpapan, yaitu Penajam Paser Utara (PPU).
Selain itu, dengan adanya jalan boulevard yang menembus langsung ke kilometer 8, otomatis kawasan perumahan ini menjadi Gerbang Kota Balikpapan, bagi pengunjung yang baru datang dari luar kota melalui jalur darat, khususnya dari Samarinda (ibukota provinsi).
Aspek Hunian
Kawasan rumah di Balikpapan ini memiliki konsep hunian untuk new normal, rumah compact, dan all private bathroom.
Yang dimaksud dengan hunian untuk new normal ini adalah dimana rumah dengan denah terbuka yang dalam ruangannya memiliki batasan yang jelas antara ruang satu dengan ruang lainnya sehingga saat pandemi pun setiap orang dapat beraktivitas dengan bebas di dalam rumah dan anti stres tentunya.
Kemudian rumah compact berarti adalah konsep rumah yang memanfaatkan dan memaksimalkan ukuran lahan terbatas dengan meminimalkan kebutuhan ruang untuk prioritas yang dibutuhkan menjadi satu ruang (multifungsi).
Rumah contoh Cluster Cheville yang minimalis. Sumber Foto: Pribadi |
Papaku pernah juga berkata mengenai hal ini, "Kalau memilih tempat tinggal, jangan yang hanya memiliki 1 kamar mandi atau toilet, karena toilet dalam satu rumah minimal harus ada 2."
Ya masuk akal juga, kalau sama-sama kebelet untuk buang air, pasti akan sangat merepotkan jika toiletnya hanya ada satu.
Perumahan yang memiliki banyak cluster hunian di dalamnya dengan ragam tipe alias ukuran bangunan rumah dan tanah ini, juga membuat pelanggan bisa menyesuaikan untuk rumah impiannya berdasarkan konsep hunian yang diinginkan beserta budget yang dimiliki.
Kondisi jalan pada hunian ini juga mulus dan lebar-lebar sehingga membuat nyaman pemilik kendaraan sekaligus pemilik unit untuk pulang dan pergi menuju ke perumahannya maupun ke central business district-nya.
Seluruh masyarakat kota saja dapat menikmati kenyamanan jalan aksesnya, apalagi penghuninya.
Beli Rumah di Balikpapan
Setahuku, ada 3 cluster ruko yang berada di Grand City Balikpapan, yaitu Golden Boulevard, Palladium dan New Palladium, buat kalian yang ingin 'build your dream business'.
Sementara itu, ada 5 cluster yang murni hunian yaitu Forestville, Pineville, Cheville, Hyland, dan Hyfield.
Salah satu pintu gerbang cluster hunian yang ada di Grand City Balikpapan. Sumber Foto: SML |
Yang membedakan antara satu cluster dengan lainnya adalah konsep kawasan yang diusung dan fasilitas yang terdapat di dalamnya, antara lain:
- Forestville yang berada di kawasan wood zone dan terinspirasi akan hijau dan rimbunnya suasana hutan. Kemudian adanya fasilitas park, jogging track, playgound outdoor, dan security dapat menambah kenyamanannya.
- Pineville adalah dikhususkan untuk masyarakat modern yang memimpikan keseimbangan hidup, yang berada di kawasan wood zone, dan tentunya kebagian asrinya juga. Untuk fasilitas masih sama, kecuali playground outdoor.
- Cheville ini mengusung konsep modern dan kehidupan yang dinamis, namun menyatu dengan nuansa alam (green environment). Lokasi cheville ini yang paling strategis karena berada di secondary boulevard Grand City, sehingga dekat dengan fasilitas umum yang berada di luar dari cluster dan perumahan, seperti sekolahan, pusat makanan, rumah sakit, bandara, serta pintu keluar tol. Cluster ini juga sudah merupakan hunian new normal sehingga menyediakan wastafel di depan rumah.
- Hyland memiliki konsep mewujudkan impian masyarakat Balikpapan memiliki rumah dan tinggal di kota besar, dimana hanya tersedia dua tipe rumah yaitu tipe 46 dan 88. Tentunya dengan satu pintu akses ke kawasannya, keamanan menjadi lebih terjamin.
- Hyfield memiliki desain arsitektur yang modern dan sederhana serta tata lingkungan yang selaras dengan lingkungan hijau. Hunian ini sudah beradaptasi dengan aspirasi kaum milenial yang semakin sadar akan pentingnya kelestarian alam.
Aspek Sarana dan Prasarana
Tidak lengkap rasanya jika membahas tentang kawasan hunian tanpa fasilitas yang memadai di dalamnya.
Seperti yang sudah aku sampaikan di awal tulisan ini kalau kesuksesan dari sinarmas land (SML) ini adalah menciptakan kota di dalam kota, sehingga ketika sudah berada di dalam kawasan hunian, maka akan seperti keluar kota saat keluar gerbang area, karena hampir semua yang kita butuhkan tersedia di dalamnya.
Begitupun dengan buah karyanya yang bernama Grand City Balikpapan ini.
Soal prasarana, sudah tak perlu diragukan lagi kalau hunian ini memiliki jalan akses yang mulus, dengan lebar 32 meter untuk dua jalur, dan panjang sekitar 2,3 - 3 Kilometer, yang dapat memudahkan, serta mengefisienkan waktu seluruh penghuni, bahkan masyarakat untuk mencapai tujuannya.
Lalu bagaimana dengan sarananya?
- Tempat Makan
Grand City Food Center yang baru saja diluncurkan pada Hari Sabtu 26 November 2022 di Jalan Sinar Mas Land Boulevard menambah daftar kemudahan yang ada di dalam kawasan hunian, yaitu dalam pemenuhan kebutuhan makan bagi para penghuni ataupun masyarakat yang kebetulan melintas.
Ada setidaknya 58 tenant yang sudah tergabung di dalamnya, dimana terdiri dari 30 kios dan 28 stall makanan.
Pemandangan dan ruang terbuka hijaunya yang asri dengan rindang pepohonan serta panorama danau, menambah kenyamanan pelanggan dalam menikmati santapannya.
- Tempat Pendidikan
Setahun sebelum Grand City Food Center tersebut launching, pada Hari Sabtu 23 Oktober 2021, Sekolah Kristen tingkat SMP dan SMA, Yayasan IPEKA (Iman, PEngharapan, dan KAsih), resmi dibuka juga di kawasan ini.
- Tempat Belanja
Pusat pertokoan atau perbelanjaannya juga sudah banyak buka di 3 Cluster Ruko yang disediakan oleh Grand City Balikpapan.
Salah satu cluster ruko (business district) yang ada di Grand City Balikpapan. Sumber Foto: SML |
- Tempat Kesehatan
Fasilitas lain yang tidak kalah penting adalah rumah sakit, dimana lokasi kawasan hunian ini, tidak begitu jauh juga dari rumah sakit yang terkenal baik di Kota Balikpapan, yaitu RSUD Kanudjoso, serta Rumah Sakit Ibu dan Anak Hermina.
- Tempat Penghubung Antar Kota dan Negara
Letaknya yang strategis juga membuatnya mudah menjangkau Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan dan Jalan Tol Kilometer 13, serta Pelabuhan Kariangau.
Di balkon kamar utama pada Rumah Contoh Cheville type 49/60. Photographer: Bapak Bambang Herlandi, Model: Annisa Tang, Desain Gambar: Pribadi |
Jadi bagaimana?
Kapan beli rumah di Balikpapan? Yuk kita tetanggaan di sini! Sukses kan berawal dari mimpi dahulu, hehehe.
Sebagai orang tua, kita selalu ingin membuat anak tersenyum. Melihat anak riang menjadi kebahagiaan tersendiri juga bagi kita, letih saat pulang kantor atau seusai mengurus rumah tangga terbayarkan hanya dengan mendengar ia tertawa. Tetapi sayang, sebagian dari kita sering lupa caranya, sehingga hanya berorientasi pada 'uang' untuk membahagiakannya.
Seorang bocah lelaki berkulit putih dan berwarna rambut kemerah-merahan telah lahir dari rahimku dua tahun yang lalu.
Aksinya ketika akan melempar bola. Sumber Foto: Koleksi Pribadi. |
Aksinya bersama Sang Kakak untuk menangkap bola yang aku lontarkan. Sumber Foto: Koleksi Pribadi. |
Sebuah video bersponsor melalui beranda salah satu Sosial Mediaku. Tak seperti sebelumnya, aku yang biasanya hanya sekedar membuka wall pribadiku untuk melihat koleksi-koleksi foto yang sempat aku upload, atau menekan tombol tanda 'tambah' untuk membuat postingan baru, kali ini aku berselancar di beranda.
Kebetulan interaksi sangat diperlukan di Sosial Mediaku yang satu itu, sehingga ketika teringat, aku akan langsung membuka laman Sosial Mediaku tersebut.
Baru saja aku membukanya, iklan donasi lewat, dan tanpa sengaja aku menekan tombol volume sehingga sempat mendengar suara pembicaranya.
Betapa terkejut dan perihnya hati ketika mengetahui bahwa pasangan suami istri yang sepertinya berusia tidak muda lagi itu, harus mengurus anak-anaknya yang ketiganya lahir dengan keadaan cacat yang sama, yaitu Cerebral Palsy.
3 orang anaknya itu hanya bisa terbaring di atas kasur, bahkan belum ada dari ketiganya yang sudah bisa memanggil kedua orang tuanya dengan 'mama' dan 'papa'. Sang ibu menceritakan hal itu dengan mata yang berkaca-kaca.
Teringat kembali olehku ketika setengah tahun yang lalu aku melompat kegirangan sambil sesekali menyeka air yang nyaris jatuh dari bendungan pelupuk mataku, hanya karena mendengar anak bungsuku yang berusia 2,5 tahun dapat memanggil 'mami' dengan sangat jelas.
Mungkin bagi orang yang lain, hal itu sangatlah sederhana, tetapi sangat tidak mudah bagi seorang ibu ketika anak-anaknya belum pernah memanggilnya sama sekali.
Anak-anak buah hati Pak Imron dan Ibu Cholilah. Sumber: insanbumimandiri.org |
Apa Itu Cerebral Palsy?
Video iklan yang membuat hatiku perih, sekaligus merasa penasaran ketika itu. Mengapa bisa terjadi? Bahkan sampai ketiganya. Apa yang salah? Bahkan aku tidak begitu familiar dengan nama cacat yang satu ini, yaitu Cerebral Palsy.
Akhirnya aku mencoba untuk berselancar dan bertanya pada 'mbah' segala 'mbah' yang mampu memberi informasi di dunia serba digital ini. Aku pun mengetik di kolom pencarian 'Mbah Google' tentang apa itu Cerebral Palsy.
Ternyata Cerebral Palsy adalah suatu kondisi lumpuhnya fungsi otak sehingga perkembangan pada diri seseorang juga menjadi terhambat. Otak adalah penyampai pesan dari seluruh otot dan anggota tubuh, sehingga ketika otak tidak bekerja dengan baik, maka fungsi tubuh lainnya pun tidak akan berfungsi dengan baik.
Lalu apakah bedanya dengan Mikrosepalus (Microcephaly)? Kebetulan ketika anak sulungku masih berada di dalam kandungan, aku pernah mengalami beberapa kali peristiwa, seperti Placenta Previa, lalu karena darahku yang mudah beku saat itu, menyebabkan mata rantai nutrisi dariku ke janin terputus selama dua minggu.
Aku menginap di Rumah Sakit selama 6 hari karenanya, demi meningkatkan berat badan janinku agar normal kembali. Ketika itu kandunganku sudah berusia sekitar 7 bulan, tapi berat badan janinku hanya 900 gram, sementara berat badanku sudah naik sebanyak 20 Kg. Nutrisi yang harusnya lari ke bayiku, malah aku yang borong sendiri.
Menjelang keluar dari rumah sakit, dokter sempat mengatakan sesuatu hal yang cukup mengkhawatirkanku sebagai calon ibu yang sedang mengandung anak pertama. Katanya perkembangan kepala anakku masih terlambat selama 2 minggu daripada anggota tubuh lainnya. Dan nama medis dari kondisi tersebut adalah Mikrosepalus.
Aku sangat khawatir, menangis pilu, sedih tapi merasa harus kuat karena aku sangat menginginkan bayiku, sehingga aku meneguhkan diriku, menciptakan batinku sendiri agar mampu menerima hal apapun yang akan kuhadapi nantinya.
Alhamdulillah, anak sulungku lahir dengan normal keseluruhan kondisinya, dalam persalinan caesar darurat di usia kandungan yang baru akan jalan 35 minggu, karena mengalami 3 kali pendarahan akibat Placenta Previa. Berat lahirnya pun sudah 2,8 Kg, padahal saat USG sekitar tiga hari sebelumnya hanya 2,1 Kg.
Jadilah aku mengalami kehamilan/persalinan prematur tetapi bayiku tidak prematur, alhamdulillah.
Lalu ketika barusan aku melakukan pencarian mengenai hubungan antara Cerebral Palsy dengan Mikrosepalus untuk mengobati rasa penasaranku, ternyata Cerebral Palsy adalah salah satu keadaan yang mengikuti kondisi Mikrosepalus. Jadi karena kondisi kepalanya kecil (mikrosepalus), maka semua perkembangannya bisa terhambat seperti Cerebral Palsy tersebut.
Mengapa Perkembangan Otak Bisa Terhambat?
Karena Mikrosepalus dan Cerebral Palsy saling berhubungan, maka hal-hal yang melatar-belakanginya juga sama.
Jadi perkembangan otak itu bisa terhambat sejak bayi masih di dalam kandungan ataupun sudah dilahirkan ke dunia. Sedangkan penyebabnya adalah antara lain:
- Terjadinya perubahan gen.
- Infeksi saat hamil yang menular pada janin.
- Terganggunya suplai darah ke otak janin (stroke pada janin).
- Perbedaan golongan darah rhesus antara ibu dan bayinya.
- Bayi kembar dua atau lebih.
- Berat Badan bayi rendah saat lahir, yaitu hanya 2,5 Kg.
- Kurangnya suplai oksigen pada otak bayi (asfiksia) selama proses persalinan.
- Kelahiran prematur, yaitu kurang dari 37 minggu.
- Kelahiran sungsang, kaki keluar terlebih dahulu.
- Radang pada otak atau selaput otak bayi.
- Penyakit kuning yang meracuni otak (kernikterus).
- Cedera parah di kepala, misalnya akibat kecelakaan/terjatuh.
Apa Cerebral Palsy Bisa Dicegah?
- Pastikan kondisi kehamilan aman dari virus-virus dan bakteri.
- Rutin memeriksakan kondisi kehamilan.
- Cegah keracunan timah pada janin dan anak.
- Jauhkan anak dari orang-orang yang dapat menularkan sakit.
- Cegah kecelakaan atau benturan pada kepala.
- Pastikan imunisasi lengkap dan tepat waktu.
Lalu Apa Sajakah Gejala-gejala Cerebral Palsy?
Kadang kita merasa khawatir yang berlebihan akan kondisi anak-anak kita, tetapi tentunya juga bukan tidak berdasar. Biasanya kita mengamati perkembangan anak-anak kita, kemudian jika ada perkembangannya yang terlihat berbeda dengan yang lainnya, kemudian kita langsung mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi pada anak kita.
- Cenderung menggunakan satu sisi tubuhnya saja.
- Kemampuan motoriknya terlambat (duduk, merangkak, jalan).
- Kesulitan melakukan gerakan yang tepat.
- Gaya jalan tidak benar (jinjit, menyilang, terbuka lebar).
- Otot kaku atau malah sangat lunglai.
- Tremor (gemetar tanpa sadar dan sebab).
- Athetosis (gerakan menggeliat yang tidak terkontrol).
- Kurang respon terhadap sentuhan atau rasa nyeri.
- Masih mengompol walau sudah besar (inkontinensia urine).
- Gangguan kecerdasan.
- Gangguan penglihatan dan pendengaran.
- Disartria (gangguan berbicara).
- Disfagia (kesulitan dalam menelan).
- Berliuran (ileran).
- Kejang.
Bagaimana Cara Mengatasinya?
Belum ada pengobatan yang bisa menyembuhkan penderita Celebral Palsy sehingga satu-satunya cara yang bisa dilakukan adalah membiarkan penderita melakukan aktivitasnya sendiri dengan mandiri.
Obat-obatan yang diberikan paling hanya sekedar untuk meredakan nyeri atau melemaskan otot yang kaku, agar penderita lebih muda bergerak.
Suntik botox (botulinum toxin) 3 bulan sekali untuk melemaskan otot yang ada pada bagian tertentu dan untuk mengatasi 'ileran' pada penderita.
Sedangkan untuk kaku ototnya, berdasarkan informasi dari Tjin Willy melalui Website Alo Dokter, dokter mungkin akan memberikan resep diazepam dan baclofen.
Selain itu pula diperlukan beberapa terapi seperti fisioterapi, okupasi, dan bicara.
Anak bungsuku pernah melakukan beberapa kali fisioterapi karena lehernya sempat kaku akibat hanya menyusui pada sebelah payudara saja.
Aku mendampinginya ketika sang terapi memijat bagian tubuhnya lalu memanasinya. Gunanya ya untuk melemaskan ototnya yang sempat kaku. Saat itu lebih banyak manula yang melakukan terapi ini, hanya anakku yang masih bayi.
Kemudian jika kakunya otot menyebabkan kelainan pada tulang, maka perlu dilakukannya operasi ortopedi juga untuk mengembalikan posisi tulang dan sendi ke posisi yang benar.
Memotong salah satu saraf tulang belakang (selective dorsal rhizhotomy) juga akan dilakukan jika prosedur lain sudah tidak mampu mengatasi nyeri dan kaku otot.
Pada pasien dengan gejala sulit menelan, maka akan disarankan untuk memberinya makan-makanan yang lunak, namun jika mengalami disfagia parah maka akan dipasang selang makan melalui hidung atau langsung ke lambung dengan melakukan operasi.
Tinggal Berserah Pada Tuhan
Kembali lagi pada orang tua, Pak Imron dan Ibu Cholilah, yang memiliki tiga orang anak dengan kondisi Cerebral Palsy semuanya, aku turut prihatin. Semoga mereka selalu diberikan ketabahan dan kekuatan selalu dalam menghadapi hari-harinya, aamiin yaa Rabb.
Bagaimanapun sudah tak bisa dicegah, namun tetap bisa dilakukan terapi dan pengobatan, tentunya memerlukan biaya, serta tetap harus diiringi dengan doa untuk mengharap mukjizat besar dari Yang Kuasa.
Tentang Pak Imron dan keluarganya, serta jika ingin berdonasi, bisa dibaca juga di sini.